Bagian 4

16 0 0
                                    

Aku ingin menghindari darimu, tapi nyatanya itu tidak semudah yang aku bayangkan.
------------------------------------------------

Hillary berlari tergesa-gesa di lorong apartemennya, sambil sesekali ia menghapus air mata yang mengalir pada pipi mulusnya.

Setelah sampai pada depan pintu apartemennya, Hillary langsung memasukan kode apartemennya dan segera masuk lalu menutup pintu apartemen dengan sedikit lebih kencang sehingga membuat bunyi debuman yang cukup keras.

Tubuh Hillary langsung merosot dan bersandar pada pintu apartemennya, ia menaruh wajahnya diantara lipatan kakinya.

Suara tangisan memenuhi apartemen itu, entah kenapa kejadian itu selalu terputar di otaknya. Kilasan tentang kejadian tersebut selalu terbayang setiap kali ia berusaha melupakannya. Dengan perlahan Hilary bangkit dari tempatnya duduk dan berjalan ke arah kamarnya. Setelah sampai ia langsung merebahkan tubuhnya ke ranjang tidurnya, tubuhnya memang sudah lelah tapi entah kenapa kejadian itu membuat matanya tidak bisa terpejam.

Hingga dengan terpaksa Hillary mengambil sebuah botol obat tidur di laci nakas samping ranjangnya, meminum satu buah pil tersebut dan kembali merebahkan tubuhnya. Hillary memang memiliki persediaan obat tidur, mengingat dia mempunyai penyakit insomnia yang membuatnya sulit tidur membuatnya agak kewalahan untuk mengatasinya jika keesokan harinya ia ada kelas pagi dan harus bangun terlambat akibat insomnia nya ini.

Banyak pikiran yang mengganggunya saat ini, siapa orang itu, dan apa alasan orang itu melakukan hal sekeji itu.

Hingga tanpa sadar, Hillary tertidur dalam keadaan masih terduduk.

***

Hillary terbangun saat merasa silau oleh cahaya matahari yang masuk melalui jendelanya.

Saat melihat keadaan sekitarnya, ia bingung, bukankah seingatnya ia tertidur di depan pintu, lalu kenapa saat ini ia sedang berada di atas sofa ruang tamunya?

Banyak pikiran negatif berkelana di otak Hillary, ia kembali jadi ketakutan saat tanpa sengaja mengingat kejadian kemarin.

Ia melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 8:30, dan ia ada kelas jam 9:30.

Saat ingin berdiri untuk bersiap-siap, tanpa sengaja ia melihat ke arah goresan yang ada di meja dekat sofa, padahal meja itu baru saja sampai apartemennya kemarin lusa.

"Mungkin tergores saat menurunkannya atau memasukannya." Monolog Hillary tidak peduli.

Hillary lalu berjalan ke arah kamar mandinya untuk melakukan ritual mandinya.

"AKHH," Pekik Hillary saat kakinya menginjak sesuatu yang tajam di lantai kamar mandinya.

Lalu saat ia melihatnya ternyata ia menginjak pecahan gelas beling.

Saat masih melihat ke arah kakinya, Hillary mengangkat kepalanya dan ia terjatuh sambil menutup mulutnya saat melihat suatu tulisan yang ditulis di cermin kamar mandinya tinta berwarna merah yang sangat mirip dengan darah.

Ia bergetar saat membaca tulisan yang tertulis di cerminnya tersebut.

Hello sweety, may I know you better. I guess, I like you.

TBC

Full narasi, wkwwkwkwkwk maaf-maaf.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He's My physchopath boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang