Awal dari pertemuan

117 11 5
                                    


"Nah,pas banget deh cin,gimana kalo kita buat grup band kelas aja?"Lo yang nanyi,gue main gitar,Rafa drumnya,terus tinggal Yasmine yang piano atau keyboard gitu?woe setuju kagak nih?" teriak occa angkat pendapat.

"Nah nah,ini nih yang gue suka dari Lo ca,bagus juga ide Lo,gue si setuju,kalo Lo Yasmine?terus yang lain setuju gak ni?" Balas Rafa semangat.
"Setujui!" Balas seisi kelas tanpa terkecuali.

"Okelah,besok,kita mulai latihan band nya" ucap Cindy yg di balas anggukkan oleh temannya

"Eh cin,Lo ke mau ke kantin?buruan yuk gue laper parah" kata Yasmine yang langsung menarik tangan Cindy keluar.
"Ehh iy iyaaa ah mine,sabar Napa sih ah"baals cindy dengan emosi.

"Panggilan kepada Cindy Angelina Fransisca kelas XI-ipa2 harap menuju ruang BK sekarang juga" seketika langkah mereka terhenti saat suar itu menarik perhatian mereka,terutama Cindy.
"Eh mine,Lo dluan ya?gue di panggil tu sama guru BK"
"Ohh oke,ntar gue jemput aulia di kelasnya aja,yaudh Lo buruan sana,ntar di marahin pak Bambang lagi" balas Yasmine,tanpa berkata lagi,Cindy langsung menuju ruang BK.

"Assalamualaikum,permisi,tadi bapak ada panggil saya?kenapa ya pak?" Sapa Cindy sopan ketika memasuki ruang BK,pak Bambang adalah salah satu guru BK kelas XII,ia tidak mengajar BK kelas XI,lalu untuk apa Cindy di panggil?pikir Cindy

"Waalaikumsallam,cindy.kamu kan anak pintar,baru kelas XI saja kamu sudah menguasai pelajaran kelas atasmu,dan kamu adalah murid populer di sekolah ini,jadi bapak harap kamu bisa merubah kakak kelas kamu ini" jelas pak Bambang sambil menunjuk satu anak laki-laki yang sering membuat onar di sekolah ini,siapa lagi jika bukan dia,ya dia Devan Daniel Orlando.

"Bapak yakin ingin saya?bukan orang lain yang bisa merubah kak Devan?"balas Cindy dengan takut.

"Cindy,kami pihak sekolah sudah mengetahui sifat dan karakter anak-anak di sekolah ini,dan bapak rasa kamu bisa,buku hitam ini,sudah penuh dengan nama dia,bapak ingin kamu merubah nama Devan supaya tidak tertulis di buku hitam ini Cindy." Ujar pak Bambang

"Eh iya pak,saya akan usaha pak"
"Bagus,nah kalian berdua mulai sekarang harus akrab,jangan bertengkar,sekarang kamu Devan harus berusaha lebih baik,dan kamu Cindy terima kasih sudah menerima tugas ini"
" Iya pak" ucap keduanya serempak.

"Kak?gue pengen nanya,hari ini,belajar di rumah siapa?" Tanya Cindy kepada Devan,mereka sedang melewati koridor sekolah
"untung sepi,buset gue kalo jam istirahat belum abis,Gilak bakal jadi bahan bibir kali gua bisa-bisa" umpat Cindy dalam hati

"Belajar?kak?Lo gak usah pake tu bahasa deh,pertama gue gak suka tuh yang namanya belajar,tugas kita belajar itu cuma pas di sekolah,masa di rumah mau belajar lagi?pecah lama lama otak gue,trus Lo panggil gue tadi apa?kak?gue gak suka adek kelas panggil gue kak kak segala,berasa tua,Lo panggil nama aja kali,jadi adek kelas kok ribet." Ketus Devan.

"Tapi kan kak ya,pak Bambang itu nyuruh kita buat belajar,terus nyuruh gue buat dampingin Lo kak" balas Cindy dengan nada rendah,jujur saja,ia jarang bicara secara langsung dengan kakak kelasnya apa lagi cowok.

"Kak lagi kak lagi,gue gak mau tau,Lo gak boleh panggil kak. Turutin kata gue. Sekarang Lo ikut gue,udah buruan,nama Lo siapa tadi?cin siapa?" Sahut Devan sambil menanya

"Eh,i iya,nama gue Cindy"tanpa menjawab Devan langsung menarik tangan Cindy dan membawanya ke suatu tempat.
"Lo bisa naik kan?sekarang Lo naik tangga,trus kita ke atas,udah buruan Cindy,ayok!" Lanjut Devan saat mereka sampai di tempat itu

"Apa?rooftop?Lo gilak?guee gak mau pan,gak gue gak mau."tolak Cindy secara mentah,jujur saja ini pertama kalinya Cindy bolos dan ini pertama kalinya ia ke rooftop.

"Lo naik sendiri atau gue gendong?gue itung sampe 3 nih,satu...du.."

"Iyaa-iya gue naik,maksa banget si jadi cowok" ucap Cindy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My ego boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang