"Anyeonghaseyo, apakabar?"
Ji Soo hampir tak percaya. Namja itu bertanya dan mengeluarkan senyuman manisnya.
"Ka--kau kah itu?"
Tanya Ji Soo gugup.
Namja itu segera merentangkan tangannya.
Ji Soo dengan cepat segera memeluk pria tersebut.
"Yak! Aku merindukan mu. Kau jahat sekali tinggalkan aku ha! Eomma, lihat betapa tingginya dia. Aku benar-benar iri!"
"Hahaha, kau tak pernah berubah Ji Soo-ya."
Pria itu segera mengacak rambut Ji Soo pelan.
"Sudah sana eomma pusing dengarnya. Oh Hyungseok, tolong jaga anak bandel ini ya. Hari ini Imo akan pergi ke Ilsan untuk bertemu ibu imo mungkin imo akan kembali 2 minggu lagi. Jangan biarkan dia sampai lolos ya! Hahahah"
Ya Pria itu adalah Park Hyung Seok,teman masa kecil Ji Soo,ia tertawa akan tingkah laku ibu dan anaknya,namun terbalik dengan wanita yg didepannya. Justru Ji Soo kini sedang mengerucutkan bibirnya.
"Eommmaaa! Aku bukan anak kecil, jadi biarkan aku bermain. Aku tak perlu di jaga oleh manusia tiang ini eomma"
Rengek Ji Soo, namun Hyungseok segera menyeretnya ke mobil.
"Imo, kalkeyo ne! "
Teriak Hyungseok sambil memyeret Ji Soo
"Hyungseokkk, huhuhu jangan culik diriku. Kau tahu aku masih polos. "
Ji Soo menangis pura-pura supaya dikasihani, namun hal tersebut membuat Hyungseok semakin gemas. Rasanya ia ingin mengarungi wanita yang kini duduk di sebelahnya.
"Diamlah, aku akan membawa mu ke tempat jauh. Mari bersenang Ji Soo-ya"
Hyungseok segera mengenakan Ji Soo sabuk pengaman. Dan segera melajukan mobilnya.
-----------------------
"Arrgh, aku benar-benar merindukan wanita itu".Ya, kini seorang Jimin sedang merindukan perempuan yang memberikan ia gelang. Siapa lagi jika bukan Ji Soo.
Kini Ia sedang mondar-mandir bagaimana caranya menghubungi wanita yang sedang membuatnya ia tak dapat bekerja dengan fokus.
"Bagaimana aku menghubunginya? Nomornya saja aku tak punya. Aku tau caranya,tapi apakah tak boleh jika menghubungi seorang fans? Arrgghhh!"
Jimin mengacak rambutnya frustasi.
Bagaimana pun ia benar-benar merindukan wanita itu. Walau masih banyak wanita cantik bak model, ntah mengapa hanya wanita itu yang ia selalu pikirkan."Hyung, apa yang kau lakukan?"
Tanya Jungkook yang sedari tadi mengintip dari pintu kamar Jimin.
"Ah,tidak Kook. Aku hanya sedang bingung. Oh,para member sedang apa?"
Tanya Jimin segera pergi meninggalkan kamarnya.
"Mereka sedang bersiap-siap untuk perform di KBS nanti. Hyung, boleh kah aku bertanya? Kau kenapa akhir-akhir ini? Apakah gara-gara wanita itu?"
'Jungkook ini, seakan mengerti saja apa yang sedang aku pikirkan' batin Jimin.
"Ah, tidak ada. Ayo kita kesana Kook"
Namun sebuah tangan memberhentikan gerakan Jimin.
Ya, Jungkook ingin tahu apa penyebabnya Jimin tak bisa bekerja secara Fokus."Hyung, tolong jangan mengalihkan pembicaraan ku. Sebenarnya ada apa? "
tanya Jungkook sambil menatap intens Jimin. Namun yang ditatap merasa tak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfried is An Idol
Romancepernah kah kalian menjadi seorang fans? Atau lebih tepatnya kalian sering membayangkan jika idola kalian berpacaran dengan kalian? Mustahil bukan? Namun, apa jadinya bila apa yang tiap malam kalian selalu impikan dan bayang-bayangkan menjadi kenya...