Aku bertemu dengannya.

25 2 1
                                    

Halo, namaku Acha.
Usiaku 16 tahun.
Aku duduk dibangku SMA.
Masa SMA membuatku tahu banyak hal, pencarian jati diriku juga sedang berlangsung, dan aku merasakan apa itu cinta di masa SMA.

Aku mempunyai pacar, namanya Dimas.
Kami termasuk murid yang cukup populer di sekolah.
Aku berbakat dalam bidang dance sehingga seringkali aku mengikuti perlombaan dan aku selalu menang dalam setiap perlombaan. Aku juga mengikuti salah satu club dance yang terkenal disini. Sehingga aku bercita cita menjadi dancer ternama yang profesional. Sedangkan Dimas pandai dalam bidang olahraga. Dimas adalah ketua tim basket sekolahku.
Bukan hanya parasnya saja yang tampan, tapi skillnya juga tidak bisa diremehkan.

Aku juga mempunyai sahabat.
Namanya Dinda dan Kinan.
Kita mengenal satu sama lain sudah cukup lama.
Sejak duduk di bangku SMP, kita bertiga mulai membuat cerita, kenangan, dan hal - hal yang menurut kita unik untuk dilakukan bersama.

Keluargaku bisa dibilang harmonis.
Orang tuaku jarang bertengkar.
Mereka bisa saling memahami dan mau mengerti satu sama lain.
Hubunganku dengan kakakku juga baik.
Bahkan, aku sampai dianggap pacar oleh teman teman kakakku.
Iya begitulah, Kak Andre selalu memperlakukan ku dengan baik. Memanjakanku, memperhatikanku, menjagaku, dan juga ia jahil.
Tapi aku tahu, ia sangat menyayangiku.

-----------------------------------------------------------

*Bel istirahat

"Cha, ke kantin yuk" ajak Dinda.

"Hm... Kalian dulu aja deh. Nanti aku nyusul. Nanggung nih lagi beberes" jawabku.

"Yaudah deh aku sama Kinan duluan ya. Awas aja kalo gak ke kantin" balasnya.

"Iya iya bawel deh"

Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah dari liburan panjang kemarin. Sekarang aku duduk di kelas dua. Sudah menjadi kakak kelas, bukan adik kelas lagi.
Katanya sih, masa kelas dua inilah menjadi masa dimana anak - anak menjadi nakal. Tapi hanya sewajarnya, normal juga untuk usia anak SMA. Di tahun inilah aku dan teman - temanku akan mencari jati diri yang sebenarnya.

Setelah membenahi mejaku. Aku segera menyusul sahabatku yang berada di Kantin.
Aku berjalan menyelusuri lorong yang di setiap sisi kanan dan kiriku terdapat beberapa kelas.
Keluar dari lorong tersebut. Beberapa langkahku sampai pada tujuan.
Aku melihat kedua sahabatku sedang asyik tertawa dan menikmati makanan kantin.

Aku segera menghampiri kedua sahabatku. Ketika aku berjalan, tiba tiba seseorang menabrakku.
Ia berlari, sepertinya ia tidak sengaja menabrakku.

*braaakkkkk*

"Eh maaf, maaf. Kamu gak papa?" tanyanya.

"Hm iya gak papa kok" jawabku.

Laki laki ini membantuku untuk berdiri. Ia mengulurkan tangannya dengan senang hati aku terima dan aku pegang erat tangannya sehingga aku bisa berdiri.

"Kamu beneran gak papa?" tanyanya lagi.

"Iya gak papa kok. Makasih ya. Hmm kayaknya kamu lagi buru - buru makanya gak sengaja nabrak" ungkapku.

"Iya aku lagi buru - buru. Kalo kamu gak papa, aku tinggal ya. Maaf sekali lagi"

Aku berikan senyuman untuk kata maafnya padaku.

"Nan itu si Acha kok jalannya pincang sih?" tanya Dinda.

"Eh iya juga ya?" jawab Kinan.

"Hai" sapaku.

"Cha, kamu kenapa? Jalannya kok pincang gitu sih?"

"Gak apa apa kok. Tadi gak sengaja ada cowo yang nabrak aku"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang