Missing 4

16 0 0
                                    

untung saja Taeyeon ku gantikan tadi sore. Kalau tidak? Istriku pasti sudah mati kutu disini ‘ gumamnya dalam hati sembari memerhatikan Kryle yang nampak gelisah dalam tidurnya.
Dengan insting dr.nya yang peka, Jungsoo mendekati Kryle dan memeriksa kondisi bocah itu.

“ shit! Tinggi sekali demamnya “  umpatnya pelan.

Setelah memeriksa kondisi Kryle, tiba-tiba saja tubuh kecil itu kejang. Keringat mulai muncul disekitar pelipisnya. Suara rintihannya yang pelan semakin menampakkan betapa kritisnya kondisi anak itu.

Lanjut kuys....

“ kau bercanda Yifan? “ Nyonya Wu bertanya dengan mimik wajah terkejut.

Bagaimana tidak? Ditengah acara makan malam mereka, Yifan yang terlihat kurang sehat mengtakan bahwa dirinya mempunyai seorang anak.

Berbeda sekali dengan mimik wajah tenang Tuan Wu yang nampak tidak terkejut sama sekali.

“ tentu saja tidak “ jawabnya lirih.
“ anak laki-laki yang ku gendong tempo hari, dia benar-benar anakku. Anak yang baru ku ketahui keberadaanya “

“ apa itu artinya kau baru menyadari keputusan bodoh mu itu nak? “ Yifan menunduk menyahuti pertanyaan sang ayah yang tepat sasaran.

“ sekarang, dimana anak itu? Baba ingin bertemu dengannya “

Ddrrrtt Ddrrrtt

Getaran handphone Yifan yang berada diatas meja bertepatan dengan rampungnya kalimat yang diucapkan Tuan Wu. Sementara Nyonya Wu masih betah dengan keterkejutannya.

“ angkatlah! “ seru Tuan Wu yang langsung dituruti Yifan. Karena setelah melihat nama Jungsoo di layar handphonenya, perasaan Yifan jadi tak tenang.

“ nde, hyung....... “ sapanya setenang mungkin.

“ cepatlah kerumah sakit! “ titah Jungsoo tanpa menjawab sapaan Yifan dan langsung menutup sambungan telepon tersebut.

Dengan rahang mengeras dan dada bergemuruh, Yifan berdiri dari duduknya, membuat Tuan dan Nyonya Wu menatap bingung putra bungsunya itu.

*****

“ Kryle.....sayang
Ayo bangun...
Kau tidak ingin membuat mereka khawatir  ‘ kan? “

“ ayo Kryle.....
Bangun sayang..... “

Setelah terhipnotis oleh suara lembut itu, secara perlahan, kondisi Kryle yang sempat menurun berangsur membaik. Jungsoo yang sedari tadi menanganinya pun merasa lega. Begitu juga beberapa suster yang berada di ruangan itu.

Sreeett!

Jungsoo beranjak saat mendengar suara pintu terbuka. Dan pandangannya mengarah pada dua sosok paruh baya dibelakang Yifan.

“ selamat malam, Paman, Bibi “ sapanya setelah menundukan kepala tmemberi hormat. Mengabaikan Yifan yang berjalan mendekati Kryle yang kini terbaring dengan masker oksigen dibagian wajahnya.

“ selamat malam, Jungsoo-ah “ jawab Tuan Wu sementara Nyonya Wu tengah menatap tubuh tak berdaya Kryle dengan ekspresi yang sulit diartikan.

“ apa yang sebenarnya telah terjadi hyung? “

Jungsoo dan Tuan Wu memerhatikan ssosok Yifan yang tampak kacau. Pria  jangkung yang biasanya terlihat datar itu sekarang nampak resah dan cemas.

Mendapati sang putra yang seperti itu, Tuan Wu pun mengajak Jungsoo beserta istri dan anaknya itu untuk membicarakan masalah ini sambil duduk.

Setelah mereka semua duduk di sofa yang tersedia, Tuan Wu  meminta Jungsoo menceritakan kondisi Kryle. Sebuah helaan nafas mengawali icerita Jungsoo yang mengatakan bahwa Kryle terkena tifus. Dan hal itu membuat Yifan cukup shock. Tifus? Tidak cukup menderitakah putraku dengan penyakit jantungnya? Kenapa harus ditambah tifus / rutuk Yifan dalam hati.

MISSINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang