15. The best time

1.3K 205 43
                                    

Annyeong haseyo yeorobun...
Sekedar mengingatkan di awal, setelah selesai membaca part ini jangan merasa kecewa karena feelnya kurang dapet yes.
Kemampuanku membuat scene yang manis-manis cuma segini adanya.

Mohon maklum. Wkwkwk
Dan seperti biasa, untuk kalian para pembaca yang Budiman jangan lupa tinggalkan jejaknya.

***

Yuju pikir, pertemuan kali ini akan berlangsung dengan canggung. Namun ajaibnya, Jungkook yang ia kenal dengan pribadi kalem dan tidak suka bicara itu mendadak mengubah kepribadiannya. Tidak ada kalimat basa-basi setelah sebelumnya ia menanyakan kabar Yuju terlebih dahulu. Yuju bahkan belum sempat mengutarakan alasannya menyetujui ajakan Jungkook hari itu, karena lima menit setelah Yuju duduk dengan gelisah di depan lelaki itu, Jungkook sudah terlebih dahulu menyatakan perasaannya.

"Kamu sudah tahu kan kalau aku suka padamu?"

"Eh?" Tentu saja kepala Yuju mendadak pening, ia tidak pernah membayangkan Jungkook akan bertanya demikian. Jadi Yuju tidak mempersiapkan jawabannya.

Ingin menjawab dengan 'iya' kesannya Yuju terlalu percaya diri, tapi jika ia menjawab 'tidak' rasa-rasanya ia seperti mengabaikan perasaan Jungkook sedari dulu.

"Meskipun tidak ku katakan secara gamblang, kamu pasti paham kan jika perhatian yang selama ini ku berikan karena aku mempunyai maksud tertentu padamu."

Yuju masih membisu.

"Dan setelah ku pikir-pikir beberapa akhir ini, ada baiknya kalau kita berkencan saja."

Saat Jungkook berkata demikian, jujur Yuju sempat kaget.

Sejak berangkat dari dorm dengan perasaan was-was, karena takut akan menerima penolakan dari lelaki yang disukainya, Yuju banyak berlatih merangkai kalimat-kalimat yang akan ia katakan nanti pada Jungkook. Namun di liar dugaan, Jungkook mempermudah semuanya.

"Yuju-ssi, kau juga menyukai kan?" Pertanyaan Jungkook selanjutnya mengejutkan Yuju.

Mungkin sebentar lagi kepala Yuju benar-benar akan meledak. Kapasitas otaknya sudah tidak mampu menampung kalimat demi kalimat yang Jungkook utarakan.

Dan setelah mengambil jeda beberapa saat untuk menenangkan diri, dengan gestur malu-malu Yuju pun mengangguk sebagai jawabannya.

Namun rupanya Jungkook belum puas.

"Hei, lihat aku."

Awalnya Jungkook duduk di depan Yuju, dengan hanya terpisah meja berukuran sedang. Tapi saat kalimat itu di lontarkannya, laki-laki itu sudah berada di sampingnya, entah kapan ia berpindah tempat, Yuju tidak menyadarinya karena terlalu banyak berpikir.

Perlahan, Jungkook mengangkat dagu Yuju agar tatapan mereka bertemu.

Keduanya sama-sama gugup luar biasa, skinship pertama mereka setelah saling mengakui perasaan masing-masing.

"Apa sekarang aku sudah boleh menganggapmu kekasihku?"

"Eum." Yuju menjawab pendek, disertai dengan anggukan ringan.

Jungkook tak kuasa menahan senyumannya.

"Lalu, kedepannya kita harus bagaimana?" Pada akhirnya, Yuju mulai membuka suara setelah sedari tadi hanya diam saja.

"Kau menanyakan jadwal kencan kita?" Goda Jungkook.

Yuju tentu saja salah tingkah. "Itu salah satunya." Jawabnya jujur.

"Itu masalah gampang, asal kita sama-sama punya waktu luang, di mana pun nanti tempatnya akan tetap menyenangkan."

"Eum, yang penting itu kebersamaannya." Yuju tersenyum, memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Tampak cantik di mata Jungkook.

Time For Us [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang