rupanya

9 1 0
                                    

bel pulang sekolah sudah berbunti sekitar 5 menit yang lalu tapi Amel, Dreyy, Dhimas, dan Rian-yang sedaritadi mengikuti mereka masih berada didalam kelas.

"mel, aku sama Dhimas mau futsal dulu. kamu gak papa to pulang sendiri?" tanya Dreyy hati-hati, takut menyakiti hati temanya itu dan membuatnya langsung meledak

"yahh, yowes gak papa. aku pulang sendiri aja" balas Amel sedikit kecewa

"lo bareng gua aja, gua gak mampir-mampir kok" saut Rian tiba-tiba

"ngak, ngak ngausah. aku pulang sendiri aja ntar ngrepotin"

"udah, kamu gak usah sok jual mahal gitu. gek bareng Rian aja apa susahnya to" trobos Dhimas tanpa permisi

"rasah melu-melu, kamu ki ikut campur wae sukanya" balas Amel pada Dhimas

"iya Mel sama Rian. kamu belom kenalan lebih deket kan? dia baik kok, ntar kalo kamu di apa-apain sama dia bilang aku aja" tenggah Dreyy memberikan usulan

"manut lah aku, lumayan dapet tebengan wkwk"

|||

"lo mau mampir ke mana gitu ngak?" tanya Rian yang sedang mengendarai motor klx miliknya pada Amel dibelakngnya

"enggak ah, langsung pulang aja"

"mampir ke cafe bulan dulu ya, gua laper"

"yaudah terserah kamu aja"

|||

"Yan" panggil Amel kepada Rian

"apa?" balas Rian sambil menatap Amel dari kaca sepion motornya

"itu ada razia. ayo puter balik aja. ayoo" panik Amel ketika didepanya ada barisan para polisi sedang merazia.

"ngapain puter sih, udah gak papa tenang aja" balas Rian santai, padahal gadis dibelakangnya itu menahan takut luar biasa kalo sampai ketilang

"selamat siang, bisa tunjukkan surat-suratnya?" sapa seorang Polwan cantik kepada Rian

"sebentar" balas Rian sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam dopetnya dan kemudian diperiksa oleh polwan itu

"terimakasih, silahkan melanjutkan perjalanan" ucap polwan itu

|||

"yan" panggil Amel pada Rian. keduanya kini sedang berada di sebuah cafe di kota jogja

"hm?" balas Rian sambil mengalihkan pandangan dari makanan di hadapanya kepada Amel

"itu, kamu bawa surat-surat ayah kamu ya?"

"engga, surat-surat gua semua itu. nih kalo gak percaya" balas Rian sambil mengeluarkan surat-surat yang tadi diperiksa sama bu polwan

Amel mengambil dan melihat surat-surat itu, dan benar saja itu milik Rian. tapi kenapa tahun lahirnya lebih tua? "loh yan, kamu malsuin tahun lahir ya? kok kamu udah bisa punya SIM sih? apa kamu nyogok mbak-mbak tukang cetaknya ya?"

"nih, gua juga udah punya KTP"

"loh, loh, loh kok bisa?" tanya Amel binggung, malahan dia sudah tak terfokus pada steak didepannya

"gua 2 tahun lebih tua dari lu, Dreyy, Dhimas, sama yang lainya. gua telat masuk SD. TK gua 3 tahun" jelas Rian

"wah gila, gak bosen apa di TK kerjaanya baca mulu. gua kira lu sempet gak naik kelas" balas Amel sambil nyengir dan mengembalikan surat-surat itu pada Rian

"sialan lu" balas Rian juga dengan tertawa

"ortu gua sering pindah-pindah kerja. waktu TK gua belom mau ke SD gara-gara ada guru cantik, yaudah gua tinggal dulu. habis itu ortu malah pindah ke kalimamtan, dan disitu gua mogok sekolah setahun"

"wah gila ya kamu. kecil-kecil udah genit"

"jangankan guru TK gua, guru SMP aja gua tembak pas lagi ngajar"

"uhuk uhuk uhuk" Amel yang sedang kembali menyantap steak nya tiba-tiba tersedak mendengar pengakuan Rian

"di tembak cinta?!" kagetnya

"bukan, ditembak pistol. ya iyalah gua tembak pake bunga yang ada di taman. terus temen-temen gua pada megang tulisan 'WILL YOU BE MINE?'"

"gila ya kamu, terus diterima?"

"enggak lah, beliau bilang udah punya pacar. lagi tugas di luar. potek dah hati gua" ucap Rian dengan sok dramatis

"ya kamu sih, gila aja masa guru mau di jadiin pacar. dasar gendeng!" balas Amel

"ye biarin ntar itu bisa gua ceritain ke anak-anak gua. kalo dulu ayahnya pernah ditolak guru"

hal itu justru membuat Amel tertawa terpungkal-pingkal "dasar gendeng!"

|||

yogyakarta, 6 maret 2019
salam hangat, author

don't forget vote and share 🐣🐣


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

your dream's is your lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang