PROLOG

2 2 2
                                    

Hari ini aku dan beberapa orang temanku sedang meneliti kehidupan dihutan.
Ya, kami adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang melakukan ekspedisi dibeberapa hutan di Indonesia. Ini membuat kami harus naik turun bukit dan gunung setiap bulan nya.

Dan kini aku dan teman-teman ku berada di sebuah Pegunungan Salak di Cicurug. Sungguh keindahan hutan disini tak kalah menarik, pohon-pohon yang rindang, aneka pohon yang besar menjulang tinggi, meneduhkan kami yang sedari tadi melintasi jalan setapak di hutan ini.

Sambutan alam pun riuh saat kami menapaki jalan ini, kicau burung bersahutan, kadang terasa sunyi, teduh dan lembab menyatu disekitar kami.
Aku sangat senang melihat panorama pemandangan gunung yang terlihat dari balik pepohonan, serta sinar mentari pagi yang selalu mengintip di tiap sela dedaunan pohonan.

Aku dan teman-temanku pergi mencari tempat untuk berkemah di Gunung Salak. Lelah mandaki kami memutuskan untuk mendirikan tenda di dalam hutan ini.

“Ahhh akhirnya bisa beristirahat…”
seruku melepas penat dan pegal melepas ransel dan menjatuhkan tubuh ku ke tanah.

Hutan disini begitu teduh. Hijau dedaunan dan udara yang sejuk membuat ku nyaman. Ingin rasanya tiap hari merasakan suasana tenang seperti ini.
Baru saja aku bersantai memejamkan mata, namun tiba-tiba…..

“Bro, jangan santai dulu… kita harus persiapkan segala kebutuhan untuk berkemah. Kau kumpulkan ranting-ranting untuk membuat api unggun ya”
Temanku Randy menyuruhku untuk mengumpulkan ranting kayu untuk dibakar.

“Wah, begitu ya… baiklah”
Kemudian aku bangkit dari posisi nyaman ku.

“Jangan lupa, kau tidak boleh merusak hutan disini ya, ambil yang sudah berjatuhan di tanah”
Ucap randy untuk memperingatkan aku sesuatu.

“Baiklah….Baiklaaah…”
Jawabku sambil lalu. Kemudian aku mengambil ransel dan mengeluarkan isi nya untuk menampung ranting kayu yang akan aku kumpulkan.

Aku berkeliling mencari ranting. Untuk membuat api unggun, tidak sembarang ranting yang bisa aku ambil, haruslah ranting yang benar-benar kering, jika bisa dapat ranting yang besar sekalian, agar kami memiliki persedian yang cukup untuk beberapa waktu disni.

“Hmm… dapat satu nih ..”
Kata ku yang baru saja memungut ranting yang cukup muat dalam genggaman ku.

Aku memfokuskan penglihatanku pada tanah untuk terus mencari. Aku terus berjalan sambil memungut ranting. Sayup-sayup aku mendengar bunyi kicauan burung yang tak biasa aku dengar di tempat lain.

Kuukoo…Kukoo…. Cip…cip..cip…

Hutan ini begitu natural. Gemersik dedaunan yang tertiup angin membuat hutan ini semakin alami. Berbeda dengan suasana perkotaan yang penuh dengan huru hara.
Sembari memungut ranting-ranting yang terdapat di tanah, aku menghayati perjalananku menelusuri hutan yang indah nan teduh ini.

Aku menyingkirkan semak-semak yang menghalangi jalanku dan mencoba mencari jalan lalu aku mendengar suara gemericik air yang mengalir di suatu tempat…

Tak jauh dari tempat ku mengambil ranting, sebuah sungai mengalir indah dari balik dedauan yang mempercantik suasana di sekitar sini.

“Woaaahh…”
Aku terpukau melihat sungai mengalir di depanku. Adem sekali rasa nya.

Sungai itu begitu bening. Bayangan pohon tercermin jelas di permukaan sungai sehingga membuat ku tak ingin beranjak dari sini.
Tak aku sangka sedari tadi aku telah menelusuri jalan yang membawaku pada sebuah sungai yang indah.
Siang hari ini sungguh jernih sekali warna air nya, ingin rasa nya aku berenang di sungai itu.

“Ini seperti mimpi…..ohhh nyaman nya”
Seru ku, yang berdiri di tepi sungai dan melihat kemana air itu mengalir.

Aku menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Aku menghayati sejenak keindahan alam yang ada di depan ku.
Aku duduk di tepi sungai dengan menyilang kedua kaki ku. Menikmati semilir angin yang berhembus lembut menyentuh wajah ku. Saat langit semakin tampak berwarna jingga ke merahan saat ini. Aku teringat dengan tugasku.

"Oh ya, aku harus segera membawa ranting-ranting ini ke tempat kemah teman-teman ku!”
Aku pun bergegas mencari jalan kembali ketempat semula.

Bersambung...

Apakah dia berhasil?
Menemukan tempat nya kembali menuju ke teman - teman nya.

Lanjut kan baca kalian dengan komentar di bawah yaa...
Di tunggu loh tanggapan nya.

😉👌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

N U R E M A rebornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang