BERLIN menggeliat ketika merasakan ranjangnya bergejolak.
"BANGUN WOY! INI HARI PERTAMA LO KENAIKAN KELAS!" Teriak seorang laki-laki yakni kakaknya Berlin yang bernama Bara putra Jovanka
Berlin terbangun dari tidurnya,ia merasa risih jika kakaknya menggonggong di kamarnya. "Aduuh masih pagi ngapain si ngegonggong di kamar gue." Kesal Berlin
"Anjir lo pikir gue anjing! Udah cepet bangun woy,sekali lo gak bangun gue siram pake air nih ya." Ancam Bara
Dengan sangat malas Berlin bangun dari kasurnya lalu berjalan lunglai menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.
Pukul 06.17 WIB.
Berlin sudah lengkap memakai seragam putih abu-abunya dan sekarang dia sedang berdandan ria didepan cermin.
"BERLINAA NAYRA JOVANKA CEPETAN TURUN LALU MAKAN PAGI!! LIHAT WAKTU KAMU TIDAK BANYAK!" Teriak Luna dari lantai dua.
Berlin mencebikan bibirnya kesal,kenapa sih harus teriak-teriak kan seluruh ruangan sudah disediakan nursecall (Alat komunikasi/pemanggil penghuni rumah Jovanka) masing-masing.
Selesai berdandan Berlin menenteng tasnya lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.
Tiba diruang makan Berlin langsung mengambil alih duduk disebelah Bara.
"Lama banget sih. Emang Bunda teriakin gak denger?" Cetus Luna
Berlin melirik Bundanya sinis,"Ngapain harus teriak-teriak sih kalian. Kan masing-masing ruangan udah disediakan nursecall."
"Cie marah." Goda Bara
Berlin memukul lengan Bara kasar. "Diem lo monyet!"
"Udah-udah maafin Bunda. Iya Bunda tau ada nursecall. Sengaja Bunda gak pake soalnya Bunda mau ngetes telinga kamu." Ucap Luna sambil memoleskan selai ke roti.
"Udah nih makan gakusah marah-marah terus." Luna menyodorkan roti sandwich nya ke Berlin
Berlin menerimanya lalu ia santap rotinya dengan khidmat. Berlin rasa ia sendiri yang hanya memakan roti,sedangkan Luna dan Bara memakan nasi dan lauk pauk yang sudah dimasakkan oleh pembantu rumahnya.
Selang beberapa menit Berlin dan Bara sudah selesai makan lalu mereka berniat untuk pamit dahulu ke Bunda tercintanya.
"Bunda Bara sama Berlin berangkat dulu ya." Ucap Bara seraya mencium punggung tangan Luna
Luna mengangguk tersenyum,"Hati-hati ya anak Bunda. Kak Bara kalau bawa mobil jangan ngebut ya,kasihan adiknya." Ucap Luna menasehati
Bara mengangguk.
"Yaudah Bunda Berlin juga pamit ya. Bunda jangan capek-capek kerjanya,kalau capek harus istirahat gakboleh dipaksa." Tutur Berlin
"Iya sayang. Makasih ya,yaudah sana kalian berangkat."
Lalu kakak beradik tersebut beranjak dari ruang makan menuju garasi setelahnya menuju sekolah Berlin dan kampus Bara.
***
Sampai Nayra didepan sekolahnya Nayra turun dari mobil. Baru Nayra membuka pintu mobil bahunya ditepuk oleh Bara membuat Nayra berbalik menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence [ON GOING]✓
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Aku pergi yha? Aku menyerah bukan karena aku tidak mencintaimu,bukan karena perasaan sudah menghilang,bukan karena aku lelah bertahan apalagi lelah berjuang. Namun aku mulai tersadar,tersadar telah banyak hal yang telah ku p...