"Kenapa muka dia sangat pucat ya?"
"Apa emang dia seputih itu?"
"Dia sakit? Ah ngga mungkin..."Pikiran Janee saling berdebat tentang apa yang ia lihat selama acara itu berlangsung. Ia merasa bahwa Jaehyun sedang tidak enak badan.
"Lalu kalo dia sakit aku harus apa? Membelikan dia obat? Ya ampun Janee, dia bukan temanmu" pikirnya lagi sambil menertawakan diri sendiri.
———
Janee sudah tiba di coffee shop tempat ia bekerja selama ini, namun ketika ia ingin melakukan absen menggunakan e-card, kartunya tiba-tiba hilang..
"Perasaan aku ngga pernah ngeluarin kartu dari saku tas deh. Kok sekarang ngga ada ya?"
Janee bisa saja masuk bekerja tanpa absen tetapi ia bisa kehilangan jatah liburnya kalo ia bekerja tanpa absen.
Ketika Janee sedang sibuk mencari kartu, ada pelanggan datang tapi Janee tidak menggubrisnya.
"Permisi" kata pria itu
"Maaf kita belum buka" jawab Janee tanpa menengok ke pria tersebut
"Maaf saya bisa bertemu dengan Janeeta?" Seketika Janee memberhentikan aktivitas mencari kartu absennya tersebut dan menolehJaneeta merasa kaku, ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.
"Saya bisa bertemu dengan yang namanya.. Janeeta?" Tanya pria itu lagi
"Saya Janeeta" ini benar-benar Jaehyun yang ada dihadapan Janeeta??
"Ah ternyata kamu Janeeta? Saya kemarin menemukan kartu ini di pintu keluar studio, maaf baru sempat mengembalikannya""Astaga bodoh sekali. Aku pasti menjatuhkannya saat mengambil handphone" jawab Janee sambil mengambil e-card tersebut
"Lain kali hati-hati" kata Jaehyun tersenyum
"Maaf karena merepotkanmu dan terima kasih sudah bersusah payah mengantarkan ini" kenapa dia harus tersenyum batin Janee
"Saya yang harusnya berterima kasih karena telah meluangkan waktu datang kemarin"Belum sempat Janeeta menjawab rasa terima kasih Jaehyun, ia tiba-tiba pingsan..
Ya Tuhan