Malam yang indah itu kita tutup dengan sepasang beer ditambah Anggur Merah, demi menghibur Japret yang sedang rapuh karena nasib buruknya, kebetulan disitu ada Apoy yang ahli dalam meracik minuman dengan sigap langsung meracik minumannya, sedangkan Ezra pergi membeli rokok ke warung karena kebetulan dia nyumbang paling sedikit. Hal yang di alami Japret mungkin terasa berat untuknya, maka dari itu kita sebagai teman karibnya mempunyai inisiatif untuk menghiburnya, meskipun terkesan hal negatif tapi beginilah persahabatan kami yang hangat, pasti semuanya saling menguatkan yang rapuh, mengingatkan yang lupa & melengkapi yang kurang. Japret pun langsung sadar jika malam itu akan terasa panjang, dia perlahan mulai bangkit dari kesedihannya & langsung masuk ke dalam lingkaran kami. Karna di lingkaran itu kami selalu bisa lepas untuk bercerita, bernyanyi & menggila bersama. Tapi ingat juga jangan keseringan nanti sakit, yang repot banyak. Ketika minuman habis, kami pun akhirnya bubar dengan kondusif di malam yang redup dengan awan hitamnya ditambah rintikan kecil hujan. Sebelum kami berpisah Japret berkata "makasih ya cuy, emang kalian soulmate gua deh, besok gua pamit dulu gak kesekolah tapi tetep bakal kongkow sama kalian" dengan keadaan teler yang tidak gak karuan itulah pesan Japret sebelum pulang, kamipun tertawa terbahak-bahak setelah mendengar pesan konyol Japret, Ezra langsung membalas "yaelah pret, sekolah mah kita juga sering kali gak hadir. Tapi ke sini mah gaboleh skip" jawab Ezra di ikuti tawa kami semua, intinya hari itu adalah hari terburuk Japret yang di tutupi oleh malam yang indah oleh kami semua. Akhirnya kami semua berpisah gue & Ezra balik bersama kendaraan bututnya Ezra, sedangkan Japret mengantar Apoy kerumahnya.
Tidak ada yang tau musibah kapan akan terjadi. Berita baik selalu menjadi penghibur & penyemangat sedangkan musibah selalu datang sebagai pengingat ketika kita terlena oleh kesenangan duniawi. Pagi itu Ezra ke rumah gue, tidak seperti biasanya dia datang dengan menangis dan memeluk gue, dengan keadaan ngantuk + bingung dengan tingkahnya yang tidak biasa guepun nanya "lu kenapasi? Dateng-dateng malah begini?" Tanya gue. Ezra terdiam sesaat begitupun gue dengan keadaan heran, lalu dia mengambil ponselnya & memberikan suatu chat yang berisi tentang kaba duka karna kehilangan salah satu sahabat terbaik kami. Ya rupanya malam itu perpisahan Japret bukan sampai masa skorsingnya selesai tapi untuk selamanya. Akhirnya kamipun langsung berangkat ke rumah duka, di perjalanan kesana dengan keadaan sangat terguncang antara percaya atau tidak kehilangan teman yang semalam bersama kami padahal dia mulai bangkit dari keterpurukannya karna di skorsing, mulai tertawa ketika mendengar candaan garing yang gak karuan, mulai banyak omong seperti biasa. Tapi tuhan punya rencana lain untuknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mohon maaf jika ada pemborosan kata, unsur sara, & kesalahan yang masih banyak lagi🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive
General FictionSetiap kesalahan selalu ada ceritanya, lalu bagaimana memperbaikinya? Apakah terpuruk atau mungkin bangkit & memperbaiki kesalahan kemarin? Tapi apakah semudah kelihatannya?