2

20 4 0
                                    

Itu adalah kejadian 7 tahun yang lalu, mungkin itu adalah hadiah terburuk di hari ulang tahunku ini. Aku kehilangan salah satu Kaki ku karena patah, dan aku kehilangan salah satu sahabat ku.

Aku sangat menyesal, penyebab semua ini adalah aku. Aku yang telah membuat persahabatan yang kita jaga ini hancur. Bahkan sudah bertahun-tahun aku tidak bertemu dengan mereka.
Hanya dengan surat kami bisa saling sapa, padahal sekarang sudah jaman modern, dan aku masih memakai surat? memang gila! Aku gila, aku tidak mengetahui dunia luar

Aku hanya berdiam diri disini, meratapi kesedihan yang aku alami, hidup ku sangat hancur karena kecelakaan itu. Aku tidak bisa menyalahkan siapapun. Apa ini salahku? Apa ini karena kecorobohan seorang teman? Tidak. Ini adalah takdir yang tuhan berikan padaku, mungkin ini jalan hidup ku yang sesungguh nya.

Awal Mula Kisah Ku...

"Bi" Panggil A Young kepada salah satu pembantu di rumah nya

"Nyonya!" Bibi Han sangat kaget, karena baru pertama kali dia melihat seorang A Yeong menampakan diri dengan sengaja

"Bi aku membutuhkan benda yang setiap hari bibi pakai" Ucap A Yeong membuat Bibi Han kebigungan

"Hah? Benda- apa? Ponsel?"

"Ya aku membutuhkan ponsel" A Yeong mungkin sudah bangkit dari keterpurukan nya

"Em akan ku ambil kan ponsel mu-Cha disini sudah sangat komplit kamu bisa menelepon teman teman mu" Bibi Han mengasongkan ponsel

"Apa ini ponsel ku?" Tanya A Yeong bingung, karena selama ini dia belum pernah membeli ponsel

"Iya aku pernah membelikan nya untuk mu, siapa tau kamu suka" Ucap bibi han sembari tersenyum

"Omo aku hampir lupa, bukanya hari in adalah hari ulang tahun mu? Bibi akan membuatkan mu kue kalo begitu"

"Tidak usah, carikan aku baju yang bagus bi. Aku ingin berjalan-jalan" Ucap A Yeong membuat bibi han kaget

"Hah? Yasudah kau tunggu aku akan menelepon Min Soo teman ibu mu"

****

"Kamu sangat cantik memakai pakaian ini, duduklah aku akan merias wajah mu." A Yeong sangat cantik, bahkan Min Soo pun tidak bisa berkata apapun

"Nyonyaa kau sangat cantik" Puji Bibi Han, dan itu membuat A Young malu

"Ahk kau bisa saja bi"

"Apa nyonya mau menjenguk Ibu?" Tanya Bibi Han dengan sangat hati-hati

"Bukan, aku hanya ingin pergi berjalan-jalan" Jawab A Yeong sambil menatap wajah nya sendiri di cermin

"Eoh mari kuantar, aku akan membawa Kursi Roda untuk mu"

"Tidak- aku memakai tongkat, kaki ku sudah agak pulih" Jawab A Yeong dengan senyuman tipis di wajahya

"Tapi aku harus mengantar mu"

"Aku sudah dewasa sekarang, aku bisa sendiri"

Bibi Han terlihat sangat cemas, A Young belum mengetahui dunia luar, dan A Young mempunyai Trauma akan suara Bising

"Yasudah aku akan menunggu mu, hati-hati dan jangan jauh-jauh"

"Iyaa aku mengerti"  baru kali ini A Young pergi tidak memakai Kursi Roda, dia memakai Tongkat yang biasa dia pakai di rumah

Saat ini A Young sedang berjalan di pinggir kota Seoul yang sangat indah, banyak sekali orang yang menatap dia kagum. Mungkin karena terlalu Cantik
"Permisi apa boneka ini di jual bi?" Tanya A Young kepada seorang Perempuan

"Tentu saja- Astaga kamu sangat cantik nak- apa kamu orang baru disini? Aku baru melihat mu" Perempuan itu menatap kagum ke arah A Young

" Haha tidak juga, aku ingin Boneka dan Bunga ini"

"Silahkan- Terimakasih sering-sering lah berkunjung ke toko kami"

A Young pergi dari toko tersebut, dan berniat untuk mengunjungi Ibu nya, ah bukan Ibu tapi pengasuh yang sudah ia anggap seperti ibu

Tak lama A Young sampai di sebuah pemakaman sederhana yang terletak di Seoul, A Young menyimpan Boneka dan Bunga di makan tersebut

"Aku sudah bangkit bu, apa aku cantik? Hm maafkan aku karena baru menjenguk mu sekarang, aku akan memulai kehidupann baru yang lebih bermanfaat, dan aku tidak akan mengandalkan orang lain lagi" Tanpa sadar, A Young meneteskan air matanya perlahan

Losing Hope -  잃어버린 희망Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang