Ch 7

4.8K 482 9
                                        

Typo bertebaran, kecepetan.

.

.

.
Sasuke tidak mengerti jalan pikiran orang kaya, begitu membutuhkan sesuatu mereka langsung membelinya tanpa melihat berapa digit angka yang tertera disana. Ketika yang lain sibuk mencari uang mereka malah bingung menghabiskan uang.

Seperti Naruto yang kini mengajak Sasuke ke salah satu langganan dimana keluarga Namikaze membeli pakaian. Satu harga setelan baju santai disana setara dengan uang saku Sasuke selama 3 bulan.

Lalu dengan gila nya Naruto langsung memilihkan 3 stel baju dengan model yang berbeda. Semuanya terlihat pas dan bagus di tubuh Sasuke sehingga Naruto memilih untuk membelinya.

Saat ini Sasuke mengenakan sebuah kemeja berwarna dark blue dengan kaus putih polos sebagai dalaman dan celana jeans bermerk yang entah Sasuke tidak bisa memperkirakan harganya.

Sasuke melirik Naruto disampingnya, pemuda itu hanya mengenakan kaos biru muda dan juga celana jeans berwarna hitam senada dengan jaket denim yang digulung hingga hampir sebatas siku.

Setelah membayar di kasir, Naruto kembali menggandeng lengan Sasuke keluar menuju arah parkiran semetara di tangan satunya memegang kantung belanja.

Dan dengan bodohnya Sasuke hanya diam pasrah mengikuti Naruto layaknya kekasih yang menurut.

Tunggu, kekasih?

Sasuke menghentikan langkahnya, ia menarik tangannya membuat Naruto heran. "Ada apa?" Tanya nya.

"Aku bisa jalan sendiri dobe" Sasuke berjalan mendahului Naruto, membuat pemuda matahari itu bisa sekilas melihat telinga Sasuke yang memerah.

Ingatkan Naruto untuk tidak menerkam pemuda Uchiha itu saat ini juga.
.

.

.
Sekitar 1 jam berlalu Sasuke dan juga Naruto sampai pada taman hiburan, susana nya pas, tidak terlalu ramai karena memang bukan akhir pekan yang biasanya adalah hari dimana pengunjung akan membeludak.

Sasuke dan Naruto berjalan-jalan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mencoba satu persatu wahana paling menarik yang ada disana.

Naruto mengajak Sasuke ke salah satu stand yang menjual bando dengan telinga mickey, ia membeli sepasang kemudian meminta Sasuke memakai salah satunya yang tentu saja ditolak mentah mentah oleh sang Uchiha.

"Kau pikir aku bocah?" Sungut Sasuke dengan menatap tajam pada Naruto yang kini merengek seperti anak kecil.

"Ayolah sasukee~ kau pasti cocok memakainya!"

"Tidak dobe!"

"Ayolah satu hari ini saja.. ya ya ya.."

"Sekali tidak tetap tidak!"

Naruto berjalan ke sisi stand, ia kemudian berjongkok dengan aura ungu di sekelilingnya.

Sasuke mendesah seraya memutar kedua bola matanya jengah. Kenapa Naruto sekarang malah bertingkah kekanakan? Kemana sifat memyebalkan yang membuat Sasuke setengah hidup membenci pemuda itu? Tanpa Sasuke sadari tiba-tiba ia menghampiri Naruto merebut salah satu bando itu kemudian memakainya dengan perasaan kesal.

Naruto yang melihat hal itupun sontak berdiri lalu ikut memakai salah satunya, ia lantas tersenyum cerah pada pemuda Uchiha, membuat rona merah yang samar menghiasi pipi putih Sasuke.

"Sekarang kita kemana?"

"Terserah."

Bibir tipis Naruto membentuk segaris lurus, entah kenapa ia kesal mendengar kata 'terserah'.

✔️Tell The Truth! Idiot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang