Mencintaimu dalam diam adalah caraku untuk menjaga hati
Aku tak mau membuat rasa fitrah ini menjadi fitnah bagiku
Aku tahu caraku mencintaimu
Tak pernah membuatmu merasa dicintaiDengan cara mencintai diam diam
Aku berusaha menjagamu dan menjaga diriku sendiri
Memperbaiki agamaku dan
Mengindahkan akhlakkuAku harap kau mengerti
Jika suatu saat kau mengetahui perasaanku
Ku mohon,jangan marah
Karena aku sudah terlanjur mencintaimuKini,biarlah semua berjalan sesuai dengan ketentuan_Nya.
Aku tak mau merusak jalan ceritanya
Dan aku
Hanya bisa menunggu takdir apa yang sedang menanti{Pangeran Es}
Aku merebahkan badanku dikasur,tiba tiba saja wajah kak hafidz selalu hadir di kepalaku,padahal aku tahu itu salah,aku takut menjadi zina hati dan pikiran
"Apa ini,mengapa aku terus memikirkan dia"gumamku pelan
"Syakila"ucap nanda mengagetkanku
Saking aku terfokus pada lamunanku,sampai sampai aku tak tahu dari kapan nanda ada disini
"Kamu tadi bilang apa,emang kamu lagi mikirin siapa ?"tanya nanda penasaran
"Kak ha...eh enggak"ucapku tiba tiba saja hampir saja aku bilang ke nanda kalo aku lagi mikirin kak hafidz
"Kok gak diterusin,aku tahu kamu lagi mikirin kak hafidz kan"ucap nanda merayuku
"Nanda"ucapku dengan wajah memerah
Lalu kami tertawa geli dan saling bercanda
Tiba tiba saja nanda memelukku begitu erat,aku pun membalas pelukan darinya
"Sya,semoga persahabatan kita sampai ke surga yah"ucap nanda
Aku merasa sangat terharu mendengar perkataan nanda tadi,sampai aku tak sadar hingga meneteskan air mata
"Amiin"ucapku dengan memeluk nanda
"Udah dong jangan nangis,aku kan jadi pengen nangis"ucap nanda
"Aku terharu ajah sama ucapan kamu"ucapku sambil mengusap air mata di pipi dan kembali tersenyumKasih tahu kalo banyak typo yah !!
Vote dan comen sebanyak banyaknya Ok :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Short StoryJika kau mencintai seseorang, tak perlu mengejarnya dalam dunia nyata , cukup tikung dia di sepertiga malam dan ceritakanlah kepada Alloh . Jika memang dia jodohmu , suatu hari dia akan datang kepadamu dengan cara menakjubkan . .