"awal pertemuan kita adalah segalanya"
***
Pagi ini aku terbangun dengan keadaan mata ku yang sembab, karena kejadian kemarin yang mengingatkan ku kepada mendiang kedua orang tuaku.
Memori itu selalu berputar putar di kepala ku hingga aku akan tetap mengingat nya.
Ahh..hari ini masih hari libur ku dan hari ini aku akan ada jadwal yang sangat penting bagi ku. Ya aku akan pergi ke makam ke dua orang tua ku aku mengunjungi nya setiap hari minggu untuk hari biasa sedangkan untuk liburan ku ini aku sering ke makam nya untuk menengok kedua orang tuaku
Kali ini aku harus semangat aku tak ingin melihat orang tua ku bersedih melihat ku seperti ini, ya elisa kau harus tersenyum.
Saat aku sedang mengikat rambut ku tante ku datang untuk meminta ku sarapan di bawah sana.
"Elisa, makan dulu ya agar perut mu tidak sakit"
"iya tante aku segera turun ke bawah"
Tak lama kemudian aku menuruni anak tangga satu persatu saat aku turun aku sudah disambut dengan senyuman hangat dari mereka, aku sudah menganggap Tante Vanie & Om Vicky seperti orang tua ku. Tapi hal itu masih kurang dalam hidup ku.
"El ayo sini kita sarapan bersama" ucap om ku, yang menyuruh ku untuk segera duduk di kursi meja makan
"iya om,om..nanti pulang jangan jemput aku ya..aku ada urusan sebentar nanti"
"Baiklah tapi ingat, jangan terlalu malam pulang nya dan pulang lah sebelum hujan tiba, Ramalan hari ini akan hujan deras"
"Baik om aku akan menuruti apa kata om" Senyum ku
Kemudian, kami segera berangkat. Kami memiliki tujuan Yang berbeda Om Vicky akan berangkat bekerja dan aku akan mengunjungi makam kedua orang tua ku, sebelum itu aku meminta Om Vicky untuk berhenti di depan toko bunga
"om,berhentilah sebentar disini"
"kenapa?"
"aku akan membelikan bunga untuk kedua orang tua ku"
"baiklah, apakah perlu om temani?"
"tidak usah om, om tunggu disini saja"
Lalu,aku masuk ke dalam toko tersebut tak butuh waktu Yang lama aku menemukan bunga kesukaan mendiang ibu ku 'bunga lilly', dulu saat ku kecil ibu sering menyimpan bunga ini di atas vas bunga yang indah memiliki motif kupu-kupu biru dan aku tersenyum melihat bunga itu.
"Seandainya ibu masih ada disini, setiap kali aku pulang sekolah,aku akan membawakan bunga ini untuk mu"
Kemudian,suara bel pintu toko itu berbunyi.
Ting
Dan saat ku lihat ternyata sesosok lelaki yang akan membeli bunga namun bunga itu bunga 'matahari' yang mengingatkan ku kepada seseorang
"Aishh tak mungkin" pikir ku
Lalu aku pergi ke kasir untuk membayar nya,aku segera keluar dan menuju ke mobil.
***
Setibanya di makam, ku lihat wajah om tampak khawatir
"om gak kenapa-napa?"
"el kamu hati-hati ya ingat kamu harus segera pulang" ucap om ku dengan nada khawatir nya
"baik om, om boleh pergi ke kantor sekarang. Makasih om"
"baiklah, ingat ya harus segera pulang"
Ku jawab dengan anggukan saja dan mobil om ku segera pergi, aku berjalan menuju letak Batu Nisan kedua orang tua ku dengan keadaan angin Yang sangat berhembusan hingga rambut ku menutupi arah jalan.
Lalu aku menemukan nya dan tersenyum tipis
"ibuu--ayahh--"
Sambil mengusap-usap Batu Nisan nya. Disana aku menaruh bunga Lily's Yang aku beli di toko tadi, aku berdoa disana.
Tiba-tiba hujan datang setetes demi tetesan, perasaan ku mulai kacau badan ku gemetar aku hanya menangis sesegukan sambil menunduk di atas makam orang tua ku, namun ketika diriku hendak pergi ada seseorang yang memayungi ku tiba tiba dia menarik tangan ku dengan cepat aku merasakan 'nyaman' saat ku bersamanya dan akhirnya kami berteduh di sebuah kafe yang bernuansa eropa.
Aku sesekali menengok nya dia memiliki hidung yang mancung,bibir yang jika tersenyum sangat lah manis,
namun dia pergi dengan tiba tiba sebelum diriku mengucap kan terima kasih padanya dia meninggal kan sebuah payung untuk ku"terima kasih pahlawan ku" senyum ku
Jangan lupa votemen❤
Saranghae readers
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA YANG TAK TERLUPAKAN
Teen FictionSenja,dirimu datang dengan segala pesona mu. Lalu,disaat aku begitu mengagumi mu, sedetik kemudian kau berlalu begitu saja...