Haechan lagi ada di depan gerbang sekolah, menunggu dengan sabar kedatangan seseorang yang lagi ada keperluan di dalam sekolah.
"Dia bilang sudah selesai."
Sudah berapa kali Haechan melirik arlojinya, tetapi seseorang yang ditunggu belum datang juga. Seharusnya tadi ia menolak untuk pergi ke sekolah di hari libur karena orang tersebut. Seandainya Haechan tidak pergi ke sekolah, dia masih bisa menghabiskan waktu di kamarnya dengan rebahan sepanjang hari.
Sementara itu, Mark orang yang ditunggu sama Haechan baru saja keluar dari ruang ganti anak-anak basket. Mark baru selesai latihan basket buat pertandingan besok melawan sekolah sebelah yang jadi musuh bebuyutan sekolahnya sejak dulu.
"Mark!"
Seseorang memanggil namanya dan memeluk lengannya tanpa permisi, "apa kau sibuk setelah ini?" tanya orang tersebut dengan senyum manisnya.
"Ya, aku sudah ada janji dengan seseorang. Bisa kau lepaskan tanganku, Ara?"
Choi Ara adalah ketua cheerleader yang juga teman sekelas Mark. Meski satu kelas, Mark tidak begitu dekat dengannya. Mark tidak begitu dekat dengan banyak siswa karena dia lebih sering sibuk sama kegiatan OSIS dan klub lainnya.
"Pacar barumu, ya?"
Mark tidak menjawab apapun, dia menarik tangannya agar lepas dari pelukan Ara. Membuat siswi itu cemberut melihatnya. Meski begitu, si Ara tetap mengikuti Mark yang jalan menuju depan gerbang sekolah.
"Kalau begitu, gimana kalau minggu depan kita jalan? Atau aku jadi pacarmu yang selanjutnya saja minggu depan?"
Mark melirik sekilas ke cewek tersebut. Sudah sangat jelas maksud dari cewek tersebut mendekatinya.
"Aku tidak tahu."
Mark sampai ke depan gerbang, dia melihat Haechan telah menunggunya di sana, tetapi dia tidak sendiri. Ada beberapa anak basket yang mengelilinginya. Sepertinya mereka temannya Haechan.
"Kau harus datang besok, Chan! Banyak cewek cantik loh."
"Iya, cewek-cewek dari sekolah sebelah cantik-cantik. Apalagi anak cheersnya."
Haechan mendengus kesal mendengar omongan dari teman-temannya.
"Aku tidak janji, bercumbu dengan kasur lebih menyenangkan buatku."
Gravitasi kasur pada hari minggu itu sangatlah kuat, susah buat beranjak sedikit saja dari nikmatnya kasur yang empuk. Jika sudah libur sekolah, yang diinginkan cuma bermalas-malasan di atas tempat tidur.
"Dasar pemalas! Cobalah bersenang-senang, kau kan sudah lama putus sama yang adik kelas itu."
Haechan merotasikan matanya. Bujuk rayu dari teman-temannya itu memang luar biasa.
"Akan aku usahakan."
"Kau mau menonton besok?"
Haechan tersenyum senang mendengar suara Mark. Tapi, senyumnya langsung sirna begitu melihat lelaki yang ditunggunya itu malah bersama seorang cewek cantik.
Teman Mark?
Haechan tidak mau berprasangka buruk, karena tidak mungkin Mark memiliki hubungan khusus dengan orang lain sementara dirinya sudah berpacaran dengan Haechan. Yeri pernah bilang, jika ada yang sudah menjadi pacar seminggu Mark, maka yang lain tidak bisa berpacaran dengan Mark.
Pacar bergilir, aku ini sudah pacar ke berapa?
"Ya.. mungkin."
Haechan menggaruk tengkuknya karena tatapan teman-temannya yang seperti minta penjelasan mengenai kedekatannya Mark.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Days ✔
FanficSeminggu sekali, Mark si ketua OSIS akan menerima seseorang menjadi kekasihnya. Siapapun itu akan Mark terima. Mau muda atau lebih tua dari Mark. Mau cantik atau jelek pun Mark akan tetap menerimanya. Siapapun yang telah menyatakan cintanya maka dia...