Playlist song : 2002 - Anna Marrie
Enjoy the story💞
Hyunjae ingat, dulu saat usianya menginjak sepuluh tahun ia gemar bermain di taman dekat rumahnya. Berkeliling menggunakan sepeda butut kesayangannya, lalu menyapa semua tetangga yang tengah berada di jalanan. Ia juga gemar membaca buku cerita yang selalu ia pinjam secara berkala diperpustakaan terdekat, lalu diam-diam menghabiskan waktu, berteduh dibawah rindangnya pohon dekat ayunan di taman. Ia menikmati segalanya. Wangi kopi di pagi hari dengan kepulan kabut yang begitu tebal, teriakan ayam yang begitu memekakan telinga dan disusul dengan teriakan ibunya yang menyuruhnya segera bangun sekolah. Ia rindu ketika ia bertengkar dengan kedua kakaknya hanya karena masalah sepele, lalu ayahnya akan membuat lelucon agar mereka berbaikan. Hyunjae rindu hal-hal yang tak bisa lagi ia ulangi.
Salah satunya...Juyeon.
Hyunjae lupa kapan tepatnya ia bertemu Juyeon. Ia hanya ingat jika saat itu Juyeon yang kebetulan satu kompleks dengannya menawarkannya sebuah pertemanan khas anak umur lima tahun. Dengan iming-iming permen manis kesukaan Hyunjae, mereka menjadi teman dekat. Lalu selanjutnya, hampir dua puluh empat jam waktu milik Hyunjae habis bersama Juyeon. Dimana ada Hyunjae, maka Juyeon akan berada disampingnya. Meskipun kadang ia mengernyit karena heran akan sikap Juyeon yang kebanyakan diluar nalar, tapi Hyunjae bersyukur karena Juyeon menerima dirinya yang begini. Yang kadang tak peduli sekitar, semaunya sendiri, dan kadang malah ia bertingkah egois. Hyunjae bersyukur, Juyeon ada untuknya.
"Terakhir gue liat Juyeon sih, di perpus."
Hyunjae mengangguk mendengar jawaban Kevin saat ia bertanya dimana Juyeon. Dengan tergesa ia melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju tempat persembunyian Juyeon.
Teman masa kecil, segala kenangan lucu yang sepantasnya mereka berdua tertawakan di masa dimana mereka sama-sama beranjak dewasa nyatanya hanya sebatas ekspetasi Hyunjae pada saat kecil. Setelah beranjak lalu menjadi remaja, Hyunjae menemukan Juyeon yang berbeda. Ia menemukan Juyeon yang lain, dan diam-diam membuat hatinya bergetar. Lalu setelahnya mereka memasuki sekolah menengah yang sama, dan dimulailah kisah cinta klasik mereka.
Saling menggenggam, lalu diam-diam berbicara manis sambil menyusuri jalanan dengan tangan yang saling bertaut, dan dilanjut dengan tawa manis karena lelucon garing khas anak muda yang tengah dilanda virus merah jambu, begitu Juyeon dan Hyunjae menjalani hari mereka. Kadang kencan dengan subway atau busway, berkeliling kota, mampir disetiap toko yang ada, lalu duduk di trotoar jalan sembari meminum minuman dingin. Atau kadang kencan mereka malah berlabuh di taman dekat rumah mereka. Mencoba semua wahana permainan yang ada, lalu tawa kencang mereka kian menggema seiring dengan kembalinya mentari pada peraduannya. Kadang juga mereka singgah diperpustakaan dengan dalih mengerjakan tugas. Lalu dengan saling berbisik sambil melempar kertas mereka menghabiskan waktu. Atau malah mereka malah kencan online. Saling mengabari lewat media sosial, lalu meng-upload semua foto yang mereka miliki, saling melempar cinta di sosial media sehingga membuat iri para mutual mereka.