dua

303 85 20
                                    

"Ngeselin si tapi-" kalimat yongha terhenti kareba tiba tiba sangmin terbangun dan langsung menatap kearah yongha.

"Gue dimana si" cetus sangmin tiba tiba

"Lah- bego atau gimana si ni orang!"

"Agh buruan anterin gua pulang woi!" cetus sangmin kasar

"Gua niatnya mau nganterin lo pulang, tapi karena lo tidur gimana gua mau nanya dimana rumah lo?!" jawab yongha yang ikutan ngegas

"Yaudah gausah ngegas juga, lurus aja ntar ada perempatan berenti-"

Yongha ga ngejawab dan langsung melajukan kembali mobilnya.

Sampai di perempatan sangmin berniat turun dari mobil. Tapi masih ditahan sama yongha

"Apalagi si-"

"Rumah lo yang mana" tanya yongha yang memperhatikan sekeliling rumah disana

"Dimanapun itu lo ga perlu tau-" jawab sangmin sinis dan langsung melepas tangannya yang dipegang yongha itu dan bergegas keluar dari mobil.

"Makasiih tumpangannya-" cetus sangmin sebelum pergi meninggalkan mobil yongha

Sangmin langsung lari pergi kearah perempatan yang dibilang jalan kearah rumahnya itu.

Yongha masih disana memperhatikan sangmin dan sepertinya ada sesuatu yang salah dari diri yongha.

"Kampret- gua kenapa si hari ini!" yongha langsung membanting gas nya kasar dan melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal.

Sesampainya dirumah, seperti biasa yongha sudah tidak bisa menemui orang tua nya lagi, ayah nya yang pasti sibuk dikantor dan bunda nya yang pergi keluar kota untuk bisnis desain pakaiannya.

Kata siapa menjadi anak dari keluarga kaya itu enak, buktinya yongha selalu kesepian, dan lebih tidak enaknya lagi dia hanya anak tunggal saat orang tuanya pergi dia selalu dirumah, sendirian.

Yongha langsung merebahkan tubuhnya kekasur kesukaannya itu.

Dia baru sadar kenapa hari ini dia begitu baik dengan orang yang menghilangkan cincin berharganya itu dan bahkan dia tidak saling mengenal.

Tingtung tingtung

Yongha kaget karena tiba tiba saku celananya bergetar dan ia baru ingat bahwa dia masih membawa ponsel nya sangmin.

"Anjir apaan si ni hp bunyi mulu- udah kek orang penting aja!" yongha berniat membuka isi pesan tersebut tapi tidak bisa karena hp nya terpola.

"Halah hp murah aja pake sok sokan di pola!" yongha melempar kasar hp sangmin ke sofa samping kasurnya itu

Yongha mengambil ponselnya miliknya dan langsung membuka chatroom percakapan dengan soomin temannya.

Line

Soomin

Lo dimana, gua mau kesana!

Gua lagi di bar sama temen temen,
Yaudah sini
Read

Yongha langsung mengambil kembali kunci mobilnya dan bergegas pergi ketempat yang ditunjukan soomin temannya.

____

Seperti biasa setiap pulang sekolah sangmin hanya beristirahat sebentar dirumahnya dan setelah itu dia harus membantu neneknya bekerja di kedai ramyeon milik almarhum kakeknya.

Sangmin sudah tidak memiliki siapa siapa lagi selain neneknya. Dia selalu bersyukur masih memiliki nenek nya yang begitu sayang dengannya.

ᴍɪɴᴇ | ʏᴏɴɢʜᴀ x sᴀɴɢᴍɪɴ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang