Petrikor - Rindu

5 0 0
                                    

Petrikor - rindu

Sore ini aku kembali menjadi seorang pluviophile.
Menikmati suasana dimana hati menjadi basah
Beberapa tegukan coklat hangat menemaniku menikmati gemercik air langit yang kian turun.
Ku usap perlahan kaca jendela yang mulai berembun.
Ahh sial
Ini membawaku pada masa beberapa waktu silam.
Wahai tuan yang mengajarkanku menikmati petrikor hujan.
Di manakah engkau sekarang
Dulu pernah kau bawa aku berjalan diantara derasnya hujan dengan payung hijau yang kau beri.
Saat itu kita berada di tengah kota, diantara orang2 yang mulai sibuk mencari tempat berteduh, kau genggam tangan ini erat. Sangat erat hingga aku merasa tak akan kehilanganmu. Hujan kian turun. Makin deras membasahi wajah kita. Kupandangi betapa sempurnanya air hujan yang membasahi wajahmu. Hujan memberitahuku bahwa kau memang milikku saat itu. Berdua. Hanya berdua. Menikmati tatapan hangat meski berada di tengah derasnya hujan. Mata bulat yang beberapa kali berkedip dan bibir merahmu yang dibasahi hujan membuatku makin terpaku.
Waktu seakan berhenti berputar.
Yang terdengar hanya detak jantungku yang kian berpacu.
Cangkir coklat yang sudah tak lagi hangat menyadarkanku bahwa itu hanya masa lalu.
Aku tak punya hak untuk rindu lagi.
Berbahagialah tuan.
Biarkan aku di sini tetap seperti ini dengan hujan yang datang menuai rindu.

Kisah Potongan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang