Be

25 2 1
                                    

Laksana teriak di balik bukit, aku sudah sendirian
Maka kaca itu meracau lebih keras
Runtuh sudah jemari yang kami gali
Semoga tak begitu esok
Semoga hari bukan hanya sendiri
Langit mulai menanyakan kapal terbang
Buah pikir kadang di redupkan
Buah pikir kadang di matikan secara bruntal
Alangkah hal asing mengeruk semua yang memburuk
Lantang pula jika hari bukan tentang panekuk.

Puisi NgasalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang