Kasih sayang seorang mama, aku sangat ingin merasakan kasih sayang seorang mama itu seperti apa?. Mengapa aku tidak bisa merasakanya, kenapa aku hanya merasakan kebencian dari mama terhadap aku.Setiap hari yang ku lalui aku selalu mendapat caci makian dan disakiti oleh mama. Entah kenapa setiap hal baik yang ku lakukan, mama menganggap nya bagai rencana jahat untuk membunuh dia.
Tetapi ketika ia memperlakukan saudara perempuan ku. Sangat berbanding terbalik dengan apa yang ia lakukan padaku, ia menjaga saudara perempuan ku bagaikan emas yang sangat berharga. Memberikan kasih sayang yang seharusnya ia bagi kepada ku juga.
Aku hanya bisa bersabar. Jika memang ini sudah menjadi takdir ku, aku akan selalu bersyukur karena aku masih mempunyai papa yang menyayangi ku, dan bahkan tuhan yang sangat lebih menyayangi ku, walau sekarang papa sedang berada di luar kota untuk mengurus bisnis pekerjaannya.
Membersikan rumah, memasakan makanan untuk mama dan saudara permpuanku mungkin sudah menjadi tugas setiap hari ku, saat papa sedang berada di luar kota. Dan aku bisa pergi ke mana-mana ketika apa yang mereka inginkan sudah terpenuhi. Namun jika belum terpenuhi, maka aku harus mempersiapkan diriku sebagai kelinci percobaan mereka.
Kalian ingin tau bagaimana mereka melakukan ku sebagai kelinci percobaan mereka?. Mereka melakukan nya dengan menyiksa ku. Dan itu membuatku selalu meneteskan air mata.
Mama menarik tanganku paksa, mengikuti arah jalannya. Sedangkan saudara perempuan ku ia tersenyum riang ketika melihat aku di siksa. Mama membawa ku masuk kedalam gudang yang sangat gelap dan mengurung ku di dalam gudang itu sampai mereka puas.
Bahkan ketika mereka mengurungku sampai beberapa hari, tidak ada sesuap nasi dan segelas air pun mereka berikan padaku. Membiarakan ku berada di dalam gudang yang tak layak untuk di tempati. Itulah yang mereka lakukan padaku ketika keinginan mereka tidak terpenuhi.
Tapi tetap saja mereka selalu melakukan hal jahat padaku, meski tidak berhubungan dengan keinginan mereka. Bisa dibilang sebagai pelampiasan dendam. Atau pun sebagai hiburan tersendiri bagi mereka berdua.
Selain aku, mama, papa dan saudara permpuanku ada juga seseorang dirumah ku yaitu bibi inah, dia yang selalu menjadi penonton setiap kejadian kekerasan yang mama lakukan pada ku. Ketika papa sedang tidak berada di rumah. Tapi, jika papa sedang berada di rumah. Mereka melakukan ku seperti seorang putri yang tidak boleh terluka sedikit pun, sungguh mereka sangat pandai dalam berakting.
Bibi inah sangat ingin membanutu ku, tapi ia tidak berani karena mama selalu mengancam nya ketika ia ingin membantu ku. Mama juga pernah mengatakan bahwa kalau sampai ia mengadu ke papa. mama tidak akan segan-segan melakuan hal sama dengan apa yang ia lakukan kepada ku.
Aku sunggu tak habis pikir. Entah apa yang membuat mama menjadi seperti ini. Seorang mama yang memilih kasih terhadap satu diantara kedua anak-anaknya.
Mama yang hanya menyayangi satu diantara kedua anaknya. Sedangkan anak satunya lagi juga membutuhkan kasih sayang seorang mama.
Berdoa dan berdoa. Itulah yang selalu menjadi punguatku. Aku hanya berharap kejadian yang terjadi padaku tidak terjadi kepada orang lain. Karena aku sungguh tau bagaimana di rasanya di beda-bedakan.
Bersyukurlah bagi kalian mempunyai orangtau yang menyayaing kalian tanpa memilih kasih terhadap saudara-saudara kalian.
Jika diantara kalian semua juga ada yang mengalami hal sama denganku. Kalian tidak boleh menyerah, karena kita tidak pernah sendiri, masih ada tuhan yang sangup melakukan segala hal, ia punya banyak cara yang tak pernah terpikirkan oleh kita.
Seiring dengan berjalannya waktu tak terasa hari demi hari kulalui. Dimana pada hari ini.
Hari yang sangat membuat ku drop, Sampai membuatku tak dapat berpikir jernih lagi. Bagaimana tidak!. Aku mendapat kabar dari kantor kalau papa terkenah serangan jantung dan langsung dibawa ke rumah sakit, itu sungguh membuatku putus asah.
Aku sangat bingung harus melakukan apa. Aku mencoba memberi tahu kepada mama dan keizya. Seharusnya aku mendapat respon khawatir dari mereka.
Tapi perkiraan ku salah, aku malah mendapat caci maki oleh mama. Mereka sangat tak perduli dengan keadaan papa.
Sungguh mereka sama sekali tak punya hati.
Aku berusaha menenangkan diri agar tidak terbawa emosi.
Teruslah berpikir jerni kayla karena masih ada seseorang yang mebutuhkan mu, aku mencoba menguatkan diriku. Aku tidak boleh menyerah.
Aku pergi meninggalkan mereka berdua karena masih ada hal penting yang menjadi tujuanku saat ini yaitu, rumah sakit.
Setelah sedikit berjalan. Akhirnya aku mendapat taksi.
Segera ku berikan alamat rumah sakit, yang kudapat dari karyawan kantor papa.Ketika berada dalam mobil aku tak bisa diam. Sedik aku duduk menyandarakan badan ku pada tempat yang menjadi sandaran ketika duduk, tapi beberapa detik lagi aku kembali duduk tegak dan bahkan aku menyuruh agar supir itu untuk menambah kecepatan mobil ini.
Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya kau sampai. Segera aku turun dan memberikan uang kepada supir tersebut.
Aku segera masuk kedalam rumah sakit menuju ruang tempat papa ku ditempati.
ICU. Tepat sekarang aku berdiri di depan ruangan ini. Aku berjalan sedikit ketempat di mana aku bisa melihat ayahku.
Sungguh aku tidak bisa melihat papa seperti ini, ia terbaring tak sadarkan diri didalam sana. Semua alat medis sudah menempel di seluruh tubuhnya. Dengan seketika air mataku mengalir hingga badanku terasa lemas dan aku terjatu dilantai.
Aku terduduk lemas dilantai, aku hanya bisa berdoa meminta pertolongan tuhan dengan air mata yang terus mengalir.
Tiba-tiba sebuah pintu diruangan papa terbuka. Menampakan seseorang berjas purih keluar dari ruangan itu, bisa di bilang itu adalah dokter.
Dengan segera aku langsung menghampiri dokter tersebut. Tapi ada sesuatu yang menganjal di hatiku entah perasaan apa ini kenapa aku merasa tidak tenang seolah ada suatu hal buruk akan terjadi. Nemun dengan segera ku tepis persaan buruk itu.
Dokter yang melihat aku menghampiri dia , dia pun menghampiri ku juga. Dia bertanya kepada ku kalau aku adalah siapanya papa, aku pun menjawab kalau aku adalah anaknya.
Entah kenapa ketika aku menjawab pertanyaan terakhirnya. Ia merubah raut wajahnya sulit untuk diartikan. Tapi kenapa melihat wjah nya yamg sulit diartika, membuat perasaan ku tambah semakin tidak enak.
Ia menarik dan membuang nafas panjang lalu berucap, bahwa papa sudah tidak bernyawa lagi. Semua cara sudah mereka lakukan untuk menyelamat kan papa, tapi tuhan berkehendak lain.
Benar perasaan ku tadi bahwa akan terjadi suatu hal yang tak dapat ku bayangkan. Aku tak dapat menahan air mata ku lagi, air mata itu terus mengalir tanpa henti di pipiku.
Sungguh kenapa tuhan mengambil papa di saat aku masih membutuhkan nya. Aku tak tau siapa lagi yang akan membujuku di saat aku mengangis, siapa yang akan memelukku di saat aku kesepian dan siapa lagi tempatku untuk bercurhat.
Tapi aku tidak boleh menyerah meski tidak ada lagi yang mendukung ku. Aku harus bisa menjalani hidup ini agar semua rencana untuk kedepan dan cita-cita yang telah ku susun akan menjadi kenyataan. Karna satu hal yang ku ingat dari dari ucapan sekaligus nasehat papa bahwa "Akan ada pelangi setelah hujan, maka akan ada kebahagiaan setelah air mata"
Tamat

KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl (Kayla)
RandomAkan ada pelangi setelah hujan, maka akan ada kebahagiaan setelah air mata. Mencoba menjadi kuat agar tidak terlihat lemah. Hidup yang penuh denga lika-liku mencari kedamaian dan kasih sayang. Menghadapi setiap tantangan dan persoalan, berfikir bah...