CHAPTER 1

511 75 6
                                    

Telah di ubah tanggal 7 Maret 2019.

-Tetangga?!-

Lelaki tampan dengan postur tubuh tegap wajah datar yang selalu ia tampilkan tak mengubah wanita untuk berhenti memujinya bahkan melempar senyuman tanpa mendapat balasan darinya.

"Iqbaal Hernawan! kemari, gue mau bagi jadwal buat lo besok foto" panggil seorang photografer yang terduduk di sofa merah.

Iqbaal Hernawan. Model majalah terkenal di Asia.

"Ah lo, kalo kayak gini kapan gue cutinya? capek gue mau istirahat dirumah" keluh Iqbaal saat menatap rentetan jadwal yang sehari harus 5 tempat yang ia kunjungi.

"Itu derita lo resiko jadi model terkenal ya gitu" jawab photografer itu langsung meninggalkan Iqbaal yang kini menghembuskan nafas panjangnya.

"kalo ini bukan kemauan bunda udah gue berhenti jadi model"

++

Gadis bermata coklat dengan rambut yang terkuncir 2 menambah kesan manisnya, tak henti-hentinya menjilat lolipop kesukaannya sambil menatap wajah laki-laki tampan yang menjadi cover majalah hariannya. Matanya tak hentinya mengikuti setiap lekukan wajah laki-laki itu, perlahan senyumnya mengembang lalu mencium dan berakhir memeluk majalah yang digenggamnya.

"(Namakamu) Aussie! kesini gue ada info" panggil seseorang membuat (Namakamu) menoleh dengan alis terangkat.

"Apa?" tanyanya dengan wajah polos memandang laki-laki yang tengah mengatur nafasnya.

"lama lo, gue tinggal juga nih" gerutunya lalu mulai melangkah untuk pergi.

"Eh tunggu! lo bakal nyesel kalo lo nggak dengerin gue tentang info Iqbaal Hernawan" ucap laki-laki bermata besar dengan tahi lalat dipipinya. Seketika itu pula (Namakamu) menoleh dengan mata berbinar.

"apa? katakan sekarang! Bagas!!" teriaknya antusias sambil mengoncangkan tubuh Bagas yang tak berdaya.

"Ish kalo nggak berhenti nggak gue kasih infonya" (Namakamu) menghentikan aksinya menatap Bagas dengan Puppy Eyes dan membuat Bagas ingin muntah sekarang.sungguh!

"Iqbaal besok akan datang di kota kita, dia akan tinggal untuk beberapa bulan kedepan" (Namakamu) yang mendengar berteriak histeris meloncat- loncat bertepuk tangan persis seperti bocah kecil. (Namakamu) tersenyum lalu memasukkan lolipop miliknya kedalam mulut Bagas yang sedikit terbuka.

"Terimakasih" ucapnya mencium Bagas sekilas lalu meninggalkan Bagas yang kikuk. Lalu matanya mendelik melepas lolipop pada mulutnya.

"Dasar Jorok!"

++

Iqbaal mengusap wajahnya ia tak menyukai kota itu, kota dimana ia harus kembali dengan kenangannya dan merubahnya menjadi sosok yang dingin dan menutup diri.

"Kenapa gue gak bisa lupain lo? padahal gue yakin lo dengan mudah lupain gue" ujarnya lalu membereskan pakaiannya dengan kasar.

"Le? kamu udah siap?" ucap Rike tersenyum menghampiri putra bungsunya.

"Belum bun, bunda beneran bisa jaga dirikan kalo tanpa aku?" tanya Iqbaal menatap khawatir ibunya.

FANS |IDR|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang