Gezhal yang ganteng merasa jadi amfibi di kehidupannya sekarang. Di sekolah, dia bebas ngelakuin apa aja, termasuk jatuh cinta sama gadis yang memikat hatinya, juga bebas nonjokin siapa aja yang berani ngerusuh. Tapi di rumah, sikapnya akan berubah...
Gezhal berlari secepat kilat memasuki rumah. Larinya terhenti saat melihat Shela, gadis yang terpaut usia sebelas tahun di atasnya itu berdiri di tengah-tengah ruangan dengan tangan bersidekap dan sorot mata membunuh.
“Maaf, Kak aku telat!” lirih Gezhal gemetar. Gezhal menunduk hingga anak rambutnya menutupi kening sampai ke mata.
Shela menatap seragam putih abu-abu yang dikenakan Gezhal, sudah basah oleh keringat. Gadis itu mendekati Gezhal dan mengawasi lengan Gezhal yang berotot.
“Aku paling nggak suka dengan kata telat. Paham?” gertak Shela dengan nada sangat rendah.
“Iya, Kak. Maaf.” Gezhal masih menunduk.
Shela membuka kancing kemeja sekolah Ghezal satu demi satu, mulai dari atas sampai ke bawah, membuat Gezhal terkesiap dan gugup. Gezhal mau diapain? Dimandiin? Atau dijual kiloan?
Gezhal masih diam saja ketika Shela melepas kemeja sekolah Gezhal dan melemparnya ke lantai, tapi Gezhal bergerak mundur ketika Shela menyentuh ikat pinggang milik Gezhal dan membukanya.
“Ngapain mundur?” Shela melotot membuat Gezhal terdiam. "Nurut! Jangan ngebantah!"
Shela mendorong tubuh Gezhal hingga punggung Gezhal membentur dinding. Hidup Gezhal berada di bawah tekanan Shela.
Sialan! Shela memang keterlaluan! Teganya dia membuat Gezhal menjadi segila itu.
Gezhal yang biasanya nakal dan banyak tingkah saat di sekolah, mendadak jadi penurut dan sangat patuh ketika di depan Shela. Bagi Gezhal, Shela memiliki power dalam menekannya.
Beberapa menit yang lalu Shela menelepon dan meminta Gezhal cepat pulang. Shela memberi waktu dua menit untuk Gezhal sampai di rumah. Permintaan gila. Tapi lewat tiga menit Gezhal baru sampai rumah.
Hanya gara-gara telat memenuhi panggilan, Shela kembali bersikap garang dan kini malah menghukum Gezhal dengan sensasi wah.
Gezhal tadi tidak mengendarai motor saat pergi ke sekolah, sengaja jalan kaki saja. Jarak tempat tinggalnya hanya beberapa meter saja sampai ke sekolah.
Kenapa Gezhal bisa tinggal di rumah itu? Kenapa orang tuanya menitipkannya di rumah perempuan yang katanya masih saudara? Mereka menganggap Shela sudah seperti saudara hanya karena Shela adalah adik dari anak angkat paman. Lucu, kan? Baru sebulan tinggal di sana, Gezhal rasanya seperti menjadi tawanan.
Gezhal dikeluarkan dari sekolah lamanya karena sudah melakukan banyak kesalahan, sampai-sampai orang tuanya bingung mencari sekolah baru untuk Gezhal. Hingga kini Gezhal dioper ke Jakarta tinggal bersama Shela, mendaftar di sekolah baru. Hasilnya malah mendapat pendidikan yang sangat buruk dari Shela.
Orang tua Gezhal berharap kalau Gezhal akan mendapat pendidikan terbaik di Jakarta, seperti yang ditawarkan Shela yang menjamin kualitas sekolah yang dia rekomendasikan.
Kepercayaan orang tua Gezhal terhadap Shela sudah sangat sempurna hingga mereka tidak bisa melihat isi topeng yang Shela simpan rapi-rapi. Pengaruh buruk untuk Gezhal tidak lagi datang dari lingkungan luar, justru dari dalam rumah itu sendiri. Tapi siapa yang tahu jika kondisi malah berbalik lebih buruk?
Ini Gezhal
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini Shela
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan akan ada tokoh cewek yang ditaksir Gezhal nantinya. Tokoh yang peranannya penting banget di sini.
Salken all...
Ada yang mau lanjut? Ayo dong, tunjukin suaranya di sini 👆
Kalau rame dan banyak yang suka, akan kuterusin nulisnya. Kalau enggak, mohon maaf. Macet deh sampe sini.
Next part karakter Gezhal bakalan lebih jelas.
O ya, kenalin aku Zhu.
Kalian siapa? Sebutin nama dan asal kota di sini 👇
