"Rumahnya jauh kedalam? "tanya jenni pada mereka bertiga yang sedang sibuk dengan barang pindahannya masing masing. Tampak rima dan aigiya sedang memeriksa barang barang dan kopernya yang dia bawa dua buah beserta dengan tiga tas besar lainnya begitu juga dengan rima yang sedang memeriksa apakah ia membawa serta semua souvenir perpisahan dari teman sekolahnya yang tak terkira berharaga baginya.
"ya kau tahu kan bagaimana hebohnya mereka nanti waktu tahu kita pindah ke korea? Bisa bisa mereka akan mengawasi rumah kita dan akan membuat kepindahan kita ini menjadi pusat perhatian di media" jawab rima dengan melototkan matanya kearah jenni untuk menunjukkan betapa mengerikannya jika warga korea tahu mereka telah pindah dari indonesia ke seputaran seoul.
"yahh....sepertinya begitu,jauh dari kota dikorea memang lebih baik bagi kita supaya warga korea tidak heboh dengan kehadiran kita" jawab jenni dengan anggukan yang dibuat asal asalan.
"tapi,apakah kalian tidak heran dengan manager kita yang mengatakan tetangga sebelah juga punya reputasi yang sama dengan kita? "tanya aigiya heran, waktu mengingat managernya berkata dikorea mereka juga akan tinggal bersebelahan dengan bintang universal korea.
"hmmm.... ya apakah mungkin kita akan bertetangga dengan bintang besar seperti twice? momoland? atau clc? yah...aku berharap kita bertetangga dengan mereka"jawab rima. Mereka bertiga ribut membahas tentang tetangga mereka nanti dan saling berharap yang terbaik agar penghuni rumah disebelah mereka menyenangkan, sementara mereka bertiga sedang meributkan tentang tetangga baru mereka. Astrid hanya terdiam memikirkan ayah dan keempat saudara yang ia tinggalkan di Indonesia.
Menyedihkan rasanya melanjutkan untuk mengejar cita cita dan melanjutkan sekolah tanpa keluarganya. Ia sebenarnya tidak ingin pergi ke korea, tapi apa boleh buat jika pekerjaan sudah menuntut. Pada akhirnya pun dia tidak bisa menolak ia menghela nafas panjang dan menutup matanya,"hampir sampai" batinnya.
ia lelah dan ingin segera tidur untuk memulihkan tenaga dan pikiran, besok ia akan memulai sekolah disekolah
baru. Soal tetangga yang sedang dibahas sahabatnya ia tidak peduli karena ia sudah tahu siapa yang akan menjadi tetangganya dan yang pasti twice, momoland, dan clc bukankah jawabannya.Yang ini melebihi dari yang dipikirkan oleh ketiga sahabatnya mereka berempat pindah dan bertetangga dengan mereka sebenarnya memiliki tujuan dan hanya ia yang mengetahui apa yang manager mereka sedang rencanakan.
Mobil metalik hitam itu memasuki sebuah gerbang yang sangat tinggi dan besar setelah setengah jam menyusuri pedesaan di korea. Gerbang dengan nuansa yang tampaknya menyenangkan, gerbang berwarna coklat tinggi dan lebar. Setelah keluar dari mobil mereka, jenni langsung membuka gerbang dan mereka berempat masuk kedalam. Ada dua rumah besar bercat coklat dan putih disana.
Menurut petunjuk dari manager mereka, rumah disebelah kanan mereka adalah rumah yang akan mereka tempati. Mengagumkan, megah, dan catnya membawa suasana menyenangkan.
Menarik kita untuk menetap disana. Ada lapangan basket, ada taman, dan ada sebuah kolam yang cukup besar diantara sisi rumah itu "lengkap" batin mereka berempat semangat. Jenni,rima,dan aigiya langsung pergi berlari masuk kerumah disebelah kanan yang kuncinya sudah diberikan supir mereka sebelum pergi.pintu terbuka dan mereka langsung masuk kedalam, sementara sebelum pergi astrid hanya tersenyum melihat tingkah ketiga gadis itu. Ia pun berjalan perlahan kearah rumah setelah berjalan beberapa langkah tak sengaja ia bertemu pandang dengan sepasang mata pria yang juga tengah memandanginya dari jendela dilantai
dua untuk beberapa saat keheningan terjadi, entah kenapa keheningan itu rasanya menyenangkan dan menghanyutkan baginya, tapi keheningan itu terusik dengan lima pasang mata lelaki yang ikut memandanginya sambil tersenyum dan melambaikan tangan dan mengucapkan "hallo" dalam bahasa korea. Mereka berteriak dan berdesak desakan melihatnya seolah olah dia adalah barang yang menarik dan mereka berusaha untuk mendapatkannya. Dengan sedikit keheranan astrid balas melambai dan tersenyum seraya menunduk sambil berkata "halo" dalam bahasa korea. Ada enam orang pria disana dan hanya pria itu yang menarik perhatiannya dan anehnya pria itu memandanginya
dengan wajah datar tanpa ada senyuman dan lambaian serta berlalu dari sana dengan secepat kedipan mata membuat astrid sedikit jengkel dan membuatnya buru buru melanjutkan langkahnya menuju rumah, tempat ketiga sahabatnya berada. (Dan tanpa disadari sebuah keluarga baru sudah terbentuk.)
YOU ARE READING
just a moment with you
Non-Fictionkisah tentang perjalanan 4 sahabat yang mengejar mimpi lewat dunia entertaiment dan tak sengaja takdir membawa mereka kearah liku-liku kehidupan dan membuat mereka menjalani kisah cinta yang pahit dan menyakitkan. Tapi jika bukan karna harapan yang...