Hati yang pudar

87 9 0
                                    

“Ya Allah perbaikilah hatiku”

Sebab aku pernah berharap pada manusia,menaruh berjuta harapan yang ingin aku wujudkan rasanya.
Tak pernah ada naluri sedikitpun untuk meramal kejadian buruk itu,dan semuanya berjalan begitu saja secepat kilat,meninggalkan berjuta tangis, diiringi angin malam membuat hati ini benar benar mati teriris.

Tidak ada yang lebih menyakitkan dari sebuah harapan,ternyata berharap pada manusia bukanlah satu satunya jalan kebahagiaan,dan betapa bodohnya aku harus memberikan segala yang ku punya tak terkecuali kehidupan ku. Ingin sekali menolak dan memutar waktu. dalam diam ku berpikir mengapa harus sebodoh itu?

        ,,, Rasanya, ingin sekali menjerit sekuat tenaga tak perduli dengan pita suara yang akan putus dan hancur nantinya, yang jelas aku ingin semuanya tak harus terjadi.

Waktu, Bisakah kau ku beli ?

Remuk redam hati ini,adakah yang dapat mengembalikan senyum indah ku? Rasanya sia sia saja, aku terlanjur hancur. Biarlah aku mati bersama perasaan kecewa ini.
  Hampir saja pisau tajam itu mendarat tepat di perut ku, namun dengan begitu cepat energi tangkisan itu menepis lengan ku membuat pisau itu terjatuh.

Tapi siapa dia? Berani-beraninya membuat ku gagal untuk mengakhiri hidup ini? Pandangan ku kabut, semuanya gelap, apa aku benar benar sudah mati?          
Sesosok lelaki berada tepat dibelakang ku,tapi kini meninggalkan ku? Siapa dia? Mengapa harus pergi?sehina itukah aku?

Tepat pada daun telinga ku dia berbisik kalimat syahadat,kemudian pergi. Setelah sadarkan diri aku menangis sejadi jadi,mengapa begitu sempit pemikiran ku,hingga harus mengakhiri hidup ini.
Benar kata orang berharap itu adalah suatu hal yang menyakitkan,dan kini aku salah sandaran,ya tuhan maafkan aku yang kotor ini, seharusnya Engkaulah yang semestinya jadi sandaran ku,aku terlalu jauh dan tersesat dalam kegelapan.

Sudikah Tuhan menerima taubat ku? Yang jelas dalam sujud ini,ku merasa Tuhan disampingku,dekat sekali.
Ya tuhan maafkan aku yang hampir terbelenggu,oleh sifat kaku ku.

Asyhadu an La Ilaha Illa Allah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah”

“Terimalah islam ku ya Allah”

Noda HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang