Seandainya Bertemu Lagi

57 1 0
                                    

Perkenalkan, aku adalah seseorang yang mengagumimu dalam diam
Entah bagaimana keadaan mempertemukan kita saat itu
Saling menyapa walaupun hanya dalam waktu yang singkat
Namun sangat terhibur, menimbulkan kesan yang mendalam, dan ingin lebih mengenalmu lebih lagi

Setiap berpapasan denganmu, tiap kali ada waktu untuk menyapamu
Sejujurnya aku gugup, aku gemetaran, bahkan kedinginan karena salah tingkah
Aku ragu sekali. Aku nggak tahu apakah aku hanya pengagummu atau malah lebih menyukaimu

Aku tipikal orang yang pandai memendam rasa. Sepertinya aku jago dalam hal itu. Aku pandai untuk menahan diri, menjaga image di depanmu.
Merasakan dinginnya sekujur tubuhku, debaran jantung yang lebih kencang dari biasanya bagiku tak apa. buktinya Aku menikmatinya.

Seiring berjalannya waktu berlalu begitu cepat menghentikan kita untuk tidak lagi menyapa secara langsung.
Sejujurnya aku sedih, namun terbit segenggam harapan saat itu  bahwa zaman ini memudahkan kita bisa saling menyapa dan bertukar kabar di udara.

Namun harapan yang besar hanya untuk mengecewakan hati. Aku bukan lupa akan rasa, bukan karena rasaku hilang begitu saja
Aku hanya berhenti memulai menyapa, berhenti untuk berharap berlebihan. Karena bagaimanapun aku seseorang yang ingin disapa duluan, aku Seseorang yang ingin dicari lebih dulu.

Seandainya kelak waktu mempertemukan kita kembali. Satu hal yang ingin kutanyakan padamu yaitu apakah sudah ada seseorang pengisi di hatimu? Aku berharap aku lebih berani menyampaikan rasaku yang sesungguhnya. Semoga saja.

PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang