Three Bad Girl's (Slow Update)

Ketiga | Kabur

Seperti yg dikatakan salsha mereka akan keluar untuk bersenang-senang entah ketiga nya akan mendapat kan ijin dengan sempurna atau pun tidak? Seperti saat ini salsha dan dua lagi saudara nya memakai jaket berwarna hitam polos dan menutupi kaos berwarna putih didalam sana.

'Lo uda bilang ke karel kita mau ke bescamp?' Tanya salsha meraih tas ransel berwarna coklat dan ponsel milik nya

'Uda. santai aja' jawab cassie menunggu salsha di ambang pintu ia suda rapi dengan jaket nya berserta tas di pundak

Sementara steffi hanya menatap focus ponsel milik nya sebari terbelalak melihat sesuatu di layar ponsel itu.

'Buruan turun ntar keburu malam' peringat salsha ingin bergegas keluar kamar namun

'Tunggu sal!' cegat steffi saat menyadari salsha akan keluar kamar ini dan salsha pun mencerut kening heran lalu

'Apaan' singkat salsha

'Gue dapat pesan dari caitlin katanya bang kiki dikeroyok sama geng nya kak devo' info steffi sebari memberi ponsel milik nya dan mempelihatkan isi pesan tersebut

'Bang kiki dimana?' tanya salsha cemas bercampur geram kenapa devo selalu menyelakai orang yg tak perna salah. hanya kerana kiki satu bescamp dengan nya apa kiki pantes dicelakai sungguh banci laki laki itu berani nya keroyokan.

'Kata nya bang kiki masih di bescamp' ujar steffi sementara cassie hanya diam mendengar ia tak berbicara apa pun ia hanya menanam kesel dibenak

Tanpah berfikir lagi ketiga nya keluar dari kamar salsha dan menuruni setiap anak tangga danita sedang menyiapkan makan malam untuk putri nya ia merapikan meja yg dibungahi banyak makanan untuk ketiga nya.

'Mau kemana?' tanya danita saat mendapati ketiga putri nya yg berjalan terendap-endap seperti maling. ketiga yg mendengar sontak terhenti dan menyergai sang mama yg melotot tajam kearah mereka..

'Ma ijinin kita keluar ya!' mohon salsha berjalan mendekati sang mama

'Iya ma janji kok gak bakal pulang kemaleman' tambah steffi mencerut bibir

'Please ma. kita cuma ke bescamp kok' ucap cassie pula dengan nada memalas nya.

Ya tuhan punya anak pintar memohon emang agak sulit apa lagi wajah ketiga nya suda berada ditengkuk hati nurani seorang ibu emang gampang dimasukin sekali memohon uda dapat ijin. tapi mau bagaimana pun ia harus bersikeras untuk melarang anak anak nya keluar malam ini hati nya seolah berkata akan ada terjadi pada salah satu putri nya.

'Gak. jangan harap mama ngasih ijin untuk kalian keluar malam ini' tegas danita menduduk kan pantat nya kebangku disamping

'Ma!' rengek steffi mendekati sang mama dan menggoyang-goyang kan lengan danita seperti anak kecil yg minta es krim tak dituruti.

Danita berusaha untuk tidak ambil pusing soal ini. ia mencueki ketiga putri nya yg  memohon mati matian..ia raih piring dan mula mengambil nasi untuk ketiga nya.

'Makan' tegas danita lagi. ketiga menghela nafas tak terima mau atau tidak mereka pun mengalah dan duduk hanya melihat kosong piring yg suda berisi nasi

...

Sementara ketiga cowok ini baru saja menginjak kaki di aparterman yg suda mejadi milik mereka. Aldy merebah kan diri disofa empuk yg berwarna biru polos itu lalu menyandar disana

Iqbaal baru saja memasuki kamar kata nya ingin mandi karna gerah akibat keringat. randy suda berada di dapur mencari minum tengkorokan kering kata nya..randy keluar dari dapur dan membawa dua gelas air putih