3.Meet with Zhang family

807 86 26
                                    

Sang mentari pagi telah menunjukan eksistensinya di langit kota Seoul pada hari yang sangat cerah ini. Terlihat lah diatas ranjang dua orang pemuda berbeda paras, yang satu memiliki wajah tampan bak pangeran dan pemuda yang lainnya memiliki wajah manis cenderung cantik tengah saling memeluk tubuh masing-masing dalam keadaan terlelap.

Hingga kemudian seorang diantaranya membuka mata seindah berlian miliknya. Hal yang pertama kali dilihatnya adalah dada bidang seseorang, butuh waktu 3 menit baginya untuk menyadari siapa pemilik dada bidang yang saat ini tengah berada dihadapan nya. Senyum secerah matahari diperlihatkan nya, lengkungan itu hadir seolah menggambarkan suasana hatinya saat ini. Bukannya melepaskan diri dari kungkungan seseorang ini, namun ia malah memilih untuk menyamankan dirinya di dada sang pemuda.

Gerakan yang ditimbulkan nya rupanya membangunkan sosok yang menjadi tempat sandaran nya saat ini. Sosok pemuda tampan itu menggeliat sebentar dan perlahan-lahan netra berwarna coklat caramel itu terbuka dengan sempurna. Menyadari bahwa sang terkasih terbangun dari tidur nyenyak nya membuat pemuda manis itu mendongakan kepalanya yang tadinya bersandar nyaman di dada sang terkasih menjadi bersitatap dengan netra seindah kristal itu.

"Selamat pagi, hyung. Apakah aku membangunkan tidur nyenyak mu, hyung?" tanya sang pria manis kepada pria tampan yang saat ini masih setia memperhatikan keseluruhan wajahnya.

"Aniya, sebenarnya aku sudah bangun sejak kau asik tersenyum sendiri sambil memandangi dada ku. Apa sebegitu menarik nya dada ku sampai-sampai kau tersenyum lebar seperti itu, Jongdae-ya?" ujar lelaki itu -Yixing- sambil sedikit menggoda Mate nya ini.

Semburat merah langsung muncul di wajah sang omega hingga ke telinga nya, membuat Yixing harus benar-benar menahan diri agar tidak menerkam kucing manisnya itu saat ini juga. Sungguh, wajah Jongdae yang memerah malu itu selalu berhasil membuat wolf nya memekik senang di dalam sana dan berakhir dengan nafsu nya yang mendadak naik ketika wajah merah milik omega nya itu berada di depan nya.

"Jadi hyung sudah bangun sejak tadi? Ishhh... Kenapa kau tidak membangunkan ku, hyung? Kan aku jadi malu, ketahuan memperhatikan dada bidang mu itu." cicit Jongdae sembari menyusupkan kepalanya kembali ke dada sang Alpha, berniat menyembunyikan wajah kepalang merah nya itu.

"Hahaha... Aku tidak mau merusak fantasi mu tentang diriku, Dae-ya. Maka dari itu aku membiarkan mu berfantasi selama apapun tentang diriku. Melihat wajah tersenyum mu dipagi hari adalah sesuatu yang sangat amat ingin aku lihat terus menerus sepanjang hidupku ini, Dae-ya. Tapi sepertinya aku tidak tahan untuk memandang wajah tersenyum mu terlalu lama, karena pertahanan ku bisa goyah dan menyerang mu saat ini juga. Dan aku tidak mau melakukan itu sebelum kau benar-benar siap untuk melakukan nya bersamaku." kata Yixing sambil mengelus wajah merah Jongdae setelah sang empu nya wajah melepaskan nya dari dada miliknya.

Jongdae bisa merasakan ketulusan dari nada bicara Alpha-nya itu dan membuat dirinya merasa bersalah karena ia belum siap melakukan mating bersama lelaki yang telah resmi menjadi kekasihnya ini.
Melihat sorot mata omega-nya menyendu membuat Yixing gelagapan sendiri. Apakah ia salah bicara? Tapi, perasaan dirinya tidak ada salah berucap kepada Jongdae-nya ini.

"Hei... Kau kenapa, Dae-ya? Apa aku salah bicara tadi, kalau iya katakan bagian mana yang salah, hm? Katakanlah, aku tidak akan marah padamu." ucap Yixing lembut dan penuh perhatian di dalam suaranya.

Namun Jongdae hanya menggeleng pelan dan itu membuat Yixing bingung dengan kelakuan pria manisnya ini. Namun ia membiarkan Jongdae tenang untuk beberapa saat, karena ia yakin ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh omega manis nya kepada dirinya. Dan benar saja, tak lama setelah ia menggeleng kan kepalanya, ia membuka suara nya kembali.

"Aku... Aku hanya merasa bersalah pada mu, hyung. Aku merasa bahwa aku adalah omega paling jahat, hyung. Terlebih aku belum memperbolehkan mu menandaiku, hyung. Sungguh, bukannya aku tidak mencintaimu atau aku tidak mempercayai dirimu, hyung. Tetapi, aku hanya merasa ini terlalu cepat untuk melakukan proses mating bersama mu, Yixing-hyung. Jeongmal mianhaeyo, hyung." ujar Jongdae lirih sambil menundukan kepalanya, sungguh ia merasa sangat bersalah kepada Yixing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'Am Your DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang