"Hyung apakah sekarang kau sudah siap? Bolehkah aku menyentuhmu Sekarang??"
Aku menjadi takut. Jika dia menolak itu tidak masalah, yang jadi masalah adalah ketika kami menjadi canggung karena dia yang merasa bersalah. Tapi kulihat dia tersenyum. Apa ini artinya.......
"Aku sudah siap sekarang Taehyung. Sentuhlah aku!"
Aku sungguh senang. Aku merasa bahagia. Mantra itu ternyata terdengar sangat indah.
Aku cium kembali bibir indahnya. Kali ini terasa lebih intens dari yang pernah kami lakukan. Kutekan tengkuknya agar ciuman kami semakin dalam. Terasa menyenangkan ketika dia selalu merespon semua sentuhanku.
Udara semakin terasa panas. Kulepaskan semua pakaian yang aku kenakan. Seokjin hyung juga mulai melepaskan pakaiannya sendiri. Ketika kami benar-benar telanjang, kulihat pipinya memerah.
"Kau besar sekali Taehyung!"
Astaga rasanya aku ingin tertawa melihat dia yang malu-malu seperti ini.
Memang ukuranku lebih besar dari yang dia miliki. Tapi itu tidak masalah. Bahkan aku merasa senang jika ukurannya lebih kecil dari yang aku miliki karena itu akan membuktikan kejantananku kepadanya.
"Kenapa kau tersenyum seperti itu! Kau terlihat menyebalkan."
"Baiklah hyung, maaf! Jadi mari lanjutkan petualangan kita!"
Aku kembali membaringkannya. Kucium kembali bibirnya. Tanganku mulai menjalankan tugasnya untuk meraba seluruh permukaan kulitnya. Sungguh halus!!
Dia melenguh, mengerang dengan tangan yang terus meremas suraiku dan menekan kepalaku agar ciuman kami semakin dalam.
Ku cium lehernya yang mulus dan jenjang. Aromanya membuat aku tidak bisa berpikir jernih. Aku heran kenapa dia bisa seindah dan selembut ini. Dia terlihat lebih cantik daripada seorang perempuan. Dan tolong bagi para penggemar yang suka mengklaim bahwa aku ini suami kalian, berkacalah!!! Sudahkah kalian merasa lebih cantik dari Seokjinku? Sudahkah kalian merasa lebih mulus dari Seokjinku? HUH!!
Tanganku mulai memainkan nipplenya. Dia terus mendesah menyebutkan namaku. Suaranya membuatku semakin bergairah.
"Taehyung-ah tolong hisap enghh!!"
Dengan senang hati kulakukan. Kumainkan nipplenya dengan lidahku untuk menggodanya. Desahannya semakin keras. Kuhisap nipplenya dengan keras dan aku lihat dia melengkungkan badannya keatas dengan mata yang tertutup rapat. Aku suka melihat wajah kenikmatannya.
Dia mulai mengocok miliknya sendiri tapi kulihat tangannya gemetar. Mungkin karena rangsangan yang terus aku berikan. Aku ambil alih kegiatannya dan mulai mengocok miliknya secara cepat. Matanya terus tertutup terbuka menikmati semua sentuhanku kepadanya.
"Uhhh Taehyung-ah aku tidak tahan! Aku akan keluar!"
Aku tutup lubang kencingnya dengan ibu jariku tapi tanganku tetap meremas miliknya. Aku ingin menggodanya sebentar.
"Taehyung-ah!!?"
"Memohonlah Hyung!"
"Kumohon Taehyung, aku sudah tidak tahan lagi!!"
Wajah frustasinya sungguh menggoda. Aku suka melihatnya. Kulepaskan tanganku dari miliknya dan dia langsung menembakan cairannya. Cairannya mengenai perutku dan perutnya. Dia terengah. Nafasnya terdengar tidak beraturan. Tapi kulihat matanya mulai tertutup. Tidak bisa!! Kalau dia tertidur bagaimana dengan diriku?? Apa dia ingin aku mati tersiksa?
"Hyung jangan tidur! Bagaimana mana dengan bagianku??"
"Maafkan aku Tae! Aku merasa sedikit lelah tapi ayo lanjutkan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THE CAMERA
FanfictionKisah taejin sesungguhnya di balik kamera ⚠️Warning⚠️ 21+ bXb