7. Bertengkar

225 16 5
                                    

"dia membenci ku, tapi aku
menyayanginya"

Jungkook sekarang sedang berada di halte bus. Menunggu bus yang akan datang untuk menuju ke rumah mewah nya.

Tentang pertengkaran antara Jungkook dan Jakson, sepertinya Jungkook sudah tidak peduli dengan itu lagi. Bukan dia yang salah kan?

Tiba tiba, ada mobil hitam yang jalan ke arahnya. Seperti nya Jungkook tau siapa pemilik mobil ini.

"Hey Bun!" Yap, dia adalah Jung Hoseok. Jungkook memanggilnya Hoseok Hyung. Hoseok bekerja di salah satu perusahaan besar, ia juga termaksud rekan kerja hyung nya, Yoongi.

"Kau menunggu bus jam 4 Sore? HEOL!" Hoseok sedikit meninggikan suaranya, dia masih didalam mobil hitam mewah nya itu.

"Mengapa memang hyung? bus yang sekarang biasanya masih ada kok hyung" Balas Jungkook, walaupun ia sedikit bingung.

"Heol! Kau tidak tau? hari ini sedang ada demo Jungkook ah! Mana mungkin bus akan berkeliaran disini" Jungkook yang mendengar Hoseok sedikit kaget, lalu ia sudah menunggu bus di halte selama 30 menit tidak akan datang bus nya?

"Jadi, aku menawarkan tumpangan untuk mu Bunny!" Hoseok memasang muka ceria khas nya. Jungkook tersenyum, pengertian juga ya hyung nya. "Gomawo Hoseokie Hyung" Jungkook masuk ke mobil Hoseok, duduk disebelah pria berjas hitam tersebut.

"Kook"
"Ne, ada apa hyung?"

"Kau kan bisa minta antar supir. Kenapa pulang naik bus? apa kedua hyung mu itu bahkan tidak ingin menjemput mu?" Hoseok berbicara dengan serius. Mengapa orang orang selalu bertanya tentang kehidupan Jungkook? heol.

"E-em...ah! Aku sengaja meminta Appa untuk berangkat dan pulang naik bus. Aku ingin belajar mandiri Hyungie!" Jungkook membalas sedikit terbata, membuat kecurigaan Hoseok semakin tinggi.

Setelah sesi pertanyaan yang membuat suasana sunyi tadi, Jungkook segera turun dari mobil Hoseok karena sudah sampai dirumah nya. "Gomawo hyung sekali lagi! Goodbye!"

Hoseok tidak membalas, hanya tersenyum kemudian lanjut menjalankan mobil nya. Jungkook pulang pukul 16.34 untung saja ia tidak telat, atau tidak mungkin ia akan habis oleh hyung nya sendiri.

Wait, tapi mengapa ada mobil appa nya digarasi?

★彡

Beginilah keadaan Jungkook sekarang. Pipi bekas tampar, dan wajah yang kusut. Ia sedang duduk disofa menghadap kedua hyung dan Appanya. Ancaman hyung nya ternyata benar.

"Apa gunanya kau memukuli teman mu Jung? Appa sudah membelikan apa yang kau mau. Tapi sekarang? Pasti Hana akan sedih. Kau adalah anak yang tidak tau berterima kasih!"

Jungkook semakin menundukan kepalanya, Appa nya, Jeon Jisung terlihat sangat seram. Melainkan dengan kedua hyungnya, Yoongi dan Seokjin memasang senyum licik mereka.

"Menghajar teman, Membolos kelas, Pulang telat, dan memaki hyungmu sendiri. Kau sangat pantas disebut anak sial!" Appa Jungkook yang bernama Jeon Jisung langsung meninggikan suaranya. Sungguh, Jungkook jadi semakin takut.

"M-mianhae Appa, aku tidak akan me-

"ANAK SIAL! TIDAK TAU BERTERIMA KASIH! BISANYA HANYA MEMBUAT ONAR. PERGI KAU DARI RUMAH" Jisung berada di puncak kemarahannya. Jungkook yang sedari tadi takut, langsung berlari ke kamarnya.

JK Pov

Aku berlari ke kamarku.

Sambil menangis, meratapi kisah hidup ku yang tidak bisa dibilang bahagia. Eomma? seharusnya aku sudah meninggal sejak 12 tahun yang lalu. Tapi mengapa? mengapa malah Eomma yang meninggal.

Eomma...kau tau? sejak kau meninggal, seketika semua kebahagiaan ku ikut kau bawa juga.

Aku duduk di tepi ranjang, kepalaku berdenyut sangat sakit. Sambil merintih kesakitan, aku mencoba untuk mengambil obat pereda pusing di laci meja belajar.

Hey, bukankah jika aku hidup, hanya akan membawa bencana?

Tempat ku hanya ada Taetae hyung, Jiminie hyung, Namjoonie hyung,dan Hoseokie hyung. Lantas, siapa lagi tempat ku selain mereka?

Aku meminum obat itu. Beberapa menit kemudian kepalaku sedikit reda. Sangat lega jika sakit kepalaku sembuh dengan cepat. Yah, walaupun aku tergolong orang yang sering sekali sakit kepala.

Aku mengambil kursi putih yang berada di dekat pintu kamarku, menariknya menuju balkon besar milik ku. Bukankah langit malam sangat indah? *ceritanya udh malem :v

Ada banyak bintang yang menghiasi langit ini. Bintang itu, salah satu nya Eomma kan?

Aku mengusap pipi kanan ku yang tadi terkena tampar oleh Appa. Dan jangan lupa luka kecil di bibirku yang diciptakan oleh Mark.

"Hidup ku, berputar sebagai kaset yang rusak. Bahkan, kaset itu sebentar lagi sudah tidak bisa digunakan. Iya kan?" Aku berbicara sendiri sambil menatap bintang bintang di langit.

Tunggu, aku merasa ada yang basah. Apa ini hujan?

Saat ku lihat, itu adalah darah. Darah dari hidungku. Kenapa aku mimisan lagi? ini sudah kelima kalinya aku mengalami mimisan. Dan, ah! kenapa kepala ini berdenyut lagi?

Aku segera menutup pintu balkon dengan cepat. Mengambil beberapa lembar tisu. Kemudian berbaring di kasur empukku ini.

Sambil berharap,

Jika aku akan pergi besok, buatlah Yoongi hyung, Seokjin hyung, dan Appa bahagia.

JK Pov END

TBC.

Maaf kalo tidak dpt feelnya :(

VOMMENT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ineffable ; jjk ( ON HOLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang