Awal dari cerita

417 19 10
                                    

Bagian1 : Awal dari cerita
.
.
.

Yogyakarta 2 Maret 2018

***

Zaskia, Polwan Brimob dengan pangkat Brigadir itu menyenderkan punggungnya pada tiang lampu jalan, dia perlahan melepas sarung tangannya sambil matanya menatap jalanan kota Yogya yang ramai di malam minggu.

"nasib Jomblo begini banget ya hahaha"

Zaskia menoleh ke kanan di mana komandan regunya melawak Zaskia ikut tertawa memang benar ragu tim kali ini dalam operasi penangkapan preman memang mayoritas jomblo.

"Kapten Eko, saya tidak jomblo ya, hanya single berkualitas"

Zaskia menyahuti dengan tawa dia memang senang menyebut dirinya inu single berkualitas dibanding Jomblo.

"udara dingin banget, untung kita pakai seragam lengkap"

Zaskia membenarkan ucapan rekannya Ipda Rangga, memang benar udara malam minggu di Yogya hari ini dingin sekali. syukurlah pakaian resmi brimob mereka cukup hangat.

Zaskia sebenarnya ingin lekas pulang namun ia masih harus bertugas untuk mengamankan beberapa wilayah.

"iya benar dingin"

Jawab Zaskia kembali memakai sarung tangannya tadi.

"Zas, udah dengar belum? katanya ada pembunuhan lagi di sekitar kampus UGM"

Zaskia yang telah selesai memakai sarung tangannya itu menoleh ke arah Ipda Rangga yang baru saja berbicara.

"hah? kayaknya baru 3 hari lalu ada pembunuhan,"

Zaskia menaikan alis dan bertanya pada temannya itu karena dia tidak percaya kalau ada pembunuhan lagi di UGM.

"ia bener, gue denger dari Bripka Sinta, dia kemarin kan ikut memeriksa TKP"

Jelas Rangga yang tak ingin di kira berbohong. mendengar jawaban dari rekannya itu Zaskia mengangguk anggukan kepalanya paham. rekannya ini tak bercanda, dalam hati Zaskia berdoa pada korban pembunuhan itu. dan berharap kasus ini bisa segera di selesaikan.

"Eh ya, satuan mana saja yang di tugaskan nyelidikin? dari Brimob juga?"

Tanya Zaskia kemudian dia berharap satuan mereka tidak ikut di tugaskan pasalnya ia lelah dan ingin mengambil cuti.

Belum sempat Rangga menjawab obrolan mereka terpaksa berhenti karena perintah dari Kapten Eko untuk kembali melanjutkan patroli.

***

Sersan Dua Hendra hanya diam ketika seorang preman yang tengah mabuk memaki maki dirinya. wajah tampan Hendra menatap dingin pada preman itu.

Masalah ini semula terjadi ketika Hendra menyelamatkan seorang anak SMA yang akan di hajar preman ini, yang ternyata anak SMA tadi adalah anak dari preman yang tengah memaki Hendra sekarang.

"Dasar Tentara gila kamu!"

Maki preman itu dengan menganyun ayunkan tangannya yang memegang botol Miras.

"Kamu yang gila anak sendiri mau di bunuh"

Jawab Hendra dengan datar tak lupa tatapan tajam ia arahkan untuk mengintimidasi preman.

Merasa tak terima preman itu segera mengayunkan botol miras yang ia pegang pada kepala Hendra.

Hendra hanya diam menunggu sebuah momen.

Di lain sisi tim patroli Zaskia melihat dari kejauhan preman yang memaki seorang Tentara.

"Kapten apa kia datangi mereka?"

Tanya Rangga, sambil melihat Kaptennya.

"gak usah, tuh lihat baretnya merah Kopassus masa lawan preman gak bisa"

Zaskia menjawab tanpa niat melihat keributan preman dan tentara itu.

Eko hanya menggelengkan kepalanya memang anak buahnya Zaskia ini kurang suka dengan tentara karena kisah percintaan nya dulu yang kandas.

"Kapten lihat!"

Seru Rangga, yang menunjuk ke arah preman yang akan memukulkan botol mirasnya pada Hendra yang hanya diam.

"bodoh!"

Maki Zaskia yang segera berlari menuju tempat di mana Hendra berada.

***

Hendra menoleh ke kanan melihat seorang Polwan Brimob meneriaki dirinya bodoh, dan berlari ke arahnya. mau apa dia? tanya Hendra dalam hati

'tap'

Tanpa melihat ke arah preman dan masih melihat Polwan tadi, Hendra menangkap pergelangan tangan si preman, membuat pukulannya gagal.

"lepas-"

belum selesai makian yang akan preman itu keluarkan, preman itu telah tumbang dengan sesak nafas karena Hendra memukul leher preman itu dengan keras.

"a.."

Zaskia yang sudah berada di dekat Hendra hanya bisa cengo, melihat sudah tumbangnya prema tadi.

"tutup mulutmu nanti lalat masuk"

Hendra melihat Zaskia sekilas sebelum memberikan senyum mengejek. Zaskia yang sadar ingin segera membalas ejekan Hendra namun segera keinginannya ia urungkan begitu mendengar ucapan Hendra.

"penjarakan preman itu, dia mau menyerang aparat Negara, dia juga mengacau di publik serta ingin membunuh anaknya"

Kalimat terakhir Hendra membuat Zaskia menoleh ke depan dimana seorang siswa SMA duduk dengan ketakutan.

"oke... Dan-woy!'

Zaskia segera berteriak karena saat ia ingin bertanya lebih jelas Hendra malah melangkah pergi tanpa merasa bersalah.

"cih.. semoga aku tidak bertemu lagi dengan orang menyebalkan seperti itu"

Kesal Zaskia,

Tapi apa benar mereka tidak akan bertemu lagi? bagaimana jika takdir berbicara lain? dan bagaimana jika benang merah telah tercipta?

**tbc**

Halo, mohon kritik dan saran di cerita pertamaku ini hehe ^^ jangan lupa vote dan komen ya

Trenggalek, 3 Maret 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta dalam misiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang