#6

89 1 0
                                    


Edna menyajikan berbagai menu sarapan, beliau selalu seperti ini dan menganggap sarapan adalah penting dibandingkan makan siang atau makan malam maka dari itu dibandingkan dengan memakanan manis lainnya yang biasa di makan saat sarapan, Edna lebih sering membuat makanan berkarbohidrat dan protein tinggi seperti sekarang ini yaitu kentang tumbuk, telur mata sapi, bacon, sosis, dan tidak lupa salad sayuran untuk menyeimbangkan sarapan mereka.

Dengan begini Emily bisa kenyang sampai nanti sore karena Edna membuatnya dalam porsi besar, sarapannya dengan Ibu Lucas dan Lucas dipenuhi tawa. Edna memiliki kepribadian humoris yang sebenarnya sama dengan Lucas, berbeda jauh dari suaminya serta Liam yang cenderung serius. Emily bisa mengingatnya, dan senang karena Edna masih menyambutnya baik. Beliau bahkanmengajaknya datang ke acara makan malam mereka yang diadakan nanti malam, Lucas menambahkan jika dia memang akan mengajaknya datang kesana.

Memikirkannya, Emily sudah merasa tidak nyaman karena  berada di antara orang-orang asing terlebih bukan hanya keluarga Lucas yang berada disana tetapi juga seluruh keluarga besarnya yang tidak ia kenal, ia menolaknya dengan halus tetapi Edna tetap memaksanya. Mereka baru saja bertemu lalu mengajaknya ke sebuah pesta, ini akan sangat canggung.

Edna pamit pulang setelah sarapan karena harus berkerja juga, tadi ia memang berniat untuk meminta Lucas datang di acara makan malam itu saja, tetapi setelah mendengar Emily disini jadi ia membuat sarapan lebih dulu. Edna memastikan agar nanti Emily datang, karena nanti mereka juga akan  menyambut kedatangan Lia.

Lucas menghela nafas panjang setelah Ibunya pulang, ia menatap Emily disisinya lalu memintanya untuk ikut nanti malam, "Kau tau kan hubunganku dengan Liam tidak baik jadi aku bisa mati di sana jika tidak ada kau,"

"Apa hubungannya dengan itu,"

"Aku akan mati bosan disana atau pusing karena keluarga besarku, intinya yaku ingin kau ada disana menemaniku!"

Dengan berat hati, Emily memutuskan akan datang karena Ibu Lucas yang sangat mengharapkannya datang dan pasti akan kecewa jika dirinya tidak datang jadi mengesampingkan egonya ia akan datang ke acara makan malam itu yang pasti membosankan baginya, bukan hanya untuk Lucas saja.

"Kau harus membayarku sekarang!"

"Apa yang kau pikirkan selalu uang?"

"Karena jika tidak ada uang aku tidak akan hidup itulah mengapa aku membutuhkan uang,"

"Baiklah, tapi bagaimana jika kita berbelanja lebih dulu?"

Emily langsung menolak.  Lucas menambahkan jika dia akan merubahkan seperti tokoh wanita di novel romantis yang mana dia akan membelikannya pakaian mewah, mengajaknya ke salon lalu membelikannya perhiasan dan tidak lupa mengajaknya makan malam juga.

"Aku tidak mau! Aku mau uangku dan kau bisa menjemputku saja nanti di flat-ku!" Tolaknya keras, walaupun memang menggiurkan tetapi ia harus curiga karena Lucas sangat licik dan bisa saja itu semua berakhir dengan dirinya yang harus membayar itu semua dengan seluruh gajinya. "Jadi, cepat beri aku uang!"

"Kalau begitu juga aku tidak mau membayarnya asalkan kau ikut denganku berbelanja!"

"Lucas!"

.

.

.

Emily berada di dalam mobil mewah Lucas sekarang, ia hanya bisa menghela nafasnya  untuk menahan amarahnya pada Lucas yang memaksanya untuk ikut dengannya membeli tuxedo untuk acara nanti malam, dia pasti memiliki banyak pakaian formal bahkan bisa menelpon manajernya untuk membawakannya pakaian.

MARRY  MY ENEMY OR NOT? [Bagian 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang