Senin, 11 Februari 2019. Hari yang menunjukkan bahwa libur telah usai. Hari dimana aku harus kembali pada rutinitasku. Rutinitas dimana hanya akan ada kesibukan yang tak berujung. Kesibukan pada tugas-tugas kuliah yang telah menunggu..
Ku mulai hari itu dengan cukup bersemangatt karena di minggu-minggu pertama kuliah, dosen-dosen akan masuk hanya untuk perkenalan diri (bagi beberapa dosen yang baru kami temui di semester ini), serta membicarakan kontrak kuliah yang tidak akan berjalan lama, sehingga mahasiswa dapat pulang lebih awal. YEAYY!!
-----------
Satu per satu mata kuliah dengan perkenalan dosen dan kontrak kuliah telah usai. Hingga sampai lah kami di mata kuliah kewirausahaan dimana Bu Bainah Sari Dewi atau biasa kami panggil 'mba dewi' yang berperan sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah tersebut.
Sembari menunggu kedatangan beliau ke kelas, aku duduk diam, mendengarkan playlist musik di ponselku melalui headphone yang terpasang di telingaku. Aku duduk sambil mengamati teman-temanku yang mulai panik, cemas, bertanya-tanya bagaimana sosok mba dewi? apakah beliau termasuk dosen killer? apakah tugas-tugas yang akan beliau berikan dapat di kerjakan dengan mudah? apakah sesulit itu memperoleh nilai yang baik dari beliau? Jawabannya TIDAK.
Beberapa teman bertanya kepadaku,
"Al, bu bainah itu kek mana sih? Susah gak diajar beliau?"
"Jangan panggil beliau bu. Beliau lebih suka dipanggil 'mba dewi'. Belajar sama beliau juga enak kok" jawabku,
"Serius?? Gua pernah denger dari kakak tingkat kalo belajar sama beliau itu susah. Bener gaksih?" tanyanya memastikan,
"Apaansihh. Rasain dulu, baru ngomong. Belajar sama beliau enak kok, seru, nilainya juga dijaminnn. Asal lo nurut aja. Sumpah dah" jelasku.
Taklama dari itu, beliau datang. Beliau memperkenalkan diri kemudian secara bergiliran mengabsen nama-nama mahasiswa agar terasa lebih akrab. Pembawaannya sangat santai. Sesekali perkataannya mengundang gelak tawa. Kelas pun sangat bersemangat. Di tengah keriuhan itu, tiba-tiba beliau meminta kepada salah satu mahasisa di barisan paling depan untuk mengeluarkan satu kertas looseleaf.
"Waduhh apaan nih? Kok tiba-tiba suruh ngeluarin kertas? Yakali baru pertemuan pertama udah kuis. Materi juga belum disampein." gerutu temanku suudzon
"Udah sih, selo aja." kataku menenangkan
"Baik adik-adik, disini ada satu kertas looseleaf, nanti kertas ini akan keliling kelas, ananda harus menuliskan satu kata yang menggambarkan arti kewirausahaan menurut pengertian ananda sendiri"
Ini cukup mudah! Saat itu aku menuliskan kata 'hobi' sebagai satu kata yang menurutku mampu menggambarkan arti kewirausahaan. Kewirausahaan menurutku adalah sebuah peluang usaha yang dapat berasal dari hobi yang kita suka. Misalnya, kita hobi memasak, bisa saja kita jadikan itu sebagai peluang usaha dengan memberikan inovasi-inovasi baru terhadap makan tersebut kemudian memasarkannya sehingga kita akan mendapat keuntungan. Jika kita menyukai usaha yang kita jalani dapat dipastikan usaha itu dapat berjalan dengan baik.
--------------
(back to story)
Selembar kertas berisi kata-kata yang dituliskan mahasiswa telah usai berkeliling kelas. Kertas pun dikembalikan kepada mba dewi untuk kemudian dibacakan dan ditelaah lebih lanjut. Saat itu beliau menunjuk salah satu temanku, sebut saja Joko untuk maju ke depan kelas membacakan isi kertas tersebut. Satu per satu kata telah dibaca dan diartikan oleh beberapa mahasiswa. Setelah pembahasan usai, mba dewi berkata "Yak! Jadi Joko dan mahasiswa yang sudah menjawab arti kata-kata tadi bebas kuis yaa.."
Satu kelas tercengang. Tak percaya semudah itu cara agar terbebas dari kuis. Berbeda dengan aku dan dua temanku, nara dan nimas yang tidak heran menyaksikan kejadian tersebut. Kami memang sudah mengerti beliau. Kami pernah mengambil mata kuliah lain dimana beliau bertindak sebagai dosen penanggung jawab pada semester lalu. Belajar dengan beliau memang mudah. Memang begini cara ajarnya, santai, seru, dan mengejutkan.
PESAN MORAL:
1. Kewirausahaan dapat diartikan sebagai peluang usaha yang dapat berawal dari hobi
2. Jangan mendengarkan perkataan orang lain mengenai suatu hal yang kita sendiri belum pernah merasakannya
3. Jangan suudzon-in dosen, awas di azabHAHAHAHHHAHAH