Palma de Mallorca, Spanyol.
Pantai Cala Mayor adalah salah satu pantai tercantik di Spanyol. Jika berkunjung kesini pada sore hari maka tempat ini terbaik untuk menghabiskan waktu. Matahari terbenam di pantai ini sangat indah dipandang mata. Semburat jingga di ujung langit benar-benar menyajikan pengalaman terbaik. Belum lagi riak ombak yang seakan memanggil, juga semilir angin yang membuat suasana semakin syahdu. Di sore hari, angin ini terasa sejuk sehingga siapapun betah berlama-lama di pantai yang dikenal akan keindahannya ini.
Hamparan pasir putih membentang dari ujung hingga ke ujung lainnya memperlihatkan kesan luas pada pantai ber-air biru jernih ini. Gadis cantik dengan pakaian dress putih santai terbuka dan topi pantai berwarna cream berdiri di tepi pantai, membiarkan ombak menyapa jari-jari kakinya.
drtt.. drtt..
Gadis itu mengangkat panggilan yang baru saja masuk di telpon selulernya.
"What's wrong?" mata hazelnya menatap langit yang indah itu. Seperti mencerna ucapan orang diseberang sana.
"Aku baik-baik saja. Jangan khawatir," senyuman indah terpancar dari sudut bibirnya.
"Baiklah. Sampai jumpa," tangannya menurunkan telpon itu dari telinganya.
Dengan langkah yang sedikit malas, dia beranjak dari pantai menuju hotel tempatnya menginap. Gadis itu melirik sebuah bar yang sebelumnya ia lewati saat menuju kemari. Dia berniat untuk mengistirahatkan pikirannya sejenak di dalam sana. Dia melangkahkan kakinya menuju bar tersebut lalu memesan segelas San Miguel. Gadis bermata coklat ini jarang meminum minuman beralkohol. Jadi dia memilih San Miguel yang memiliki kadar alkohol cukup rendah untuk menemani dirinya saat ini.
Saat bersamaan, di sampingnya berdiri seorang pria yang juga memesan minuman beralkohol. Pria tersebut tersenyum dan mendapat balasan yang hangat dari si gadis. Minuman untuk gadis itu sudah siap. Ketika ingin menegak minuman itu, dia tersentak dan hampir menjatuhkan gelasnya karena ada yang tidak sengaja menabrak punggungnya. Pria disampingnya ikut tersentak dan menyingkirkan minuman itu.
"Astaga! Maafkan aku, nona," ucap wanita yang menabraknya.
"Tak apa. Berhati-hatilah," jawabnya sembari tersenyum.
Wanita di depannya berterima kasih lalu pergi meninggalkan gadis bermata hazel itu. Gadis itu menutup mata sembari memijat pelipisnya.
"Kau baik-baik saja, nona?" Tanya pria disampingnya.
"Ya. Tentu," balasnya.
Pelayan bar meletakkan gelas di atas meja yang menghadapnya dan pria disampingnya itu. Tanpa berpikir panjang, gadis itu menegaknya habis minuman didepannya.
Pria disampingnya terheran melihat tingkah gadis disebelahnya itu. Sembari memainkan ponsel, pria tersebut meneguk minuman yang menurutnya memiliki rasa yang berbeda dengan pesanannya. Gadis itu membayar minumannya lalu pergi meninggalkan bar.Dia merasa ada yang salah dengan dirinya. Atau mungkin pada minumannya?
Dia melangkahkan kakinya dengan langkah yang gontai. Saat hampir mendekati hotel, dia melihat beberapa mobil hitam berjajar di depan pintu utama hotel. Gadis yang berada dibawah pengaruh alkohol itu tidak mengindahkan kata-kata security untuk menepi agar tamu dari mobil hitam itu bisa lewat dengan leluasa. Security itu tidak begitu berani menyingkirkan gadis tersebut karena Ayah-nya lah pemilik hotel tempatnya menginap ini. Ralat. Ayah tiri lebih tepatnya.
Ketika dia melewati beberapa bodyguard, pada saat yang bersamaan, seorang pria bersetelan tuxedo hitam keluar dari dalam mobil. Seketika gadis itu menoleh ke arah sang pria yang mengenakan kacamata hitam dibalik matanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
drugBlue
RomanceSebuah momen tak terduga, mempertemukan sepasang teman di masa lalu yang telah lama tak jumpa. Ingatanlah yang membuat mereka sulit bahkan hampir tidak bisa mengenali satu sama lain. Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya takdir mempertemukan mer...