Ku ingin menjalani kehidupan ini dengan tenang, tanpa ada satu pun masalah. Tapi mungkin itu semua hanya mimpiku
______________________________
"SELESAI" teriak seorang perempuan sambil merenggangkan tangannya ke udara. Dia tidak memperdulikan tatapan dari mahasiswa lain yang memandangnya aneh. Yang terpenting sekarang untuknya adalah dia akhirnya selesai mengurus urusan transfer mahasiswi- nya di kampus tersebut dan besok dia sudah bisa mulai ikut proses belajar.
Rambutnya yang diikat bergoyang-goyang seiring gadis itu berjalan menyusuri jalan raya New York. Ia mengulum senyum senang karena akhirnya ia bisa kuliah di universitas impiannya di negeri ini.
Perempuan itu adalah Alexandra Hillary Ravena atau yang biasa dipanggil oleh orang lain Hillary.
Perempuan berdarah inggris tersebut sedang berjalan menelusuri trotoar yang bersih dan cukup asri menuju apartemennya.
Jarak antara apartemen dengan tempat kuliahnya tidak terlalu jauh, hanya lima belas menit bila berjalan kaki sambil memasukan tangannya ke saku cardigan hitam yang ia kenakan sambil sesekali melompat kecil.
Dalam perjalannya menuju apartemen, Hillary merasakan perutnya berbunyi dan akhirnya ia memutuskan untuk mampu sebentar ke MCD untuk membeli makan siang.
Hillary masuk ke dalam MCD yang ternyata didalam nya cukup ramai. Dan ia langsung segera berbaris menuju tempat pemesanan makanan dan mengantri untuk memesan.
"Ingin memesan apa nona?" tanya pelayan laki-laki tersebut.
"2 big mac dan cheeseburger dan tolong di kemas"
Ucap Hillary."Atas nama siapa?" tanya pelayan tersebut lagi.
"Hillary."
"Totalnya $8.98" ucap pelayan tersebut, Hillary mengambil dompet nya di tas dan membayar pesanannya tersebut dan mencari meja untuk menunggu pesanannya.
Sambil menunggu pesanannya, Hillary mengambil ponselnya dan memainkan ponsel tersebut. Membuka sosial medianya yang beberapa hari ini jarang ia buka karena mengurus pertukaran pelajar nya.
"Hillary." panggil seseorang di belakang Hillary yang membuat perhatian Hillary yang awalnya terfokus kepada ponselnya langsung menengok kearah suara dan menemukan seorang wanita cantik sedang berjalan ke arahnya.
"Hillary, kau masih ingat aku?? Park Jae Yeon. Kita bertemu kemarin lusa saat mengumpulkan berkas transfer pertama." ucap wanita tersebut.
Butuh waktu beberapa detik untuk Hillary mengingat nama itu. Karena memang ia berkenalan dengan cukup banyak orang saat itu.
Dan akhirnya setelah beberapa menit Hillary mengingat. Ia langsung ingat pada seorang perempuan yang ia tolong saat hari pertama ia menginjakan kaki ke universitas itu saat ia tidak sengaja menabraknya dan membuat beberapa kertas yang sedang di bawanya terjatuh. Mereka sempat berkenalan saat itu dan berbincang-bincang sebentar yang membuat Hillary akhirnya tau bahwa alasan Jae Yeon pindah ke sini ia lah untuk menghindari ibu tirinya.
"Ahh..aku ingat. Apa kau juga mau makan siang disini??" tanya Hillary basa-basi.
"Oh tidak. aku hanya sedang dalam perjalanan ingin pulang ke apartemen dan bertemu kau disini. Ngomong-ngomong kau tinggal dimana?" tanya Jae Yeon lalu duduk di hadapan Hillary.
Hillary menunjuk sebuah bangunan bertingkat yang berada beberapa meter di depan MCD tersebut.
"Kau tinggal disana, aku pun tinggal disana. Lantai berapa kau tinggal?" Tanya Jae Yeon lagi.
"Lantai 15 ruangan no 1523."
"Baiklah, kalau begitu kita pergi bersama saja. Aku akan menunggumu." ucap Jae Yeon sambil mengluarkan ponselnya.
Hillary hanya menjawabnya dengan anggukan dan ia langsung kembali fokus kepada ponselnya tersebut.
Saat sedang memainkan ponselnya. Perhatian Hillary teralihkan saat ia tidak sengaja bertemu dengan seorang laki-laki yang baru saja keluar dari gang kecil yang berada beberapa meter dari tempatnya duduk.
Pria yang mengenakan jaket hitam, jeans hitam, masker hitam dan kedua tangannya yang di masukan ke dalam jaket tersebut, yang entah kenapa Hillary seperti merasa bahwa dia itu pria yang misterius.
Hingga tak sengaja mata hazel milik Hillary bertemu dengan bola mata coklat milik pria tersebut. Mereka sempat berpandangan sesaat sampai akhirnya suara pelayan yang memanggil nama Hillary untuk memberikannya pesanannya. Hillary langsung tersadar dan memutuskan kontak mata dengan pria tersebut lalu dengan cepat berjalan menuju kasir untuk mengambil pesanannya tersebut.
Setelah Hillary mengambil pesanannya, ia lalu berbalik dan langsung keluar dari MCD diikuti oleh Chae young dibelakangnya. Saat sudah berada di luar, ia kembali menengok ke arah tempat pria tadi berada dan ternyata pria tersebut sudah pergi dari situ. Hillary sempat celingukan mencari keberadaan pria tadi hingga Jae Yeon yang menyadari keanehan Hillary pun bertanya kepada Hillary.
"Hillary, kau mencari sesuatu?" tanya Jae Yeon sambil ia pun ikut celingukan mencari apa yang Hillary cari.
"Ahh..bukan apa-apa, ayo ke apartemen." ucap Hillary dan langsung berjalan mendahului Jae Yeon yang membuat Jae yeon mengikutinya di belakang lagi.
Mereka berdua berjalan bersama menuju apartemen dan menuju kamar mereka masing-masing. Tadi sempat Jae Yeon menawarkan Hillary untuk mampir sebentar karena apartemen Chae young berada di lantai 14, tapi di tolak oleh Hillary karena ia ingin langsung cepat istirahat.
Setelah sampai di depan kamar nya. Hillary langsung memasukan sandi apartemennya dan segera masuk ke dalam dan meletakkan makanannya di meja pantry lalu ia langsung menuju kamar mandi untuk cuci muka dan tangan.
Dan entah kenapa dari tadi Hillary masih tetap memikirkan tentang lelaki yang tadi. Karena menurut Hillary, entah kenapa pria tersebut memiliki aura yang mampu membuat semua orang penasaran dengannya termasuk Hillary.
Tapi Hillary tidak begitu memusingkan soal itu. Setelah selesai bersih-bersih, Hillary segera menuju ke pantry, mengambil makanan pesannya lalu memakannya.
TBC
Haloo...maaf kalo sampe sekrang cerita nya masih ancurr...hehe
Cerita ini murni hasil pemikiran ku...jadi aku mohon banget jangan ada yang nge copas ceritaku ini..
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My physchopath boyfriend
РазноеTentang perjuangan cinta yang sesungguhnya, tentang perasaan benci dan cinta yang sebenarnya. Sebuah takdir yang membuat seorang Alexandra Hillary Ravena gadis cantik asal Belgia yang baru saja pindah tidak sengaja bertemu dengan Peter Clark Marvos...