2

68 12 2
                                    





Chorong akan membuka suaranya. Tapi!

Ting~

Sunmi melangkahkan kakinya memasuki butik adik satu-satunya. Memang ia sudah berjanji.
Tapi sepertinya ada seseorang yg mungkin pernah ia temui. Mata indahnya memandang sosok pria seksi didepanya yang sedang berbicara dengan adik kesayanganya sambil berpikir dimanakah mereka pernah bertemu.

"Eonni, kau lupa? Dia wonwoo oppa" tutur chorong seakan tau apa yg dipikirkan sang kakak.

Perlahan garis bibir itu tertarik keatas,ia melupakanya, wonwoo itu kekasih mendiang yoona. Sunmi pikir wonwoo tidak akan mengunjungi salah satu dari mereka.

"Ternyata kau, mian karna aku mantan kakak ipar yang tidak baik karna sudah melupakanmu" tutur sunmi.

Wonwoo merasa ada yang salah saat sunmi berbicara padanya tadi.

"Noona tidak perlu bicara seperti itu, aku adalah adik kalian ada atau tidaknya yoona" tukas wonwoo sukses membuat sunmi lega. Ternyata namja ini masih mencintai adiknya.

"Ngomong-ngomong kenapa kau kesini?" tanya sunmi membuat wonwoo tersenyum untuk sekian kalinya, ia menatap chorong agar adik iparnya itu sajalah yg menjelaskanya.

"Wonwoo oppa bertanya tentang bomi, karna yoona eonni pernah bercerita padanya" seakan mengerti chorong menjelaskan maksud wonwoo pada sunmi.

Sunmi yang sepertinya tertarik mengambil posisi disamping chorong lalu mengeluarkan ponselnya.

"Kau pasti penasaran karna yoona bilang mereka mirip bukan?" tanya sunmi lalu memberikan ponselnya pada wonwoo.

Entah perasaan apa tapi yang jelas perasaanya bercampur aduk, antara bimbang, senang, takut dan sebagainya.

Ia bimbang, apa bomi harus masuk kedalam permainanya, jujur ia menemukan diri yoona dalam diri gadis yang ada difoto atau yang ia temui dengan hyunbin tadi.
Ia juga senang karna setidaknya ia sudah menemukan obat untuk rindunya terhadap yoona.
Ia takut jika nanti akan membuat bomi terluka.



Hyunbin memandangi wajah gadis didepanya ini. Tubuh mungilnya karna tidak terlalu tinggi membuat mereka seperti tiang dan lemari.
seperti gula yang terlalu manis.

"Ya kau tidak mau masuk?" pertanyaan bomi sukses membuat ia sadar.
'Memalukan' batinya.

"Kau pesan apa?" tanya hyunbin saat bomi sudah duduk disalah satu meja.

"Aku hanya ingin minum kopi sekarang" jawab bomi sambil menatap hyunbin.

"Kopi dua" ucap hyunbin.

"Hyunbin-ah, ah ani oppa" panggil bomi.

Lagi-lagi gadis didepanya ini memanggilnya manja, memang benar jika bomi hanya menganggapnya sebagai kakak laki-laki. Tapi hyunbin tidak merasa begitu. Jantung namja itu bekerja duakali lebih cepat dari biasanya. Yang bisa ia lakukan hanyalah menutupinya dengan ekspresi datarnya.

"Aish jinjja, wajahmu itu menyebalkan!" kesal bomi lalu mengalihkan pandanganya keluar cafe tersebut.

Lama gadis itu menatap keluar cafe hingga matanya tertuju pada adegan diatap salah satu gedung.

"Mereka...."

Hyunbin bingung sendiri melihat bomi yang menjeda kalimatnya dengan tatapan yang masih keluar, karna penasaran hyunbin mengikuti arah pandang bomi. Matanya membola seketika.

Dan bruuuk

Semua orang yang berada disekitar gedung tadi berkumpul keasal suara tadi.

Hyunbin menarik bomi keluar dan ikut berkumpul.

Secret of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang