Kembali

8 2 0
                                    

Sabtu, 25 November, aku menggumamkan kata-kata itu dan menyimpannya dengan baik di memori otakku. Lima hari lagi adalah hari ulang tahun salah satu teman karibku, orang yang sudah menemaniku selama lebih dari enam tahun. Aku tak sabar merayakannya nanti, aku tersenyum memikirkan bagaimana ekspresi wajahnya saat aku memberinya kejutan, pasti dia akan berteriak lalu menangis terharu selama dua jam kedepan. 

Siang hari ini terasa begitu kelam. Para awan serempak menyatukan dirinya menjadi gumpalan-seperti tumpukan permen kapas, berwarna abu gelap, pekat, dan menutupi Sang Matahari yang sedari pagi sudah tersenyum lebar. Hembusan angin terasa semakin kencang, memainkan ujung baju, helai-helai rambut dan sepertinya pohon-pohon menikmati angin itu, buktinya, mereka menari serempak, ke kiri dan ke kanan.

Aku mempererat balutan syal pada leherku. Angin siang ini terasa lebih kencang daripada kamarin, aku sudah memasukkan tanganku ke saku jaketku, tetapi masih terasa dingin. Karena langit yang pekat itu sudah terlihat ingin menumpahkan apa yang sedari tadi dipendamnya, aku mempercepat langkah kakiku, sebelum barang-barang yang baru saja aku beli tidak terkena tumpahannya. Orang-orang di sepanjang jalan ini pun melakukan hal yang sama.

Terdengar bunyi gemerincing bel saat pintu depan aku buka. Salah satu bunyi favoritku setelah bunyi hujan dan dentingan oven. Bel yang bergemirincing itu seakan menandakan kafe ini masih hidup dan merasa senang ketika tempat ini dijadikan pilihan orang-orang untuk sekadar menghabiskan waktu makan siangnya atau berkumpul sambil tertawa. Seakan menghangatkan tempat ini.

"Hei! Dari mana saja kau Aster? Aku tak melihatmu pergi tadi." Ucapan Gracia saat setelah aku membuka pintu dapur cukup membuatku terkejut.

"Aku dari supermarket di seberang salon anjing itu, membeli beberapa makanan ringan dan bahan untuk makan malam," jawabku sembari meletakkan barang-barang itu pada tempatnya.

"Oke baiklah...ah ya! Aku ingin menanyakan ini padamu, sepertinya kau sedang membuat resep baru untuk minuman, benarkah itu?" Gracia melangkah mendekati meja di dekatnya, mengambil toples berisi kismis lalu memakan isinya.

"Iya, itu benar. Tapi, bagaimana kau bisa tahu?" tanyaku penasaran. Sepertinya aku belum mengatakan apapun padanya mengenai resep ini.

"Ami yang beri tahu, dia tak sengaja melihatnya saat membersihkan mejamu," jelas Gracia, aku manggut-manggut mendengarnya.

"Iya, memang benar, aku—"

"Selamat siang bos! Aku izin makan siang dengan teman-teman. Leo mendapat shift siang, dan dia sudah datang, jadi dia menggantikan posisiku sebentar. Apa aku diizinkan?" Perkataan cepat dari Naya membuatku terkekeh pelan, gadis itu selalu bicara dengan tempo yang cepat.

"Iya, diizinkan. Nikmati makan siangmu dan jangan terlalu banyak bicara ketika makan, ya, Nay!"

Naya tersenyum lebar yang memperlihatkan gigi berkawatnya, ia melambaikan tangan dan bergegas keluar dari dapur.

Aroma roti yang baru keluar dari panggangan, suara remahan roti kering, mesin pembuat kopi, suara desisan ketika roti diolesi mentega, dentingan garpu dan piring yang beradu dan tentunya obrolan berbalut tawa dari para pelanggan, koki, dan para pegawai. Semua hal itu membuatku merasa nyaman berada di kafe ini, Salvadoor, itu nama yang aku berikan. Tak pernah merasa jenuh, bosan dan sedih. Walaupun terkadang aku merasa panik dan gugup setiap terjadi masalah dan memimpin rapat, tetapi sebagian besar yang kurasakan adalah kenyamanan dan kedamaian. Meski banyak hal yang dapat menganggu hal-hal yang kusukai itu, aku ingin selalu bisa menjadikan dua hal itu fondasi tempat ini.

Karena musim akan berganti dalam waktu dekat, aku akan merajut syal untuk mereka, hitung-hitung, sebagai hadiah tahun baru dan hasil kerja keras mereka untuk satu tahun ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost in Thought (Kumpulan Cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang