"Apaan sih norak banget main surat-suratan"
Kala Sepuh warna jingga tergambar, Sharon melepas pandangannya dari komputer dan memfokuskan pandangannya kearah jendela yang ikut menjadi media pengantarnya kepada indahnya senja.
Ia mendekat. Memegangi kaca jendela tersebut menatap kota dari gedung lantai tujuh. Ia tersenyum sejenak sebelum rautnya berubah. Suasana mendadak mellow kala ruangan tim pemasaran memutar playlist galau. Apalagi yang membuatnya ingat kepada dirinya 10 tahun lalu. Bermimpi sebebas mungkin meski jalan terbatas.
Ada banyak hal yang telah ia katakan tapi ada lebih banyak lagi yang tertahan dibenaknya.
Rasanya ingin ia kembali ke sepuluh tahun lalu menikmati apa yang ia lewatkan, memperbaiki apa yang ia sebabkan.
Sharon
Prodigy|Myoui Mina
Alienstrash, 2020