Chapter 24
Night BeforeCafe itu memang tidak sama dengan yang ada di kota kelahirannya, Osaka. Tapi bersama seseorang yang pernah istimewa membantunya sedikit bernostalgia. Tentang dirinya yang dulu, ketika gelar dewi kabin itu masih ia sandang.
Chief FA muda itu tersenyum, netranya hampir hilang setelah bercengkerama dengan Sana hingga latte dalam cangkirnya tinggal seseruput saja.
"Sekarang NK punya dewi kabin baru!" celetuk Daniel membuat mata Sana membulat.
"Oh ya?" Daniel mengangguk dengan semangat.
"Sekarang Mina mendapat perhatian yang layak, dia jadi favorit semua orang."
"Wah, syukurlah! Aku senang mendengarnya!" kata Sana. Namun sedetik kemudian ia terdiam. Mungkin pilihan yang tepat keluar dari maskapai. Ia merasa prihatin setelah menyadari superioritasnya telah menutup prestasi orang lain.
"Kau terlihat jauh lebih bahagia sekarang," ujar Daniel berusaha membawa topik lain untuk menyemangati Sana. Lama berteman dengan si gadis, ia tentunya hapal dengan gelagat Sana.
Daniel lega saat melihat senyum Sana kembali.
"Pria bernama Kim Taehyung itu, apa aku bisa mempercayainya?" tanya Daniel sekali lagi. Sana mengernyit, ia tidak tahu maksud Daniel apa bertanya demikian. Gadis itu bergumam dalam mulutnya yang masih terkatup.
"Jika dia sampai membuatmu menangis setetes saja, kuremukkan tulang rusuknya!" Tawa Sana yang renyah terdengar. Daniel terlihat serius melontarkan ultimatum itu.
"Taehyung tidak seburuk kelihatannya kok. Dia memang unik," cerita Sana, masih ingat betul awal pertemuan mereka yang sangat tidak menyenangkan. Sayangnya itu memang bagian dari memori penting yang mengubah hidupnya.
"Dan kau suka dengannya?"
"Iya, karena dia sangat manis." jawab Sana apa adanya.
"Sangat manis?" ulang Daniel tak menyangka. "Si Kim Taehyung itu? Si tukang perintah itu?"
"Daniel!" kata Sana kemudian tertawa. Pas sekali ponsel Sana bergetar karena sosok yang tengah mereka perbincangkan. Memang Taehyung itu panjang umur.
Dengan cepat Daniel merenggut ponsel itu dari Sana dan menyapa sosok di seberang. Di hadapannya Sana cuma bisa melotot. Tidak Jungkook tidak Daniel, mereka sama-sama hobi menggoda Taehyung.
"Ah, Kim Taehyung-ssi, ini Daniel Kouno," katanya memperkenalkan diri.
"Sana sedang ke toilet," bohongnya. "Ah ya, kami sedang ngopi di cafe. Kebetulan sudah lama aku dan Sana tidak bertemu."
Pria itu diam, menyimak perkataan Taehyung yang hanya terdengar olehnya.
"Oh, kau tidak mau bicara dengannya? Sana sudah kembali lho!" Sana geleng-geleng kepala. Dia bahkan sejak tadi tidak menggeser tempat duduknya. Dengan segera ia meraih ponsel itu dari Daniel.
"Ya, Tae!"
"Kukira kau menjemput keluargamu, hmm?" Taehyung terdengar bete dari caranya bertanya.
"Iya, setelah ini. Kenapa?"
"Kau tidak bilang akan bertemu mantan pacarmu!"
Sekali lagi Sana terkekeh. Ia sudah lupa Taehyung masih menyangka ia dan Daniel berkencan. Ya, tadinya ia mengira Taehyung hanya menyindirnya saja, ternyata betulan. Sana menatap Daniel sekilas yang tersenyum tanpa dosa.
"Hmm, kenapa aku tidak boleh bertemu Daniel?" Bukannya menenangkan Sana malah memprovokasi. Daniel sampai terkikik tanpa suara.
"Kapan aku bilang tidak boleh?" tanya Taehyung. "Paling tidak bilang!"
YOU ARE READING
Marionette Better Half
Fanfiction[Completed] Hanya Taehyung dan dewi kabinnya, Minatozaki Sana.