⏳
malam itu seperti biasa donghyuck yang baru saja menyelesaikan shift malamnya di minimarket pulang menyusuri jalanan seorang diri. sambil mengecek ponselnya dan membaca pesan dari jaehyun hyung--tetangganya yang dia mintai tolong untuk melihat kondisi sang adik, donghyuck pada akhirnya dapat menghela napas lega mengetahui kondisi haechan yang sudah membaik.
"yakk! jangan mendekat!"
donghyuck berdecak malas melihat sekumpulan pria mabuk yang tengah mengepung seorang gadis yang terlihat beberapa tahun lebih muda darinya. dengan tak acuh dia terus melanjutkan langkahnya.
"abaikan saja diriku dan silahkan lanjutkan apapun yang mau kalian lakukan." donghyuck berbicara dengan santai saat berpasang-pasang mata di sana mulai menaruh atensi padanya yang malam itu mengenakan masker putih dan mantel tebal.
salah satu dari kumpulan pemabuk itu berdecak. "hei bocah, jangan pikir kami semudah itu kau bodohi." langkah donghyuck terhenti karena cekalan pada lengan kurusnya, memutar bola mata dia menghela napas dengan jengah.
"dengar ini tuan..." tatapan mata donghyuck yang dingin dan tajam itu tanpa gentar menatap sosok yang lebih tua. "kau lihat minimarket di sana." jari telunjuknya menunjuk arah minimarket tempatnya bekerja. "aku bekerja di sana, kau bisa membuat perhitungan padaku jika aku benar-benar mempermainkanmu."
"dia tidak berbohong bos, aku pernah mampir ke minimarket itu dan melihatnya bekerja di sana." kata anak buah pria yang mencekal lengan donghyuck.
"nah, jadi tunggu apa lagi? lepaskan aku dan pergi bersenang-senanglah. sekitar lima belas menit lagi akan ada polisi yang berpatroli. kau tidak mau tidur dibalik jeruji kan, tuan?"
dengan begitu cekalan pada lengan donghyuck terlepas. sang ketua dari kumpulan preman sekaligus pemabuk itu mendengus. "cepat pergi sebelum aku berubah pikiran."
donghyuck hanya memandangnya dengan dingin. dia berbalik dan berniat melanjutkan langkahnya namun sebelum itu dia sempat beradu pandang dengan sang gadis yang bergetar ketakutan.
"tidak! jangan pergi... kumohon tolong aku."
bukan urusanku.
donghyuck menggumam dalam hati. tanpa menoleh ke belakang lagi dia melanjutkan langkahnya. gadis tadi berteriak makin histeris. pemilik kulit tan ini berusaha abai. namun entah kenapa saat dia melihat tongkat kayu di dekat tong sampah donghyuck justru mengambilnya dan berbalik ke tempat si gadis dan kumpulan pria mesum tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
chaos | markhyuck
Fanfictionif you want change, you have to invite chaos. 💌 markhyuck [au.lowercase.twins!hyuck]