1

41 8 1
                                    

Derup asap motor yang berasal dari belasan motor sport yang kini memenuhi area parkir SMA Trisakti membuat siapa saja yang masuk kedalam lingkup area parkir tersebut akan terbatuk-batuk karena asapnya yang mengepul dan mencemari udara pada pagi hari ini.

Disana, terlihat sekumpulan remaja laki-laki yang menggunakan jaket bertuliskan 'GETRIS'serta terdapat lambang harimau di bagian belakangnya.

'GETRIS' satu kata berjuta pikiran bagi siapa saja mendengarnya. Siapa yang tidak tau tentang geng tersebut? Geng yang didalamnya beranggotakan cowok-cowok ganteng atau biasa dibilang 'cogan', semua anggotanya adalah most wanted di SMA Trisakti. Bukan tampangnya saja yang membuat orang-orang terpana, tetapi kepintaran mereka juga patut di acungi jempol serta didalamnya hanya terdapat kalangan atas saja, dan anggotanya hanya 15 orang dari 3 angkatan serta hanya orang-orang tertentu saja yang akan direkrut kedalam geng tersebut. Yang lebih menariknya lagi, 'GETRIS' adalah satu-satunya geng yang diresmikan/ diizinkan oleh pihak SMA Trisakti.

"Woi, El, minggu kemarin kemana aja lo? jadi ikut Olimpiade kali?" Tanya salah satu anggota GETRIS, yaitu Salman al-Fazry yang biasa di panggil Salman oleh teman-temannya. Ia mempunyai sifat ramah dan humoris serta mempunyai paras yang bisa dibilang manis, karena ia mempunyai lesung pipi di kedua pipinya.

"Iya lah bodoh, kan kemarin diumumin pas selesai upacara kalau si El juara 1 lagi, amnesia dadakan ya lo?" Saut Revan, lebih tepatnya Revan Ardiansyah. Hampir sama dengan Salman, yaitu mempunyai sifat yang humoris, tetapi Revan juga mempunyai sifat yang bisa dibilang paling 'nyolot' serta paling 'julit' diantara semua sahabatnya.

"Ngebacot mulu lu pada, masih pagi anjing." Ucap Rengga yang diakhiri dengan kata mengumpat. Rengga al-Fattah, lelaki yang paling playboy diantara semua sahabatnya, banyak yang bilang ia adalah yang paling bandel diantara temannya yang lain, itu semua fakta, tapi jangan salah sangka, ia selalu masuk 3 besar di angkatannya dan ia adalah seseorang yang paling dekat dengan El, karena mereka sudah bersama sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dan yang belum di ketahui oleh warga SMA Trisakti kecuali geng GETRIS adalah pemilik sekolah ini, yaitu Edi Suswanto adalah pamannya Rengga.

"Udah napa buset." Lerai Dhamar Reynanda Nugraha yang biasa di panggil Dhamar. Diantara teman-teman dan 5 sahabatnya itu, bisa dibilang Dhamar lah yang paling 'waras' dan bijak. Dhamar juga memiliki jabatan penting di OSIS, yaitu sebagai ketua. Sudah banyak program kerja yang dijalankannya dan semuanya selalu berhasil serta ia salah satu orang yang memberi banyak perubahan pada SMA Trisakti dalam berbagai hal.

Tapi, remaja yang kerap di sapa 'El' dan menjadi topik utama pembicaraan teman temannya tersebut hanya memperhatikan mereka saja, tidak memberikan respon apapun kepada para temannya. Bukannya sombong, tapi memang seperti itulah El. Manusia dengan segala kemisteriusannya. Dan ia mendapat gelar 'Cowok Terdingin di SMA Trisakti'. Serta, ia sekarang baru saja menggantikan posisi Devano sebagai ketua geng GETRIS.

Eldiraqa Sheridan Danendra, seorang most wanted di SMA Trisakti yang merupakan anak dari seorang pengusaha kaya raya dan pemilik sebuah yayasan di daerah Jakarta dan Yogyakarta yang bernama Bramantyo Danendra yang kerap disapa Bram dan ibunya pemilik salah satu butik terkenal di daerah Jakarta yang bernama Mutia Sheridan Damayanti yang kerap disapa Muti.

teeet...teeet...teeet, tepat pukul 07.00 bel berbunyi dan gerbang sekolah ditutup, dan saat itulah para murid SMA Trisakti berhamburan masuk kedalam kelas masing-masing, termasuk geng GETRIS. Yaitu El, Rengga, Revan, Salman dan Dhamar memasuki kelas XI-IPA 1, yap mereka satu kelas, dan mereka juga yang selalu menduduki ranking 10 besar di angkatannya.

Sedangkan Devano, Bayu, dan Wildan memasuki kelas XII-IPS 1 serta Farel, dan Ghoza memasuki kelas XII-IPA 1. Mereka adalah yang tertua di GETRIS dan dahulu yang menjabat sebagai ketua adalah Devano. Patut kalian ketahui, masa jabatan ketua di geng GETRIS kurang lebih satu tahun setengah, atau dari kelas XI semester 1 sampai kelas XII pertengahan semester 1.

Sementara, Eric dan Dava memasuki kelas X-IPA 1, Reyhan dan Bagas memasuki kelas X-IPS 1 dan Irsyad memasuki kelas X-IPA 2. Mereka adalah anggota baru GETRIS. Bagi warga SMA Trisakti, di rekrut menjadi anggota GETRIS merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan, karena dari tahun ke tahun geng tersebut hanya berisi orang-orang yang terpilih dan tertentu saja.

Sepanjang koridor banyak pasang mata yang memperhatikan anggota GETRIS dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tapi bagi mereka itu biasa, mereka sering ditatap seperti itu. Bahkan banyak wanita yang nekat untuk menggoda serta menyapa salah satu anggota geng tersebut. Banyak juga dari mereka yang terang-terangan memuji anggota geng tersebut.

'ih sumpah ka El cool banget!'
''si salman makin manis aja anjir, pengen gue gebet sumpah'
'itu dekel yang namanya irsyad kan ya? anjir ganteng banget gila, ga kuat gue'
'sumpah sumpah makin hari ka devano makin cool aja anjir'
'rela deh gue jadi selingkuhan si revan, asal gue bisa sama dia'
'ga nyesel gue masuk SMA Trisakti, cogannya banyak banget anjay'
'anjrit dimana-mana cogan'
'lumayan ego buat cuci mata, biar fresh'
dan celotehan-celotehan lainnya.

Saat koridor sedang ramai-ramainya, tiba-tiba dari arah kejauhan terlihat dua orang perempuan sedang berlari dengan sangat kencang dan dari belakang perempuan tersebut terdengar suara seorang wanita paruh baya yang sedang meneriaki dan mengejarnya, siapa lagi kalau bukan bu Atun, sang guru BP. Suaranya sangat menggelegar saat itu, dan para murid yang melihat kedatangan dia pun langsung lari terbirit-birit ke dalam kelas kecuali mereka ber-15.

"HEI KALIAN BERDUA! KHANSA! SALWA! BERHENTI KALIAN!" Teriak Bu Atun dari kejauhan sembari mengejar mereka berdua.

Kedua perempuan yang sedang menjadi incaran Bu Atun tersebut, terus berlari sembari tertawa cekikikan tanpa menghiraukan teriakan Bu Atun. Dan tanpa mereka berdua sadari, di depan mereka terdapat segerombolan laki-laki yang menutupi jalan koridor.

bruk! Khansa terjatuh dalam keadaan posisi terduduk, begitu pun dengan Salwa.

"Aduhh.. pantat sexy gue.." Keluh Khansa sambil berusaha untuk berdiri.

"Anjing, ngalangin jalan aja orang, udah tau lagi lari" Keluh Salwa sembari mengumpat.

"HEI KHANSA! SALWA! JANGAN LARI LAGI KALIAN!" Teriak Bu Atun yang membuat mereka tersadar dan segera bergegas untuk berlari lagi.

"Duh maaf ya tadi kita nabrak kalian, gue lagi buru-buru banget, sorry ya, bye!" ucap Khansa dengan terburu-buru dan ia segera menarik tangan Salwa untuk segera berlari lagi.

Mereka berdua tidak sadar bahwa, yang mereka tabrak adalah El dan Revan, yaitu anggota GETRIS dan most wanted SMA Trisakti.

"Set itu cewek ngapain dah sampai di kejar-kejar Bu Atun?" Tanya Revan kepada teman-temannya. Bagaimana tidak heran, baru kali ini ada siswi yang di kejar-kejar oleh Bu Atun.

"Gatau dah, tapi gila sih tuh cewek, bisa bikin Bu Atun kejar-kejar mereka, biasanya kan anak OSIS yang ngurusin masalah kayak gini." jawab Bayu dengan ekspresi heran.

Dan El yang melihat itu hanya bergeming dan tanpa ia sadari, ia menunjukan senyum tipisnya serta membatin 'lucu juga tu cewek'. Dan dalam hitungan detik El tersadar dari lamunannya dan segera memasang wajah datarnya lagi serta mengajak teman-temannya untuk segera melangkahkan kakinya menuju kelas bersama teman-temannya.

  *****

Jangan lupa Vote dan Comment nya ya!
Terima kasih! ❤️

EL-SHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang