Aku menutup ponsel yang sedari tadi tak lepas dari pandanganku, aku melihat angkutan kota yang kunaiki sudah hampir tiba di tempat tujuan. Aku beranjak turun dari angkot, Kiri kataku pada pak sopir, sembari memberikan dua lembar uang dua ribuan. Di depan kampus terlihat sudah banyak orang yang berkumpul, meraka akan pergi ke pendakian, semua terlihat sangat antusias dengan acara yang di buat oleh kakak senior dari ukm Palamus. Aku mengecek ponselku, hingga mataku tertuju pada seorang gadis yang sudah menungguku di depan lobby. Aku berjalan menghampiri temanku yang sudah lebih dahulu berkumpul di sana.
Tas besar, jaket, sepatu dan beberapa peralatan lainnya menjadi pelengkap yang sempurna untuk seorang pendaki, terlihat sangat keren bukan. Seseorang melambaikan tangan padaku, dia terus tersenyum menampakkan rentetan gigi putihnya, aku berlari mendekatinya.
"Morning Bi" sahut Caca, dia memeluku. Aku membalasnya dengan pelukan juga, dia terlihat sangat senang.
"Morning Ca" jawabku.
"Gimana ? Kmau udah siap ?" tanya nya, dia tersenyum.
"Ya, i'm ready. Kenapa, kamu ga percaya ? Aku pasti bisa daki gunung nya ko" jawabku dengan sangat percaya diri.
"Yakin ?" tanya Caca lagi, dia sangat tidak mempercayaiku.
"Yakin lah. Meski aku baru masuk ke ukm ini, aku bakal buktiin, aku pasti bisa" ujarnya, aku tersenyum penuh kepercayaan.
"Oke, i always support you, Bintan" Caca berujar.
Caca adalah sahabatku, kami sudah cukup lama berteman dari zaman smp sampai perkuliahan. Bisa dibilang kita tak dapat di pisahkan, di perkuliahan pun kami mengambil jurusan yang sama. Dan sekarang kami berada di ukm yang sama. Dimana ada aku, disitu ada Caca.
Caca sudah satu semester mengikuti kegiatan Palamus, sedangkan aku baru masuk sebulan yang lalu, aku sangat tertarik dengan kegiatan ini, aku rasa tidak mudah menjadi seorang pendaki, di butuhkan kesabaran dan tekad yang kuat untuk bisa sampai di puncaknya. Rasa penasaran semakin mendorongku untuk mengikuti kegiatan ini.
"Halo, test 1,2,3. Semua anggota harap segera berkumpul. Karena sebentar lagi acara pembukaan akan segera di mulai" ucap seorang kakak senior di depan lobby.
Aku dan Caca berjalan cepat untuk menghadiri acara pembukaan dan mendengar pengarahan dari kakak senior, agar semua kegiatan bisa berjalan dengan lancar. Ternyata semua di luar ekspektasiku, banyak juga mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, ada sekitar 30 orang dan paling banyak adalah laki-laki. Maklum saja karena tidak banyak perempuan yang menyukai kegiatan mendaki gunung.
"Oke, silahkan berbasis sesuai dengan kelompoknya" ucap kakak senior berambut gondrong itu.
Aku berbasis di barisan yang paling depan, terpaksa aku harus berpisah dengan Caca, padahal aku berharap bisa satu kelompok dengannya. satu kelompok beranggotakan 5 orang, semua anggota di kelompok lain sudah lengkap, di kelompok ku hanya ada 4 orang, satu orang lagi entah dimana.
"Sudah lengkap semua ?" tanya kakak senior, aku lupa siapa namanya.
Aku mengangkat tangan.
"Satu orang lagi belum hadir kak" ucapku.
"Baik, kita tunggu saja. Sambil menunggu, kakak akan memberikan pengarahan kepada kalian tentang kegiatan yang akan kita lakukan"
Aku penasaran siapa orang itu, kemana dia ? Apa mungkin dia tidak akan datang. Aku membuka buku agenda, membuka catatan anggota kelompok, tertulis satu nama disana.
"Rey ?" Gumamku.
Aku tidak bisa mendengarkan pengarahan dengan baik. Pengarahan masih saja di lakukan, aku mulai merasa bosan mendengar perkataan kakak senior ini, rasanya ingin cepat pergi saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something
Teen FictionAku menyukaimu ? aku juga masih ragu dengan pernyataan itu. entahlah, yang jelas semenjak pulang dari pendakian itu aku merasa ada sesuatu yang berbeda dari dirimu, sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. ucapanmu, perkataanmu masih saja terngiang...