Chapter#2 Diam-Diam Mengagumi

48 3 0
                                    

Hai.....semuanya! Sapa Delli sambil loncat-loncat di lapangan basket, lalu menghampiri Amel.
Mel, abis main basket nanti kita ke toko souvenir yuk?
"Ok lah!" Jawab AmeL.

Setiap kali di lapangan basket ataupun di kelas dimana ada sosok si Vino, Amel selalu tanpa sadar melirik beberapa kali ke dia.
Hanya melihat, melihat tanpa tersadar sudah genap 6 tahun lamanya.

Inikah namanya cinta?
Oh inikah cinta?
Hahahahahahahahhaaaaaa
Amel tak mengakuinya, tidak seorang pun yang tahu.

Amel suka Vino, sejak awal karena tatapan Amel yang tertangkap oleh teman-temannya, mereka mulai olok-olok.
"Amel cinta Vino"
"Amel suka Vino"
Begitu kira-kira bunyi ejekan teman-teman.

Tapi Amel tak pernah mengakui nya, hati dan mulut nya berdebat, selalu Amel jawab : "tidak akan, tidak mungkin", padahal itu benar.

Tidak hanya di sekolah, Amel dan Vino selalu kontak di luar jam sekolah, ya chat-chat anak muda.
"Kamu lagi ngapain? uda makan belum?".....

Lama kelamaan jadi kebiasaan, awal nya memang biasa saja, lama-lama merasa dekat, mulai ada panggilan unik, tapi bukan mengarah ke panggilan sayang, lebih tepatnya panggilan rahasia. Hihihihi

"SHK good night and sweet dreams"
"SJK good night and sweet dreams too"
So sweet kan? Lama-lama bisa diabet.....hahahahaha

Akhirnya di acara perpisahan, sekolah mereka melakukan acara jalan-jalan bersama dengan bus pariwisata.
Dengan alunan lagu "kenangan terindah" seketika serasa mendalam lagu ini.

Amel sengaja memilih tempat duduk dekat dengan Vino, tapi tidak duduk bersama. Mereka duduk dengan teman sebangku masing-masing.
Walau duduk terpisah mereka sempat ngobrol bersama.

Sampai detik Amel menanyakan ke Vino : "Apakah kamu sudah punya pacar?"
Amel tahu bahwa Vino ga punya pacar dan belum pernah pacaran seperti dirinya.
"Belum punya pacar, tapi gw ga bakalan pacaran sama teman satu sekolah apalagi satu kelas!"

Seketika Amel hanya terdiam dan tersenyum sekaligus tersadar, bahwa MEREKA TIDAK MUNGKIN!
seperti terbangun dalam mimpi, mimpi selama 6 tahun, diam-diam Amel mengagumi Vino.....

Zaman itu hp jadul masih pakai bluetooth.
"Mel, hp kamu pinjam sebentar"
"Buat apa Vin?"
"Kesiniin aja....."
Lalu Vino bluetooth kan sebuah lagu yang Amel ga familiar sama sekali, lagu bahasa asing.....

Pas pulangnya Vino bilang ke Amel dalam obrolan santai mereka, "Teman itu selamanya, kalau pacar bisa saja putus", Amel sangat mengerti apa yang ingin disampaikan Vino.

Tidak ada harapan lagi, belum memulai sudah di batas.
"Mungkin aku hanya mengaguminya, tidak lebih dari teman" pikir Amel.
Dia always good boy for me.
Mungkin berteman adalah jalan terbaik.

Semenjak itu Amel otomatis menghentikan chat nya kepada Vino.
Tidak ada rasa kecewa, karena ini kenyataan yang jelas, batas yang jelas, bahwa diri nya tidak mungkin menembus batas itu.
Hanya berharap semoga semuanya bahagia.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

18 TAHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang