[ 3 ]

3.3K 238 39
                                    

Dua hari sejak pernikahannya, tak banyak hal yang berubah dalam hidup Sakura. Selain jari manisnya yang melingkar sebuah cincin cantik, juga fakta bahwa kini ia tidak tidur sendiri.

Benar, tidur. Sakura berfikir Sasuke akan memberinya kamar terpisah, atau paling tidak jika mereka satu kamar bersama mereka akan dipisahkan oleh ranjang berbeda. Tapi pria 39 tahu itu bersikeras untuk tidur dalam satu ranjang.

"Suami istri memang harus tidur satu ranjang. Ingat, ini langkah awal untuk mengenal satu sama lain."

Itu akan terdengar manis jika diucapkan dengan senyum lembut juga tatapan hangat meluluhkan hati.

Sayangnya sang suami berkata dengan tubuh tegap menantang di depannya, wajah kaku tanpa senyum serta sorot mata tajam menusuk.

"Sungguh, bagaimana dia bisa mengatakan hal yang sangat bertolak belakang dengan wajah dinginnya?" gerutu sakura sembari mencuci peralahan makan sarapan pagi mereka.

Sakura baru saja menghela nafas berat, namun dia harus dibuat terkecat ketika merasakan sesuatu yang keras dan hangat membentur bagian belakang tubuhnya. Tak sampai disitu, dua lengan kekar memenjarakannya hingga sakura terjebak dalam pelukan tiba-tiba.

Aquamarine sakura membulat tak percaya ketika tahu siapa pemilik tubuh yang kini menempel ketat padanya.

"Gulung lengan bajumu agar tidak basah."

Gadis itu bisa merasakan hembusan nafas panas sasuke di sekitar lehernya, dan ketika sakura menoleh dia menemukan wajah Sasuke berada begitu dekat dengannya.

"Sa-suke-san?"

Sasuke menoleh kearah sakura. Karena jarak yang begitu dekat, kedua hidung mereka bahkan sampai bergesekan pelan. Cukup lama sasuke menikmati wajah memerah sakura, sampai dia menyeringai tipis dan itu sukses membuat sakura semakin memerah.

Lengan kiri Sasuke terangkat menyingkirkan poni di sekitar jidat Sakura, sedangkan lengan kanannya meremas lembut tangan kanan sakura dan-,

CUP

Satu kecupan lembut mendarat di jidat Sakura. Membuat sang gadis memejamkan kedua matanya dengan erat.

"Aku punya masalah dalam mengontrol ekspresi wajah. Ku harap ini cukup sebagai permintaan maaf." Bisik Sasuke di telinga sakura. Pria itu bahkan mecium lembut daun telinga istrinya.

Saat sasuke melepaskan sakura, tangan sakura gemetar pelan. Dia tidak menyangka akan mendapat serangan dadakan di pagi hari. Mulutnya bahkan sampai megap-megap seperti ikan yang kehabisan nafas.

Terlalu cepat mengatakan aku tidak mencintaimu

Anggap saja ini langkah awal untuk mengenal satu sama lain

Apa itu artinya sasuke benar-benar akan belajar mencintainya?

Mata sakura mengerjap beberapa kali, mencoba menarik kesadarannya yang terpecah karena kecupan sasuke dan ketika Sakura berbalik, Sasuke sudah melangkah cukup jauh.

.

Dari balik pintu ruang kerja sasuke yang tertutup rapat, berdiri Sakura yang mencengkram celemek merah maroonnya. Beberapa jam yang lalu, dua orang datang ke kediaman mereka.

Seorang pria bertubuh tinggi besar seperti monster dengan wajah menyeramkan, dan satu lagi wanita berparas cantik bak aktris yang rasanya tidak asing bagi Sakura.

Sakura tidak tahu siapa mereka, jika mereka teman satu kantor sasuke lantas kenapa wajah Sasuke begitu gelap ketika bertemu mereka? Atau jika mereka musuh yang sasuke bicarakan, kenapa Sasuke malah mengajak mereka masuk ke rumah?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRET MISSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang