awal pertemuan yang tak terduga

103 45 17
                                    

Desa Cikarang yang pagi ini menjadi saksi oleh lamunanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desa Cikarang yang pagi ini menjadi saksi oleh lamunanku. Entah kenapa aku selalu memikirkan seseorang. Aku seperti terhanyut oleh masa lalu yang sangat indah sehingga membuat rapuh kehilangan dirinya yang sangat berharga melebihi apapun di dunia.

Namaku Amelia Cahyanti. Orangnya jutek,cuek,pendiam,juga dingin, Akan tetapi kalau sama sahabat mah udah beda kepribadian, seperti ada magnet yang menggabungkan antara aku dengan para sahabatku. Sahabatku yang selalu setia mendampingi hari-hariku bernama lidia lestari, walaupun kami pernah bertengkar dia masih tetap peduli denganku.

 Sahabatku yang selalu setia mendampingi hari-hariku bernama lidia lestari, walaupun kami pernah bertengkar dia masih tetap peduli denganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Foto Ilustrasi amelia Cahyani

Aku terbangun dari mimpi untuk bangun dari tempat tidur, dengan malasnya aku menuju kamar mandi. Usai mandi aku langsung makan dengan malas lalu mencari ayahku untuk minta diantar ke sekolah.

"Ayah antarkan aku ke sekolah ya? aku pengen diantar ayah,"pintaku

"Iya nak! siap bos kecilku,"gurau ayahku

"Ayah mah bisa aja atuh,"jawabku berlogat Sunda

Gelak tawa pun menghiasi rumahku ketika ibu datang untuk merapikan kerudungku berwarna putih. Aku di sekolah memakai seragam yang berhijab untuk menutupi aurat,karena didalam islam aurat sangat berharga dan gak boleh sembarang di lihat orang.

"Nak, kerudung kamu kurang rapi, sini ibu rapikan ya nak,"ujar ibu dengan penuh kasih sayang

"Iya ibuku yang cantik nan baik sedunia,"jawabku sambil gombal

"Bisa aja kamu nak! hahahah cantikan kamu loh, ibu iri sama kamu,"pinta ibu sambil tertawa

"Bu ibu! udah tua kog pingin muda lagi,"pinta ayah Amelia di selilingi tawa

"Udah berangkat dulu ya nak,"pinta ibu

Aku pun mencium tangan sang ayah dan ibu.  Lalu berangkat diantar ayah yang kebetulan searah dengan tempat  pekerjaan  ayahku. Setelah beberapa menit sampailah di sekolahku, SMA favorit itu nama SMA ku. Banyak yang sekolah di situ karena prestasi,uang dan jalur beasiswa, dan aku salah satunya yang bisa memasuki dengan beasiswa.

Namun aku bangga bersekolah di situ! aku masuk di kelas X IPA 1 di kelas ada 50 orang lebih dan orangnya unik unik sih! ada yang suka tidur, ngupil,ngiler sampai yang gak nyambung diajak bicara! emang manusia diciptakan Tuhan berbeda sifat ya? Sup...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun aku bangga bersekolah di situ! aku masuk di kelas X IPA 1 di kelas ada 50 orang lebih dan orangnya unik unik sih! ada yang suka tidur, ngupil,ngiler sampai yang gak nyambung diajak bicara! emang manusia diciptakan Tuhan berbeda sifat ya? Supaya saling mengenal. Nikmat mana yang kamu dustakan?

Amelia pun memasuki kelasnya dengan penuh kemalasan sembari masih memikirkan sosok pria itu yang sudah lama sangat dirindukannya. merindukan wajahnya,senyumnya,tawanya bahkan ia ingin sekali mencari keujung dunia untuk bertemu! tak peduli apapun rintangannya.

Sejak tadi ia hanya melamun di kelas,tanpa memperhatikan sang guru yang menjelaskan di depan. Ia sampai tak peduli kebisingan kelasnya, yang ia pedulikan sosok pria itu yang masih terngiang dipikirannya tentang nama bahkan wajahnya pria itu.

"Eh kenapa kamu mel? jangan nglamun ish! disini tuh banyak hantunya loh. Entar kalau kamu kemasukkan hantu kagak ada yang bisa bolong kamu loh,"gurau sahabatnya lisa

"Ah gak kog, cuman kepikiran aja sama ibu,"ujarku

"Yaelah, masih aja tuh anak ngeles! muka kamu itu berbinar seperti ada benih cinta yang kamu tunjukkan tadi,"jawab Lisa menunjuk matanya sendiri

"Ah kamu mengada-ada Lis! aku cuman banyak fikirkan aja kog! gak ada apa apa. Kamu tenang aja,"pinta Amelia

Akhirnya Amelia pun mengalah karena ia tak bisa menyembunyikan masalahnya dari sahabatnya itu. Lalu ia menceritakan semua yang dialaminya dari masa lalu hingga ia kepikiran sosok pangerannya yang entah hilang kemana! ia bercerita sambil menangis, karena ini waktu pelajaran! Lisa mengajak Amelia ke taman untuk menenangkan pikiran Amelia karena di SMA favorit ada taman yang bagus untuk menenangkan fikirkan.

My Childhood LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang