Prolog

56 7 7
                                    

Tercatat dalam sejarah sebuah benda seperti baskom muncul di langit. Benda itu sangat besar dan cepat seperti anak panah. Menggelegar di atas bumi dan menghilang dalam api. Langit jernih dan tidak ada satu pun awan.

Benda terbang itu membawaku sampai ke bumi. Orang bumi menyebut planet asalku KPR-442b . Lingkungan planetku sangat mirip dengan bumi. Itulah tempat asalku. Aku mencoba beradaptasi dengan medan magnetik dan gravitasi. Aku juga tidak masalah dengan air di sini. Bisa dibilang aku beradaptasi dengan baik di bumi, termasuk penglihatan dan pendengaran. Indraku tujuh kali lebih tajam dari indra orang bumi. Karena itu, aku harus melihat dan mendengar hal-hal yang tidak ingin aku ketahui. Tidak ada makanan tertentu yang perlu aku hindari, tapi aku tidak bersentuhan dengan ludah orang bumi. Aku sudah hidup di bumi selama lebih dari 200 tahun, hanya saja aku harus kembali dan datang lagi. Meskipun itu bukan atas keinginanku. Entah mau atau tidak, banyak hal terjadi. Orang bumi menyebut itu sebagai 'takdir'.

Takdir baru akan dimulai, komet yang aku tunggu akan menuju bumi. Aku bisa kembali ke planet asalku dalam tiga bulan.

Percaya atau tidak, aku tidak peduli. Karena yang sebenarnya aku memang bukan orang bumi.
.
.
.
.
.

Sebenernya aku tidak berniat untuk menulisnya, tapi aku ingin menuangkan tulisan abstrakku disini. Kenyataannya nggak ada cerita yang serius untuk aku tulis hahaha...


Langkah Tak BerjejakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang