#4: Bertemu Dia Lagi

6.1K 874 59
                                    

Pagi itu, matahari bersinar dengan sangat cerah. Liburan musim panas baru dimulai beberapa hari yang lalu sehingga perjalanan sinar matahari yang terik itu masih agak panjang.

Yeorin yang masih sangat mengantuk karena tidur terlalu larut sedang berusaha menguasai kantuknya saat membantu ibunya memasak di dapur untuk menyiapkan makan siang. Matanya yang sayu itu semakin terasa perih saat asap dari perapian menyerang bagian wajah. Ia segera mengusap mata yang berair dengan lengan kaos panjangnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya sang ibu khawatir.

"Tidak apa-apa," jawab Yeorin berusaha untuk tidak terlihat cengeng dan manja.

"Yeonji, kau gantikan kakakmu. Yeorin, bisakah kau pergi ke pasar membeli beberapa keperluan?" ujar ibunya kemudian.

"Bu, bukankah aku yang seharusnya ke pasar?" protes Yeonji.

"Untuk hari ini biar kakakmu yang melakukannya. Ia harus belajar menghafal daerah ini." Sang ibu berargumen. "Yeorin, kau tahu jalan ke pasar?"

"Aku tahu," jawab Yeorin mantap.

Saat pulang bersama Jungkook, pemuda itu banyak memberitahunya tempat-tempat penting. Salah satunya adalah pasar tradisional yang dimaksud sang ibu. Yeorin masih sangat ingat jalannya. Tidak jauh dari taman bermain tempat Jungkook bekerja.

"Kau boleh pakai sepeda Yeonji yang ada di gudang sebelah kiri. Ini catatan belanjaan yang harus kau beli. Barang-barang yang tidak kau dapatkan di pasar tradisional bisa kau dapatkan di toko kecil yang berada tak jauh dari pasar."

Ibu menyerahkan secarik kertas berisi catatan belanjaan dan sebuah amplop berisi uang. Yeorin menerimanya dengan riang karena ia berencana akan mampir sebentar untuk menikmati dak bulgogi buatan Seokjin yang sangat enak.

Gadis pemilik rambut sebahu itu mengayuh sepedanya dengan kekuatan sedang. Matahari di langit sebelah timur sudah meninggi, menunjukkan kalau hari sudah semakin siang. Yeorin sangat menikmati udara di sekitarnya. Embusan angin lembap yang bertiup menerpa wajahnya, juga aroma rerumputan yang tumbuh di sepanjang jalan yang dilaluinya. Benar-benar suasana yang menenangkan hati.

Begitu tiba di pasar, Yeorin langsung pergi ke bagian sayur-mayur. Ia memilih beberapa bonggol kubis, lobak, tauge, dan jamur. Sesuai dengan yang tertulis di kertas pemberiaan ibunya. Ah, daun bawang hampir saja terlupa.

Seusai membeli semua barang yang bisa ia dapatkan di pasar tradisional, Yeorin celingukan mencari toko kecil yang berada tak jauh dari areal pasar untuk membeli sisa barang yang belum ia dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seusai membeli semua barang yang bisa ia dapatkan di pasar tradisional, Yeorin celingukan mencari toko kecil yang berada tak jauh dari areal pasar untuk membeli sisa barang yang belum ia dapatkan. Yeorin menyandarkan sepedanya di depan toko dan menemukan penjaga tokonya sedang menunduk. Seorang pria dengan topi yang menutupi sebagian wajahnya dan kedua telinganya terpasang earphone.

"Permisi." Yeorin berkata dengan suara yang agak keras karena gadis itu yakin sang pemilik toko tidak akan bisa mendengar suaranya dengan jelas. Lama tak ada respons, membuat Yeorin mengetuk-ngetuk meja di depan pemilik toko itu dengan tidak sabar. Usaha Yeorin itu berhasil karena pria itu mendongakkan wajahnya.

[Sudah Terbit] Be With You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang