Menghadapi anak tempramental

71 9 3
                                    

Anak tempramental tidak serta-merta menjadi seperti itu. Karena fitrahnya anak adalah hanif. Namun, mereka adalah peniru ulung yang sangat luar biasa. Bisa jadi hal ini, berawal dari pola asuh di rumah yang penuh kekerasan. Segala sesuatu, Bunda atau Ayah menyelesaikan masalah dengan cacian, makian, dan berakhir dengan main fisik. Hal ini, terekam oleh anak ke dalam bawah otak sadarnya. Hingga anak pun berubah menjadi kasar dan tidak mau mengalah.

Ayah, Bunda kekerasan mungkin bagi kalian adalah biasa, tapi pernahkan kalian berpikir dampak psikologi anak yang dibesarkan dengan kekerasan, dan bahayanya bagi orang lain terutama teman anak-anak kita. Orang tua adalah sekolah pertama tempat anak belajar. Jadi, jika ada kesalahan apapun dikemudian hari yang merugikan darinya dan orang lain faktor utamanya adalah kalian.

Suatu hari misalkan si abang memukuli temannya sampai berdarah dan membuat Ayah atau Bunda harus dipanggil kepala sekolah. Sekolah bercerita yang salah adalah si abang karena dia yang memulai pertengkaran, tapi dia yang meledak-ledak susah untuk ditenangkan.

Lihat Bun, itu adalah hasil didikan kalian. Banggakah dengan anak-anak yang masih kecil, tapi sudah jadi preman. Sekarang mungkin memukul, bisa jadi suatu saat pukulannya membuat nyawa temannya melayang. Naudzubillah.

Sebelum semuanya terlambat, sadarlah Ayah, Bunda. Mulailah ubah pola asuh kasar kalian. Mungkin agak terlambat, tapi tidak ada yang salah untuk memperbaikinya. Sebelum anak kita jadi pembunuh teman, guru atau juga orang tuanya. Berita televisi hari ini kian miris. Pelajar sudah jadi pembunuh, bahkan nyawa gurunya melayang ditangan murid. Akan jadi apa mereka nanti, sedangkan guru yang layak dihormati setelah kedua orangtuanya mereka perlakukan tak manusiawi.

Generasi hari ini, kadang bikin sesak orang yang masih waras. Degradasi moral anak negri berada diambang kehancuran yang luar biasa. Adab yang harusnya tercermin dari diri anak dan remaja hilang berganti dengan ahlak yang tidak terpuji, namun itu menjadi hal yang dibanggakan.

Pergaulan bebas, narkoba, aborsi, tawuran, dan penghilangan nyawa seseorang hari ini seperti hal yang wajar dilakukan anak remaja kita. Memang ada banyak pihak yang disalahkan. Tapi kesalahan paling fatal adalah pendidikan dari orang tua.

Orang tua yang tidak memiliki ilmu pengasuhan, pengetahuan agama orang tua juga kurang, maka mereka menjadi orang tua hanya kebetulan. Mendidk anak dengan ilmu seadanya atau sama sekali mendidik anak tanpa ilmu, hal wajar jika anak-anak akan sangat susah dikendalikan. Apalagi jika ada makanan haram termakan oleh anak, hasil dari korupsi, menyuap, hidup penuh dengan aktivitas ribawa, dan perilaku orang tua sangat jauh dari tuntunan syara. Maka, jangan berharap anak-anak akan memiliki adab yang luhur atau menjadi generasi luar biasa.

Ayah, Bunda sisihkan waktumu untuk menemani perkembangan si krucil yang lagi butuh perhatian. Didik mereka dengan bahasa cinta yang penuh balutan kasih sayang. Ubah bahasamu yang biasanya penuh dengan nada melengking, mata melotot dan banyak bahasa binatang. Anak harus patuh pada orang tua tidak harus jadi orang tua penakut. Lembut dan penuh kasih sayanglah jika berinteraksi dengan mereka.Tegaslah di saat memang harus tegas. Jangan jadikan rumah sebagai neraka yang membuat mereka tidak betah berada di dalamnya.

Saat si abang tempramen, bilang dengan penuh kelembutan bahwa perbuatan itu salah dan akan merugikan orang lain. Usap lembut kepalanya atau peluk dia, pasti akan mampu meredakan amarah yang berkobar. Sentuhan pada anak adalah terapi yang paling hebat untuk meredakan luapan emosinya. Jika anak emosi jangan langsung dicecar dan dimaki atau dipukuli. Bicarakan semuanya dengan baik dan menunggu amarahnya reda. Lalu bikin perjanjian yang tidak boleh diulangi. Ada reward jika tidak melanggar aturan, ada punisment jika melakukan kesalahan.

Jika Ayah dan Bunda kurang ilmu dalam mendidik anak, luangkan waktu untuk belajar. Jangan sampai kita menyesal akibat salah mendidik anak hal yang dirasakan saat dewasa ketika mereka sudah bisa berdiri diatas kakinya sendiri, sedang kita sudah lemah tak berdaya namun mereka menelantarkan kita.

Pernikahan adalah ibadah terlama maka untuk menjadi orang tua hebat tak boleh berhenti dalam belajar.

Nasehat Ali bin Abi Thalib : “Didiklah anak-anakmu 25 tahun sebelum lahir.” Itu artinya pendidikan menjadi orang tua harus dipersiapkan sedini mungkin baik oleh calon ayah ataupun calon ibu. Maka ketika memasuki fase menjadi orang tua sudah benar-benar siap menyiapkan anak-anak yang kuat menggenggam keimanannya, mumpuni dengan tsaqofah keislamannya. Dan generasi seperti ini yang akan mampu merubah peradaban. Juga mewariskan kekayaan intelektual. Srperti halnya yang pernah terjadi di empat belas abad silam. Dimana islam pernah berada dititik puncak kejayaan. Hingga mampu melahirkan mujtahid kebanggaan islam, ilmuwan hebat,dan para negarawan yang mampu meri'ayah ummat.

Dalam ilmu biologi pewarisan sifat sangat tergantung pada DNA yang diwariskan oleh orang tuanya. Ibu mewariskan sel DNA inti dan DNA mitokondria sementara sanga ayah hanya mewarisi sel intinya saja. Penggabungan sel DNA ayah dan ibu ini yang nantinya akan diwariskan pada anaknya. Buah tidak akan pernah jatuh dari pohonnya. Karena itu sudah kewajiban orang tua atau calon orang tua mendidik dirinya dengan hal-hal kebaikan agar kelak sikap sang anak mewarisi sikap baik kedua orang tuanya.

Keluarga diibaratkan sebuah bangunan. Untuk menjadi utuh harus saling menguatkan. Antara ayah dan ibu harus saling bekerjasama. Keluarga yang taat pada Rabb Nya, tentu akan mampu melahirkan anak-anak yang memiliki berkepribadian islam. Senantiasa menanamkan nilai-nilai tauhid pada anak,-anaknya. Dan dari keluarga-keluarga seperi inilah, peradaban islam akan kembali bersinar terang. []

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UMAHAT, LELAHMU BERBUAH SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang