Disuatu malam yang indah, terlihat seorang gadis berparas cantik serta berkulit putih bersih, sendirian merenung diatas jembatan sungai. Gadis itu menangis tersedu - sedu ketika mendengar sang kekasih menikah dengan sahabat karibnya, "benar - benar brengsek, tau akan begini jadinya, aku tidak akan pernah memperkenalkan mereka hiks ... hiks ~" ujar sang gadis sembari menghapus air matanya.
Disuatu malam yang indah, terlihat seorang gadis berparas cantik serta berkulit putih bersih, sendirian merenung diatas jembatan sungai. Gadis itu menangis tersedu - sedu ketika mendengar sang kekasih menikah dengan sahabat karibnya, "benar - benar brengsek, tau akan begini jadinya, aku tidak akan pernah memperkenalkan mereka hiks ... hiks ~" ujar sang gadis sembari menghapus air matanya.
Terbesitlah sebuah pemikiran yang selama ini belum pernah sang gadis pikirkan, yaitu bunuh diri. Berhubung daerah itu sepi karena sudah terlalu malam, sang gadis memberanikan dirinya naik keatas pembatas jembatan sungai dan melopat ke dalam sungai.
Bukannya mati, yang ada sang gadis terdampar dibak mandi besar yang dijaga oleh 3 pelayan perempuan, sontak saja sang gadis terkejut, "a - are ? bagaimana bisa berakhir disini ? ini dimana ?" tanya sang gadis sembari melihat sekelilingnya.
Kesalah satu pelayan pun menghampiri sang gadis karena terlihat linglung, "ada apa Putri Yumi ? sepertinya anda sedang kebingungan ? apa ada yang terlupa ?" tanya sang pelayan ditatap oleh sang gadis yang bernama Yumi Aihara. Mendengar namanya berbeda matanya segera tertuju kearah sang pelayan.
"nama ku Yumi, nama ku Aini, tolong panggil dengan nama ku" ujar Yumi bernama asli Inoue Aini, ketiga pelayan itu kebingungan dengan ucapan Aini yang mereka anggap sebagai Yumi, "tapi nama anda adalah Yumi, Putri ~ Yumi Aihara putri tunggal dari Mikaze Aihara dan Rika Aihara ~" jelas sang pelayan.
Akhirnya Aini pun menutup matanya setelah tau akan apa yang ia alami, "reinkarnasi, aish ~ kenapa harus aku yang mengalaminya sih ? benar – benar menjengkelkan ~" ujar Aini dengan kesal. Dengan begitu Aini memilih nama Yumi demi keamanan hidupnya.
Selesai mandi, Aini atau sekarang telah menjadi Yumi, segera keluar dari dalam bak mandi besar dan mengeringkan badannya, barulah ia dipakaian kimono indah (gambar 1) dengan riasan tak terlalu tebal serta aksesoris yang heboh. Kini Yumi siap untuk keluar dari dalam kamarnya untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.
--=--*++x++__|³¼©¼³|__++x++*--=--
Setibanya diruang makan, Yumi dihadapkan oleh 3 pria tampan dimana kesalah satunya adalah Raja dari wilayah itu, dengan cuek dan masa bodonya Yumi melewati ketiganya dan duduk disamping sang ayah, "ohayogozaimasu" ujar Yumi dan memakan sarapannya dengan tenang.
Sontak saja kedua orang tuanya ketar ketir dengan sikap acuh tak acuh Yumi dihadapan sang Raja, "Yumi sopanlah, dihadapan mu sekarang ada Raja Yuta yang datang kemari dengan niatan baik ~" ujar sang ayah bernama Mikaze, "jika itu pernikahan, aku menolaknya, aku tidak menyukainya walaupun dia Raja sekali pun" jawab Yumi santai sembari terus memakan sarapannya.
"fikirkanlah sekali lagi, Putri Yumi ~ kau tidak akan menyesal menikah dengan saya ~" ujar Raja Yuta atau Dai Yuta dengan senyuman, "mau tersenyum ratusan kali pun saya tetap menolaknya" jawab Yumi keukeuh dengan pendiriannya, "bersikaplah sopan dihadapan Raja kami, walaupun anda seorang Putri, hormatilah Raja negeri ini" ujar pengawal 1 bernama Yuji Touru.
Dengan tatapan tajam Yumi menatap Yuji, "diam saja kau, ini bukan urusan mu" jawab Aini membuat Yuji kesal, "maaf kan saya Yang Mulia Raja, tapi saya tetap menolak anda, karena tak ada gejolak dalam hati saya ... karena saya hanya ingin menikahi seorang pria yang bisa mengerti, memahami, serta menerima saya apa adanya tanpa memandang siapa saya, permisi" ujar Yumi sembari berlalu pergi begitu saja.
YOU ARE READING
Remember Me
RomanceMengisahkan tentang seorang penyanyi yang berputus asa karena merasa suaranya tak indah dan tak sebagus dulu, sehingga membuat mengurung diri di dalam rumah tanpa mau menerima pekerjaan yang diberikan oleh manajernya. Sampai suatu malam ia mendengar...