Sayyidatun Fatimah 4

54 2 0
                                    

*بِسْمِ الله ِالرَّحْمنِ الرَّحِيْم*

*🌹 MANAQIB SAYYIDATUNA FATHIMAH AZ-ZAHRA AL-BATUUL 🌹*

*۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞*

*🔖Kelahiran dan Masa Kecil Sayyidatuna Fathimah ra*

*Suatu hari Sayyidatuna Fathimah keluar dan menemukan kaum Quraisy sedang merencanakan sesuatu, sepertinya kali ini mereka menginginkan hal yang besar, bukan meletakkan kotoran akan tetapi mereka merencanakan sesuatu yang dahsyat.*

*Mereka memikirkan bagaimana membunuh Nabi ﷺ.*

*Ketika mendengar khabar ini, maka Sayyidatuna Fathimah berlari dengan cepat.*

*Dengan cepat Sayyidatuna Fatimah berlari menuju Ka'bah dan memeluk ayahnya, sedang wajah Sayyidatuna Fatimah pucat dengan penuh rasa cemas. Nabi ﷺ bertanya, *"Apa yang telah terjadi wahai anakku?"* Sayyidatuna Fatimah menjawab,
*"Wahai ayahku, mereka merencanakan sesuatu dan akan membunuhmu.*
*Aku takut terjadi sesuatu atasmu.*

Maka Nabi ﷺ berkata, *"Tenanglah wahai anakku, sesunggahnya Allahسبحا نه و تعالى selalu menjaga ayahmu."*

Nabi ﷺ berkata *"Berdirilah bersamaku."*

Maka Sayyidatuna Fatimah berdiri bersama ayahnya, keluar dari Ka'bah dengan hati yang teguh.
Sedangkan orang Quraisy bersiap-siap menghadang Nabi ﷺ. Nabi menghadap mereka dengan berdoa dan lewat di depan mereka dengan penuh haibah / wibawa.

Orang-orang Quraisy terdiam seribu bahasa dan hanya melihat Nabi ﷺ melintas di depan mereka.
Hati dan fikiran Sayyidatuna Fathimah tenang.
Sayyidatuna Fathimah yakin bahwa ayahnya dalam lindungan dan penjagaan Allah سبحانه وتعالى, yakin bahwa Allahسبحا نه و تعالى tidak menyerahkan ayahnya pada orang-orang kafir kecuali atas musibah yang mengangkat ayahnya ke martabat dan darjat yang tinggi.

*Yang sangat disesalkan oleh Rasulullah ﷺ bahwa ujian dan gangguan yang diterima muncul dari orang terdekat sendiri,yaitu Abu Lahab (paman Nabi ﷺ) dan isterinya, Ummu Jamil.*

*Setiap hari Sayyidatuna Fathimah menemukan duri-duri dan kotoran di depan pintu rumahnya, dan Nabi ﷺ tetap sabar membersihkannya, tidak berbicara.*

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, Sayyidatuna Fatimah melihat ayahnya tetap sabar dan berusaha untuk sabar, ayahnya selalu bermujahadah atau berusaha dan bersyukur.
Yang mana tidak keluar dari lisannya kecuali kata-kata yang baik, juga tidak menyimpan dalam hati kecuali hal-hal yang baik. Sayyidatuna Fathimah mengambil pelajaran yang sangat berharga iaitu Ar-Rahmah dari Rasulullah ﷺ.

Kemudian Quraisy melibatkan keluarga Nabi ﷺ dalam permusuhannya, tetapi Nabi ﷺ tetap melindungi keluarganya dari gangguan Quraisy.
Ummu Jamil (isteri Abu Lahab) berkata,
*"Wahai kedua anakku kepalaku dan kepala kalian haram bersetuhan jika kalian tetap bersama anak-anak Muhammad."*

*Utsbah dan Utaibah, anak Abu Lahab menikah dengan Ruqayyah dan Ummu Kulsum, puteri Nabi ﷺ.*

*Maka Utsbah dan Utaibah menceraikan Ruqayyah dan Ummu Kulsum.*
*Di tenggah panasnya terik matahari, kedua puteri Nabi ﷺ tersebut berjalan meninggalkan rumah suaminya*. *Perempuan yang masih muda dan cantik kembali ke rumah ayahnya dengan hati yang penuh luka dan kesedihan.*

*Bayangkan, bagaimana keadaan seorang anak perempuan yang baru saja melaksanakan pernikahan, dan merasakan manisnya kasih sayang dan kegembiraan harus merasakan pedihnya dan pahitnya perceraian?*
*Apa salah mereka?*
*Apa dosa mereka?*

*Mereka tidak melakukan kesalahan sedikitpun. Mereka tidak melakukan dosa apapun.*
*Akan tetapi karena keras kepala, kebencian dan kebodohan.*
*Maka, kembalilah Ruqayyah dan Ummu Kulsum dengan hati penuh kekecewaan.*

*Sy Fathimah menyambut kakak-kakaknya dengan aliran air mata.*
*Bayangkan, apa yang terlintas di benak Sy  Fathimah?*
*Mereka pergi dengan kegembiraan di malam pengantin, dan kembali dengan penuh kesedihan dan kekecewaan, Sy Fathimah dan kedua kakaknya duduk di kamar saling menangis dan berbagi rasa.*

Sedangkan Sy Zainab telah menikah dengan Abul Ash bin Robi'.
Orang-orang kafir Quraisy terus menekan dan memaksa Abul Ash agar menceraikan puteri Nabi Muhammad ﷺ yaitu Sy Zainab.
Akan tetapi Abul Ash tidak menghiraukan perkataan Quraisy karena Abul Ash sangat mencintai Zainab, dan Zainab pun sangat mencintainya.

Ketika umur Sayyidatuna Fathimah 10 tahun, datang perintah untuk hijrah ke negeri Habasya. Karena keadaan muslimin di Makkah sangat memprihatinkan atas gangguan-gangguan orang Quraisy.

Di satu sisi, Rasulullah ﷺ telah menikahkan puterinya Ruqayyah dengan Sayyiduna Uthman, Sayyiduna Uthman adalah orang pertama yang hijrah dalam islam ke negeri Habasya berserta isterinya Ruqayyah.

Nabi ﷺ bersabda, *"Sesungguhnya Uthman adalah orang yang pertama kali hijrah dengan keluarganya setelah Nabi Luth AS."*

Sy Ruqayyah mendapatkan kedudukan yang mulia ini (sebagai orang yang pertama hijrah dalam Islam).
Kita lihat bagaimana Nabi ﷺ meneguhkan keluarganya.
Yang mana keluarga beliau selalu terdepan dalam ujian dan cobaan, selalu terdepan dalam perkara-perkara yang sulit.
Puteri beliau adalah wanita yang pertama kali hijrah (menempuh perjalanan yang penuh kesulitan di tengah terik matahari dan melewati gurun pasir yang penuh rintangan).
*Kalau kita cermati, kita temukan dalam sejarah Islam, keluarga beliaulah yang pertama kali mengorbankan diri mereka demi Allah سبحانه وتعالى dan agama ini.*

Sayyidina Uthman dan Sy Ruqayyah kembali dari Habasya, saat turunnya wahyu Surat An-Najm dan mengira bahwa orang Quraisy telah masuk Islam. Sayyidatuna Fathimah gembira setelah lama berpisah dengan seorang kakak tercinta. Sayyidatuna Fathimah menyambut dengan gembira dan berpelukan. Kemudian mereka kembali untuk kedua kalinya ke Habasya, setelah terbukti bahwa khabar ke Islam Quraisy adalah dusta.

Masih tetap rumah dan keluarga yang mulia ini dalam keadaan seperti ini.
Yang ini pergi, yang ini datang.
Yang ini menikah, yang ini diceraikan.
Cobaan demi cobaan silih berganti, akan tetapi Rasulullah ﷺ laksana gunung yang kekar tidak bergerak sedikitpun, pantang menyerah dan selalu sabar.
Di mana tidak berlalu waktu atau hari melainkan dikorbankan demi agama ini.

*۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞*

Sumber :

@kalam_ ulama

*✒Di tulis oleh Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud*

🌹Manaqib Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra Al-Batuul🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang